9 Cara Menghadapi Pasangan yang Suka Berselingkuh
Jangan terus menyalahkan diri sendiri ketika pasangan terus berselingkuh
25 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengetahui bahwa pasangan tidak setia atau selingkuh memang akan membuat siapa saja merasa sakit hati. Hubungan pernikahan yang telah kamu bangun sejak lama, bisa berubah menjadi keadaan krisis yang dapat hancur dalam sekejap.
Diselingkuhi memang situasi yang menyebalkan, sesederhana itu. Namun, perasaan yang menyertainya hampir tidak pernah sederhana dan sulit dilupakan hingga membuat trauma ketika ingin memiliki hubungan baru.
Saat dikhianati, muncul perasaan marah, malu, sedih, kecewa dan benar-benar patah hati. Hal ini juga membuat seseorang yang diselingkuhi mempertanyakan tentang apa yang salah pada dirinya, hubungannya dan hidupnya.
Namun Popmama.com akan memberi tahu kamu bahwa semuanya akan baik-baik saja, walaupun butuh waktu untuk menerima berbagai perasaan negatif ketika sering diselingkuhi.
Jika kamu sedang mengalami situasi ini, simak beberapa cara untuk menghadapi pasangan yang selingkuh.
1. Kamu tidak boleh menyalahkan diri sendiri
Tidak peduli apa yang terjadi, namun usahakan untuk hindari menyalahkan diri sendiri saat mengetahui pasangan selingkuh.
Pasangan melakukan hal-hal yang menyakitkanmu bisa terjadi berbagai alasan. Mungkin ia dapat menjelaskan alasannya, tetapi ketahuilah bahwa alasan itu tidak ada hubungannya denganmu. Mungkin sangat sulit untuk mengingat ini, tetapi ini sangat penting.
Selain itu, menyalahkan diri sendiri, pasangan, atau pihak ketiga tidak akan mengubah apapun dan itu hanya membuang-buang energi. Berlama-lama menghasihani diri sendiri dapat membuat kamu menjadi lebih tidak berdaya dan kamu mungkin akan berpikiran buruk pada diri sendiri.
2. Terimalah bahwa perasaan negatif ini hanya hadir untuk sementara waktu
Dalam beberapa waktu ke depan, mungkin kamu jadi lebih sensitif dan mudah marah karena kamu perlu waktu untuk move on dan kembali ke keadaan semula. Bernapaslah, dan terimalah bahwa hal-hal akan menyebalkan untuk sementara waktu.
Ini tidak berarti kamu harus menerima, atau setuju dengan tindakan pasangan. Ini mengartikan bahwa kamu tidak akan membuang waktu untuk memperjuangkan sesuatu yang tidak dapat kamu ubah. Sebaliknya, fokuslah untuk memperbaiki diri dan hatimu sendiri.
3. Memahami perasaanmu yang sedang tidak baik
Terkejut, gelisah, jengkel, marah, ketakutan, depresi dan kebingungan merupakan perasaan hal yang normal terjadi. Kamu kemungkinan besar akan merasa seperti berada di dalam permainan roller coaster emosional untuk sementara waktu.
Perlu waktu memang untuk mengatasi rasa sakit ketika memiliki pasangan yang tidak setia. Jangan berharap perasaan yang campur aduk serta ketidakpercayaan ini akan hilang dengan cepat, meskipun kamu sudah mencoba memaafkan pasangan dan memperbaiki hubunganmu.
Hubungan bersama pasangan mungkin akan telah berubah, bahkan sangatlah wajar ketika merindukan waktu awal-awal hubungan yang pernah kamu miliki dulu.
Editors' Pick
4. Cobalah untuk merawat diri lebih baik
Kamu mungkin mengalami beberapa reaksi fisik akibat stres, seperti mual, diare, sulit berkonsentrasi, tidak ingin makan, masalah tidur yang terlalu sebentar atau terlalu lama.
Setelah tubuh menjadi lebih tenang, cobalah untuk mengembalikan kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat yang terjadwal. Selain itu, cobalah untuk tidur pada jam-jam yang teratur, berolahraga setiap hari, minum banyak air, dan terus bersenang-senang.
Orang terpenting dalam situasi ini adalah kamu, sehingga penting untuk menjaga dirimu baik-baik. Makan makanan favorit, tonton film yang disukai atau memanjakan diri dalam aktivitas seperti ke salon.
Usahakan agar dirimu tidak terluka lebih dari sebelumnya. Walaupun mungkin terluka, hatimu tidak perlu lagi menghadapi perlakuan buruk.
5. Hindari tindakan untuk membalas dendam
Dikhianati oleh pasangan memang dapat memicu kemarahan. Dalam keadaan marah, naluri pertama yang muncul mungkin adalah memberi pelajaran pada pasangan dengan mengolok-oloknya di hadapan orang banyak. Selain itu, mungkin saja ada niatan yang lebih buruk lagi melalui media sosial.
Untuk sebagian orang, mungkin ada yang berpikir untuk mulai bermain api atau berselingkuh sebagai cara membalas dendam.
Kamu mungkin mendapatkan rasa kepuasan sementara dari tindakan semacam ini, tetapi pada akhirnya tindakan tersebut dapat merugikanmu. Hal tersebut justru membuatmu terus berada dalam kondisi marah dan mernjadi tidak berfokus pada penyembuhan dan melanjutkan hidup, baik saat memutuskan untuk berpisah atau masih bersama pasangan.
6. Jangan membuat keputusan karena merasa takut
Memang sulit untuk menentukan pilihan yang tepat, antara memilih tetap bersama atau meninggalkan seseorang yang telah mengkhianatimu. Hanya saja, pastikan kamu harus melakukan apa yang terasa tepat untuk hati. Jangan biarkan rasa takut membuat keputusan untuk kehidupanmu.
Bukan ide yang baik untuk tetap bersama karena mungkin kamu takut melajang, atau meninggalkan seseorang yang kamu cintai karena takut ia akan menyakitimu lagi.
Jika ingin berusaha menenangkan pikiran, cobalah untuk meluangkan waktu sejenak. Setelah itu, baru pastikan untuk membuat pilihan yang dirasa tepat untuk kehidupanmu.
7. Tidak bermain media sosial sementara waktu dan berfokus bersama orang-orang terdekat
Kamu mungkin tergoda untuk menguji keterampilan stalking dan menjelajah akun pasangan atau orang ketiga melalui media sosial. Namun, sebaiknya hindari melakukan hal tersebut. Tidak hanya itu, hentikan sejenak untuk bermain media sosial.
Kamu lebih membutuhkan sahabat-sahabat di sekitarmu saat mencoba menghadapi rasa sakit hati dan patah hati. Fokus pada orang-orang yang selalu mendukungmu, karena merekalah yang akan mendengarkan cerita lengkap dan mendukung setiap keputusanmu selanjutnya.
8. Hindari mengambil simpulan sebelum mengetahui kebenarannya
Mungkin kamu tidak sengaja melihat pesan teks di ponsel pasangan atau mendengar dari seorang teman terkait kabar perselingkuhan, usahakan untuk tidak mengambil simpulan sendiri. Apalagi kalau ada yang mengatakan kalau pasanganmu dan orang ketiga sedang merencanakan pertemuan.
Jika kamu belum mendapatkan informasi secara langsung, mungkin saja itu tidak sepenuhnya benar. Tidak peduli seberapa besar kamu mempercayai sumbernya, namun gosip tidak pernah membuat situasi menjadi lebih baik.
Apabila kamu merasa khawatir, coba tanyakan kepada pasangan secara langsung sebelum mengambil pandangan tersendiri.
9. Menggunakan bantuan ahli profesional untuk membantumu mendapatkan pemahaman
Hindari mencoba mengatasi masalah perselingkuhan ini sendirian. Sebelum kamu membuat keputusan tentang apakah akan mengakhiri hubungan atau tidak, sebaiknya bicarakan dengan ahli profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Apalagi mereka akan bersikap netral dan dapat membantumu mendapatkan pemahaman tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Ketika meminta bantuan kepada mereka yang berpengalaman, maka akan dapat membantumu untuk berkomunikasi dengan lebih baik sekaligus memproses perasaan atas perilaku negatif pasangan.
Jika kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan, berikan pengertian kepada dirimu sendiri kalau kamu telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga hubungan pernikahan dengan sebaik mungkin.
Perselingkuhan adalah salah satu tantangan sulit yang bisa dihadapi oleh semua pasangan, tetapi perlu diingat kalau itu tidak selalu berakhir menyedihkan. Saat kamu memprosesnya dengan baik dari waktu ke waktu, kamu akan menjadi semakin jelas bagaimana melangkah maju dalam hidup, kembali bersama atau justru memutuskan untuk berpisah.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu ketika sedang menghadapi pasangan yang suka selingkuh.
Baca juga:
- Berbahaya! Ini 7 Karakter Perempuan yang Suka Berselingkuh
- Entah Disadari atau Tidak, Inilah 7 Alasan Suami Selingkuh
- Waspada! Ini 5 Tipe Laki-Laki yang Suka Berselingkuh Menurut Psikolog