12 Fakta Keluarga Benny Laos, Mamanya Sempat Bekerja Jadi Penjahit
Saat masih kecil, Benny bersama keluarga sempat rasakan hidup keterbatasan ekonomi
14 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berita duka datang dari dunia politik tanah air. Calon gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 4, Benny Laos, dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa ledakan speedboat di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Sabtu (12/10/2024).
Peristiwa duka tersebut sangat mengejutkan publik. Dari situ, tidak sedikit yang penasaran dengan sosoknya, terlebih lagi mengenai latar belakang kehidupan keluarganya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, terungkap kalau Benny memiliki buku biografi yang mengisahkan jalan hidupnya dari masa kecil. Dalam buku itu, terungkap pula kehidupan keluarganya yang sempat merasakan kehidupan yang sangat sulit.
Berikut Popmama.com telah menyiapkan deretan fakta keluarga Benny Laos secara detail dalam artikel kali ini.
Kumpulan Fakta Keluarga Benny Laos
1. Lahir pada 8 Agustus 1972, Benny merupakan anak keenam dari 8 bersaudara
Sosok Benny Laos yang dikenal publik ternyata bukanlah anak tunggal di keluarganya. Menurut buku biografi Benny berjudul Jalan Hidup Benny Laos, dia terlahir sebagai anak keenam dari delapan bersaudara.
Benny diketahui lahir di Ternate pada tanggal 8 Agustus 1972. Dia memiliki papa bernama Harjo Halim, dan mamanya bernama Liany yang dikenal dengan nama Mama Lian. Kabarnya, Benny menghabiskan masa kecilnya di Ternate.
2. Benny Laos memiliki mama yang berasal dari Morotai dan papa dari Moti
Benny Laos lahir di tengah keluarga yang kabarnya sangat bersahaja. Lelaki yang berasal dari Maluku Utara ini memiliki mama yang berasal dari Morotai.
Daerah ini pernah menjadi bagian dari Kepulauan Halmahera. Sejak tahun 2008, Pulau Morotai menjadi sebuah kabupaten definitif baru di Provinsi Maluku Utara, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara.
Sementara papanya Benny, Harjo Halim, berasal dari Moti. Daerah itu merupakan sebuah pulau kecil yang merupakan satu kecamatan yang menjadi bagian dari Kota Ternate.
3. Kakeknya Benny Laos datang dari Taiwan dan menetap di Morotai
Kakeknya Benny Laos ternyata bukan asli Morotai. Kakeknya sendiri datang dari Taiwan ke Morotai sekitar tahun 1938 untuk berniaga. Ternyata, beliau merasa betah tinggal di sana.
Dia kemudian kembali ke negaranya dan tahun 1948 datang lagi memboyong istrinya tinggal di Morotai. Sejak itu, mereka tinggal menetap di Morotai dan menjadi warga negara Indonesia.
Papanya Liany yang merupakan kakeknya Benny Laos wafat di Morotai pada tahun 1958 dan dimakamkan di Desa Daruba Pantai.
4. Neneknya Benny Laos dikenal sebagai 'Nona Tauge'
Menariknya, sang nenek dikenal sebagai 'Nona Tauge'. Julukan itu disematkan karena pada tahun 1948 tentara Indonesia yang bertugas di Morotai kesulitan memperoleh sayur dan meminta nenek Benny untuk membudidayakan tauge.
Sejak itu, sang nenek dipanggil dengan sebutan 'Nona Tauge'. Neneknya telah meninggal dunia pada tahun 1999 di usia 92 tahun.
Editors' Pick
5. Nama Benny Laos ada karena kesalahan penulisan pada akte kelahiran
Ada cerita unik di balik nama Benny Laos. Ternyata, Benny Laos bukanlah nama sebenarnya. Saat dia lahir, orangtuanya memberikan nama kepadanya dengan nama Denny.
Namun, saat berumur tiga tahun dan orangtuanya ingin mengurus akte kelahiran, terjadilah kesalahan penulisan. Ketika orangtua Benny mengurus akte kelahiran, petugas salah mengetik nama Denny Laos menjadi Benny Laos.
Sejak itu, dia resmi bernama Benny Laos. Walau begitu, nama Denny tetap dipakai untuk sebutannya sehari-hari di kalangan keluarga.
6. Benny Laos sempat diadopsi keluarga adik mamanya
Saat Benny Laos berusia tiga tahun, dia diadopsi oleh keluarga Anton Laos dan Yetty Koesuma. Anton sendiri merupakan adik dari Liany, mamanya Benny.
Sosok Anton Laos cukup dikenal sebagai pengusaha di Morotai. Adapun usaha yang dijalankannya adalah mengelola Kapal Cenderawasih di Morotai. Kapal itu sempat digunakan sebagai sarana transportasi orang dan barang dari Morotai-Tobelo-Ternate.
7. Mamanya Benny Laos bekerja menjahit baju demi menghidupi diri dan anak-anaknya
Saat Benny Laos masih kecil, dia sempat merasakan kerasnya hidup keluarga yang penuh dengan keterbatasan ekonomi. Bahkan demi menghidupi diri dan anak-anak, Mama Lian rela bekerja menjahit baju.
Itu pun dilakukan karena dia harus berjuang keras agar dapat mencukupi kebutuhan sosial ekonomi keluarga. Terlebih lagi, Benny jarang sekali pula bertemu sang papa.
Benny yang saat itu sudah menjelang usia sekolah, kerap kali melihat mamanya mengelap tetesan keringat di dahi sambil menjahit. Walau begitu, senyum ramah tak pernah lepas dari bibirnya setiap kali menyapa anak-anaknya.
Siang malam Liany membanting tulang dengan menjahit lembar demi lembar pakaian. Hingga akhirnya Benny mendapati mamanya jatuh dari tempat tidur. Saat itulah, Benny tahu mamanya sakit karena kelelahan.
Sakit itu sempat memaksa Mama Lian berhenti dari aktivitas menjahit. Setelah beberapa hari terbaring sakit, Mama Lian berangsur pulih.
8. Setelah tidak lagi menjahit, sang mama memilih menjadi pembuat dan penjual kue basah
Setelah sembuh dari sakit karena kelelahan menjahit, mamanya Benny Laos memilih tak lagi melanjutkan pekerjaan sebagai penjahit baju. Dia pun mencari jalan lain untuk menghidupi keluarga dengan menjadi pembuat dan penjual kue basah.
Sejak itu, hari demi hari diisi Mama Lian dengan membuat kue-kue yang dibuat berdasarkan pesanan tetangganya. Anak-anak Liany pun turut membantunya sedikit-sedikit saat itu.
9. Benny Laos dan keluarga pernah mengalami hidup berpindah-pindah
Lantaran tidak memiliki tempat tinggal tetap, Benny Laos dan mamanya harus mengontrak. Bukan satu atau pun dua kali, Benny dan keluarganya ternyata sekitar tujuh kali harus mengalami hidup berpindah-pindah rumah.
Sering berpindah rumah membuat Benny tidak punya teman sepermainan yang akrab. Dia bahkan pernah menerima hinaan karena kerap berpindah. Temannya mengejek Benny sebagai 'orang kaya'. Tiada disangka, ejekan itu menjadi sebuah doa yang terjawab.
Beberapa tahun setelah itu, Benny benar memiliki banyak rumah di berbagai provinsi di Indonesia. Itu juga diraih karena hasil kerja kerasnya.
10. Setelah bertemu pada Desember 2004, Benny menikah dengan Sherly pada Mei 2005
Dalam kehidupan asmara, Benny Laos diketahui menikahi seorang perempuan berdarah Ambon yang tinggal di Denpasar, Bali, bernama Sherly Tjoanda. Keluarga Sherly pindah dan menetap di Denpasar sejak Ambon dilanda kerusuhan pada tahun 1999.
Kisah cintanya dengan Sherly bermula saat Benny bertemu dengan rekan bisnisnya, Ita Tjoanda di Manado pada November 2004. Saat itu Benny masih tinggal di Manado.
Ita sendiri adalah tantenya Sherly dan adik sepupu dari papanya Sherly. Ketika tahu Benny belum menikah saat itu, dia mengenalkan Sherly pada Benny.
Awalnya, Sherly belum ada ketertarikan pada Benny. Rasa ketertarikan itu muncul setelah Benny mau membantunya memasukkan mobil ke garasi di saat hujan mengguyur dan banjir sedang tinggi. Saat itu, Sherly melihat Benny mau diajak hidup bersusah-susah.
Setelah pertama kali bertemu pada Desember 2004, Benny dengan mantap melamar Sherly pada 1 Januari 2005. Mereka kemudian menikah pada 28 Mei 2005. Dengan begitu, total waktu awal perkenalan mereka sampai menikah hanya enam bulan saja.
11. Cepatnya percintaannya dengan Sherly juga dilatari karena Benny khawatir papanya tak datang di hari pernikahannya
Cepatnya kisah cinta Benny Laos dan Sherly menuju pernikahan ternyata dilatarbelakangi oleh Benny yang khawatir papanya tidak sempat hadir di hari pentingnya itu. Pasalnya, sang papa ternyata sudah mengalami sakit cukup lama.
Selama papanya sakit, Benny dan mamanya-lah yang merawat. Benny bahkan membawa papanya dirawat di Singapura karena ingin sang papa mendapatkan perawatan yang terbaik.
Setelah satu tahun dirawat di rumah sakit, papanya Benny meninggal dunia di usia 74 tahun. Kepergian sang papa jelas menghadirkan rasa kehilangan di dalam diri Benny.
Sejak kecil, Benny memang jarang habiskan waktu bersama papanya. Namun, dia sadar sang papa benar-benar pergi darinya untuk selama-lamanya. Kenangan akan sosok papa membuat Benny bertekad menggenapi keinginan sang papa, yaitu menjadi sarjana hukum.
12. Kebahagiaan pernikahan Benny dan Sherly bertambah dengan dikaruniai tiga anak
Suasana kebahagiaan yang dirasakan Benny Laos dan Sherly dalam pernikahan mereka semakin bertambah dengan kelahiran anaknya. Dari pernikahan bersama Sherly, Benny dikaruniai tiga anak.
Tiga anak mereka terdiri dari Bennet Edbert Laos yang lahir pada 11 Maret 2006, Beneisha Edelyn Laos lahir 18 April 2007, dan Benedictus Edrick Laos pada 8 Juli 2009.
Jadi, itulah kumpulan fakta keluarga Benny Laos yang telah dirangkumkan secara detail. Lewat beberapa fakta di atas, ada banyak hal yang bisa diketahui publik dari kehidupan keluarga Benny Laos.
Baca juga:
- 7 Fakta Keluarga Anggika Bolsterli, Punya Keturunan Swiss dari Papanya
- 7 Fakta Keluarga Mpok Alpa, Telah Memiliki Anak Kembar
- 5 Fakta Keluarga Malik Risaldi, Sudah Menikah dan Memiliki Anak