10 Fakta Keluarga Hartono Bersaudara, Sosok Terkaya di Indonesia
Kekayaan Hartono bersaudara salah satunya berasal dari perusahaan rokok yang dibangun papanya
22 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah sosok terkaya di Indonesia. Keduanya bahkan tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Majalah bisnis asal Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, itu menaksir harta kekayaan mereka mencapai US$ 47,7 miliar atau setara Rp 744,12 triliun dengan asumsi Rp 15.600 per dolar.
Dikutip dari artikel dalam laman Fortune Indonesia yang tayang pada 7 Juli 2023, kekayaan mereka jauh meninggalkan perolehan pengusaha lainnya di tanah air. Bila dibandingkan dengan peringkat kedua, Low Tuck Kwong, saja nilai kekayaannya hampir empat kali lipat.
Walau sudah dikenal luas oleh publik sebagai sosok terkaya di Indonesia, nyatanya tak banyak orang yang mengetahui mereka lebih dalam. Padahal ada beberapa fakta menarik tentang keluarga mereka yang bisa kamu ketahui untuk semakin kenal dengan mereka.
Informasi seputar fakta keluarga Hartono bersaudara sudah Popmama.com rangkumkan dari berbagai sumber secara detail.
Yuk, keep scrolling untuk terus membaca!
1. Oei Wie Gwan adalah orangtua dari Budi Hartono dan Bambang Hartono
Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah seorang kakak beradik yang lahir dari papa bernama Oei Wie Gwan.
Bambang Hartono dan Budi Hartono diketahui memiliki nama Tionghoa. Nama Tionghoa yang dimiliki oleh Bambang Hartono adalah Oei Hwie Siang. Sementara itu, Budi Hartono ialah Oei Hwie Tjhong.
2. Bambang Hartono pernah menempuh pendidikan di Undip jurusan Ekonomi, namun tidak lulus karena papanya meninggal
Lelaki bernama lengkap Michael Bambang Hartono adalah anak pertama dari Oei Wie Gwan. Dirinya diketahui lahir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Hindia Belanda, pada tanggal 2 Oktober 1939 silam.
Salah satu hal yang tak banyak diketahui oleh orang ialah pendidikan dari Bambang Hartono. Ia sendiri diketahui sudah lulus dari pendidikan SMA pada tahun 1960. Menariknya, Bambang tak diperbolehkan papanya untuk kuliah di universitas lain.
Papanya hanya memperbolehkan Bambang berkuliah di Universitas Diponegoro atau yang kini dikenal dengan nama Undip. Di universitas tersebut, Bambang diketahui mengambil jurusan Ekonomi.
Sayangnya, pendidikan yang ditempuh oleh Bambang di Undip tidak sampai selesai. Hal itu terjadi karena Bambang harus melanjutkan usaha di pabrik usai papanya meninggal dunia.
"Saya Ekonomi. Tapi nggak lulus karena ayah meninggal, saya harus bekerja di pabrik meneruskan usaha dari ayah," katanya dikutip dari video di kanal YouTube Aam Bastaman.
3. Lahir di Semarang, Budi Hartono rupanya juga pernah menempuh pendidikan kuliah di kampus yang sama seperti kakaknya
Adik Bambang Hartono, Robert Budi Hartono atau yang dikenal publik dengan nama Budi Hartono lahir di Semarang, Jawa Tengah, Hindia Belanda, pada tanggal 28 April 1941 silam. Di keluarganya, Budi Hartono diketahui merupakan anak kedua dari Oei Wie Gwan.
Sama seperti sang kakak, Budi Hartono dikabarkan pernah menempuh pendidikan kuliah di Universitas Diponegoro Semarang (Undip).
Fakta menarik lainnya yang tak diketahui banyak orang, papa dari Hartono bersaudara ternyata memiliki andil dalam pembangunan Undip.
Dalam sebuah video di kanal YouTube, Bambang Hartono mengaku bahwa papanya memiliki peran dalam pembangunan auditorium di kampus tersebut.
4. Sebelum memulai bisnis tembakau, Oei Wie Gwan diketahui berbisnis mercon pada tahun 1930-an
Oei Wie Gwan adalah sosok yang sangat berjasa dalam perkembangan usaha rokok terbesar di Indonesia. Namun, Oei ternyata tidak langsung memulai bisnisnya di dunia tembakau, melainkan berbisnis mercon yang dimulai pada tahun 1930-an.
Sayangnya, pada tahun 1939, pabrik mercon yang dirintis Oei meledak dan membuat bisnis tersebut sempat bangkrut. Namun, setelah dibangun kembali dari nol, pabrik itu didatangi perampok yang membawa obor, sehingga membuat pabrik meledak lagi pada 1941.
Peristiwa meledaknya pabrik tersebut bahkan sempat membuat kesulitan ekonomi yang akhirnya turut mengakibatkan Budi Hartono putus sekolah.
Pabrik mercon itu kemudian kembali dibangun oleh Oei, namun terpaksa tutup karena pada tahun 1942 ada peristiwa kedatangan Jepang yang menjajah Indonesia. Setelah masa kemerdekaan, Oei kabarnya kembali membangun bisnis.
Editors' Pick
5. Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok yang hampir bangkrut bernama NV Murup pada tahun 1951
Setelah berbisnis mercon, Oei memilih tembakau menjadi pilihan bisnisnya. Perjalanan berbisnis di dunia tembakau bermula saat Oei membeli perusahaan rokok, NV Murup, pada tahun 1951 silam. Perusahaan yang berada di Kudus, Jawa Tengah, kala itu hampir bangkrut.
Perusahaan tersebut memiliki produk rokok bernama Djarum Gramophon dan diubah namanya menjadi Djarum. Kala itu, Oei hanya mempekerjakan 10 pegawai dan segala prosesnya dilakukan dengan sangat sederhana.
Oei bahkan bisa ditemui melinting kretek di lantai bengkel saat tidak mempromosikan dan menjual kretek Djarum di jalan-jalan Kudus.
6. Oei Wie Gwan meninggal dunia pada tahun 1963, usaha Djarum diteruskan Hartono bersaudara
Meski bisnis Djarum kala itu bisa dibilang berkembang, masa kesulitan ternyata tak dapat terhindarkan. Pada tahun 1963, perusahaan mengalami kebakaran besar dan hampir menghancurkan pabrik.
Di tahun yang sama, papa dari Hartono bersaudara, Oei Wie Gwan meninggal dunia. Oei kala itu meninggalkan bisnisnya yang belum stabil. Bisnis itu kemudian dilanjutkan oleh Bambang Hartono yang memilih untuk putus dari kuliahnya.
Tak hanya seorang diri, Bambang juga dibantu oleh Budi Hartono dengan pemikiran modern untuk membangun kembali Djarum.
7. Sukses dengan Djarum, Hartono bersaudara akuisisi Bank BCA
Di bawah kelola tangan Hartono bersaudara, Djarum akhirnya dapat berkibar tak hanya di kawasan Indonesia saja, tetapi juga di dunia. Pada tahun 1972, Djarum mulai mengekspor produknya ke luar negeri.
Namun, keluarga ini menghadapi masa-masa sulit saat krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1998 silam.
Setelah berhasil melalui krisis moneter, keluarga Hartono akhirnya mengembangkan sayap bisnis di dunia perbankan dengan mengakuisisi bank BCA pada tahun 2007. Di bawah kendali Hartono bersaudara, bisnis BCA terus berkembang.
8. Kini bisnis Hartono bersaudara sudah sangat banyak
Selain sukses dengan bisnis Djarum dan BCA, Hartono bersaudara juga memiliki banyak unit bisnis lainnya yang juga tidak lagi asing di telinga publik, mulai dari lini elektronik, digital, properti, pengelolaan sumber daya alam, di bidang supermarket hingga minuman.
Di lini elektronik, unit bisnis yang dimiliki ialah Polytron yang didirikan pada tahun 1975 di Kudus, Jawa Tengah. Kala itu, produk pertama yang diluncurkan ialah televisi. Pada 1984, perusahaan itu merilis audio compo.
Bahkan Grup Djarum di bawah Polytron juga mengoperasikan layanan streaming Mola TV yang dimulai sejak 2019. Di sektor teknologi, mereka juga memiliki Blibli yang berdiri sejak tahun 2011 dan merupakan salah satu mal online terbesar di Indonesia.
Selain di bidang elektronik, teknologi, dan media, Grup Djarum juga memiliki bisnis properti yang paling terkenal, PT Cipta Karya Bumi indah, yang memenangkan pengelolaan kawasan Grand Indonesia pada tahun 2004.
Masih dalam sektor properti, Grup Djarum juga membangun bisnis perumahan dan perhotelan yang tersebar di sejumlah wilayah.
Sementara itu di bidang sumber daya alam (SDA), Hartono memiliki bidang usaha pada komoditas sawit, yaitu PT Hartono Plantation Indonesia (HPI-Agro), yang berdiri pada tahun 2008.
Dikutip dari laman Fortune Indonesia, perusahaan perkebunan milik Djarum itu bahkan tak hanya berfokus pada komoditas sawit, tetapi juga berkembang ke cengkeh, tembakau, tebu, jarak kepyar, dan minyak atsiri.
Grup Djarum pun memiliki afiliasi dengan PT Sumber Kopi Prima, perusahaan yang meluncurkan brand kopi instan Caffino dan Kopi Gadjah. Selain itu, perusahaan afiliasi lain Grup Djarum juga memproduksi minuman ringan, yakni Yuzu melalui PT Savoria Kreasi Rasa.
Hartono bersaudara juga mengakuisisi pengelola jaringan ritel Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk. (SUPR), pada tahun 2021 lalu. Perusahaan ini mengawali usaha ritel modernnya pada 1998 dengan supermarket Ranch Market.
Bahkan per 31 Desember 2021 lalu, supermarket Hartono bersaudara ini sudah mengoperasikan 70 toko.
Tak berhenti di sana, Hartono bersaudara juga memiliki lini bisnis di bidang digital. Anak Robert Budi Hartono, Martin Hartono, diketahui mendirikan modal ventura, Venture Global Digital Prima atau dikenal GDP Venture.
Beberapa portofolio mentereng yang dimiliki adalah Dekoruma, Blibli, Halodoc, Tiket.com, 88rising, hingga IDN Media.
9. Hartono bersaudara sudah masing-masing berkeluarga
Dalam kehidupan asmara, Hartono bersaudara diketahui sudah berkeluarga masing-masing.
Dikutip dari laman Forbes, Bambang Hartono memiliki empat orang anak. Namun, masih jadi tanda tanya besar tentang kepastian nama anak Bambang Hartono.
Walau begitu, berbagai sumber menyebut nama anak Bambang Hartono adalah Roberto Setiabudi Hartono, Stefanus Wijaya Hartono, Vanessa Ratnasari Hartono, dan Tessa Natalia Damayanti Hartono.
Sementara itu, Robert Budi Hartono diketahui telah menikah dengan Widowati Hartono atau yang disapa Giok Hartono. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak bernama Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono, dan Armand Wahyudi Hartono.
10. Bambang Hartono pernah kejutkan publik dengan partisipasinya dalam Asian Games 2018
Pada ajang pesta olahraga se-Asia, Asian Games tahun 2018 lalu, Bambang Hartono mengejutkan publik dengan partisipasinya sebagai atlet dalam olahraga bridge.
Mengejutkannya, Bambang bahkan berhasil mendapatkan medali perunggu dalam acara yang digelar di Indonesia saat itu.
Saat menjadi pemenang medali perunggu, Bambang Hartono ternyata juga turut mendapatkan bonus dari pemerintah senilai Rp 250 juta tanpa potongan pajak sebagai bentuk apresiasi. Kala itu, Bambang mengatakan bahwa seluruh bonus itu akan diberikan kepada organisasi bridge.
"Kami akan mengusahakan untuk pembinaan bridge. Jadi, dibalikin ke bridge lagi. Ya, semuanya," kata Bambang.
Itulah beberapa fakta keluarga Hartono bersaudara. Melalui rangkuman fakta di atas, tentunya kamu jadi semakin mengenal Hartono bersaudara yang merupakan sosok terkaya di Indonesia.
Baca juga:
- 8 Fakta Keluarga Desta, Terlahir dari Orangtua Beda Agama
- 7 Fakta Keluarga Marlo Ernesto Anak Andy F Noya
- 7 Fakta Keluarga Cakra Khan, Menarik Perhatian di America's Got Talent