Kisah Haru Seorang Papa Bertemu Kembali dengan Anaknya dari Palestina
Diwarnai haru, Khalid El Estal akhirnya bertemu kembali dengan anaknya yang tinggal di Palestina
3 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang warga Palestina kelahiran Belfast terlihat meneteskan air matanya di Bandara Dublin beberapa waktu lalu. Hal itu terjadi karena lelaki tersebut dipertemukan kembali dengan kedua anaknya yang masih kecil dari Palestina.
Lelaki yang bernama Khalid El Estal itu memang sempat terpisah dengan keluarganya yang berada di Palestina karena dirinya bekerja di Arab Saudi. Sayangnya, kedatangan kedua anaknya di Dublin ternyata tidak dampingi oleh istrinya karena telah meninggal dunia.
Kisah haru seorang papa bertemu kembali dengan anaknya dari Palestina sudah Popmama.com rangkumkan melalui artikel berikut ini.
Terus gulir layarmu ke bawah untuk membaca kisah ini secara lengkap!
1. Khalid El Estal terpisah dari keluarganya karena dia bekerja di Arab Saudi
Seorang warga Palestina kelahiran Belfast bernama Khalid El Estal telah kembali ke Irlandia. Sebelumnya, dia memang terpisah dari keluarganya yang tetap berada di wilayah Palestina karena dirinya bekerja di Arab Saudi.
Khalid mengatakan bahwa dirinya telah merasakan 'kehilangan segalanya' karena peristiwa Gaza telah dibom oleh Israel. Di tengah perasaan itu, Khalid tetap berharap kedua anaknya yang masih kecil dapat bergabung dengannya di Dublin.
Khalid menjelaskan bahwa anak-anaknya yang berusia satu dan empat tahun tetap berada di Gaza bersama dengan kakek dan nenek mereka. Dia pun merasa sangat mengkhawatirkan nyawa mereka.
Editors' Pick
2. Istri Khalid meninggal setelah terluka akibat ledakan di sebuah apartemen selama kekacauan di Gaza
Khalid menelan rasa sakit yang sangat dalam. Istri yang paling dicintainya, Ashwak Jendia, meninggal dunia secara menyedihkan setelah terluka akibat ledakan di sebuah apartemen selama kekacauan di Gaza.
Saat kekerasan di wilayah itu meningkat, Khalid menjelaskan bahwa dirinya mendesak sang istri untuk pindah ke selatan dan tinggal bersama kerabatnya, sementara dia menghubungi pejabat Irlandia untuk mencari bantuan.
"Tepat pada hari dia (tiba) di tempat keluarga saya, mereka mengebom tempat itu," kata Khalid, dikutip dari laman BBC.
Ashwak lalu dibawa ke rumah sakit, tetapi sayangnya meninggal karena luka-luka, termasuk 60 persen luka bakar di tubuhnya. Khalid pun mengatakan bahwa dirinya merasa tidak sanggup untuk memberi tahu anak-anaknya bahwa mama mereka sudah meninggal dunia.
Dikutip dari laman The Irish News, kedua anak Khalid bernama Ali dan Sara kabarnya juga terluka dalam peristiwa ledakan tersebut. Akan tetapi, mereka dapat pulih dan berlindung di sebuah rumah sakit di kota Khan Younis, Gaza Selatan.
Sementara itu, Khalid sendiri sedang bekerja di Arab Saudi untuk menghidupi keluarganya saat tragedi menyedihkan itu terjadi.