Produser Harap Film Home Sweet Loan Dapat Tumbuhkan Rasa Empati
Sudah tayang, ini harapan produser Cristian Imanuell untuk film Home Sweet Loan
27 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cristian Imanuell sebagai produser film muda Indonesia kembali menunjukkan kepiawaiannya lewat film terbarunya berjudul Home Sweet Loan.
Sebelumnya, Cristian memang telah dikenal oleh banyak orang melalui karya Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara dan film Mencuri Raden Saleh.
Dalam film ini, dia membawa cerita yang bisa dibilang relevan dengan kehidupan banyak orang, terutama bagi para sandwich generation yang harus bekerja keras di ibu kota demi meraih mimpi sekaligus membantu menopang kehidupan keluarga mereka.
Dia sendiri tak ingin film ini hanya sekadar menghibur. Cristian juga ingin film Home Sweet Loan menumbuhkan rasa empati bagi para penonton.
Lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkumkan informasi tentang produser harap film Home Sweet Loan dapat tumbuhkan rasa empati secara detail.
Simak informasinya berikut ini, yuk!
Editors' Pick
1. Cristian punya pandangan tersendiri tentang beban pejuang hidup
Film yang diadaptasi dari novel karya Almira Bastari ini mengisahkan Kaluna, pekerja dari kalangan menengah yang berjuang keras untuk membeli rumah impiannya.
Akan tetapi, sebagai bagian dari sandwich generation, Kaluna harus menanggung beban keluarganya yang berat. Selain masalah finansial, Kaluna juga menghadapi dilema keluarga yang memaksa memilih antara keluarga atau impiannya.
Penghasilannya yang minim membuat impian tersebut sulit terwujud, dan Kaluna sering merasa terjebak dalam situasi yang sulit.
Berangkat dari kisah tersebut, Cristian sebagai produser Home Sweet Loan memiliki pandangan yang kuat tentang isu-isu yang diangkat dalam film ini. Baginya, setiap orang menanggung beban dan punya masalah yang lebih besar dari apa yang terlihat.
"Mungkin masalah keluarga, mungkin masalah finansial, ataupun masalah lainnya. Banyak orang di korporat yang merasa gaji mereka tidak mencerminkan beban hidup yang mereka pikul. Mereka harus menanggung tanggung jawab yang besar, tapi perusahaan tidak selalu memahami besarnya perjuangan hidup mereka," ujar Cristian.
2. Cristian berharap film ini membuat mereka yang punya masalah serupa merasa didengar
Melalui kehadiran Home Sweet Loan, Cristian berharap film ini bisa mempertemukan orang-orang yang memiliki masalah serupa dan membuat mereka merasa didengar dan tidak sendiri.
Di samping itu, dia juga berharap film Home Sweet Loan dapat menjadi cermin bagi mereka yang merasa terjebak dalam situasi serupa. Film ini mampu memberikan inspirasi bahwa akan selalu ada jalan keluar terbaik atas seluruh perjuangan dan tantangan yang dihadapi.
