Rumah untuk Alie Hadirkan Perjuangan Hadapi Perlakuan Keras Keluarga
Diadaptasi dari novel, seperti apa kisah Rumah untuk Alie?
13 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah produksi Falcon Pictures telah merilis poster dan trailer film terbaru mereka berjudul Rumah untuk Alie. Fakta menariknya, film satu ini diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Lenn Liu atau yang akrab disapa Lotta.
Disutradarai Herwin Novianto, film Rumah untuk Alie hadirkan perjuangan dalam menghadapi perlakuan keras dari keluarga sendiri. Film ini pun diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para penonton.
Kabar selengkapnya tentang film Rumah untuk Alie sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Film Rumah untuk Alie mengisahkan gadis yang tidak mendapatkan kasih sayang keluarga
Film Rumah untuk Alie mengangkat kisah penuh emosi tentang perjuangan yang dilakukan seorang gadis bernama Alie dalam menghadapi perlakuan keras dari keluarganya sendiri.
Dalam cerita, Alie merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dan satu-satunya anak perempuan. Seharusnya, dia mendapatkan kasih sayang. Namun, dia justru menjadi korban kemarahan sang papa dan saudara-saudaranya atas kematian mama mereka.
Bekas luka di tubuh akibat perundungan yang dialami Alie bahkan sudah tidak terhitung lagi, baik secara fisik maupun emosional.
2. Sutradara ingin hadirkan cerita bukan sekadar tentang kesedihan
Melalui siaran pers, Herwin Novianto menjelaskan bahwa dirinya ingin menghadirkan cerita dalam film ini bukan hanya sekadar tentang kesedihan saja.
Dia juga ingin menampilkan kekuatan seorang anak dalam menghadapi kenyataan hidup yang amat pahit. Itulah yang menjadi tantangan bagi Herwin dalam menggarap film satu ini.
"Kisah Rumah untuk Alie begitu menyentuh dan menggugah emosi. Saya ingin menghadirkan cerita yang bukan hanya sekadar menyajikan kesedihan, tetapi juga menampilkan kekuatan seorang anak dalam menghadapi realitas pahit hidupnya," kata Herwin.
"Kami berusaha menghadirkan kedalaman emosi melalui visual, akting, dan atmosfer yang kuat dalam film ini," sambungnya.