Tanpa disadari, sahabat ternyata memainkan peran penting dalam hidup kita. Layaknya hubungan asmara, hubungan persahabatan pun bisa berakhir karena beberapa sebab.
Dalam menjalani kehidupan, Mama bisa saja kehilangan sosok seorang sahabat. Baik itu karena pertengkaran, perpisahan yang tak diinginkan atau mungkin karena sebab yang kurang jelas. Kehilangan seorang sahabat pun rasanya bisa lebih menyakitkan daripada patah hati, lho!
Nah, kira-kira kenapa ya alasannya? Dilansir dari Bright Side, berikut Popmama.com sudah merangkum terkait alasan kenapa kehilangan sahabat lebih menyakitkan dari patah hati.
Cari tahu yuk, Ma!
Alasan Kenapa Kehilangan Sahabat Lebih Menyakitkan dari Patah Hati
1. Tidak bisa menjelaskan mengapa hubungan berakhir
Freepik/wayhomestudio
Biasanya dalam hubungan cinta, ada alasan yang jelas kenapa hubungan bisa berakhir. Tak jarang, kedua pihak pun akan saling membicarakannya untuk mengatasi masalah.
Namun, dalam hubungan persahabatan kadang bisa berakhir begitu saja tanpa peringatan dan alasan yang jelas. Bahkan jarang ada yang mau membicarakannya terlebih dahulu karena saling gengsi.
Contohnya Mama dan sahabat harus berpisah karena harus melanjutkan hidup bersama keluarga masing-masing. Tanpa disadari, tiba-tiba saja hubungan persahabatan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun dapat berakhir begitu saja hanya karena perbedaan jarak.
2. Tidak pernah mengira hubungan persahabatan bisa berakhir
Freepik/peoplecreations
Saat menjalani hubungan cinta, kita bisa saja berpikir kisah ini tidak akan bertahan selamanya dan suatu saat nanti bisa berspisah karena suatu sebab.
Namun beda dengan persahabatan, kita tidak pernah berpikir akan mengakhiri hubungan ini. Oleh karena itu saat harus berpisah, hal tersebut terasa sangat menyakitkan.
Editors' Pick
3. Tidak ada lagi tempat berbagi cerita
Freepik/gpointstudio
Sahabat adalah tempat kita untuk berbagi cerita. Mulai dari hal-hal menyenangkan, memalukan hingga menyedihkan sekalipun. Bahkan kita mungkin curhat ke sahabat ketika sedang patah hati.
Tetapi, jika tidak ada lagi sosok seorang sahabat. Tanpa disadari akan berpikir tentang kepada siapa lagi kita akan berkeluh kesah. Kita mungkin akan memendamnya dalam hati alih-alih menangani perasaan tersebut dengan cara yang sehat.
4. Merasa malu karena persahabatan itu gagal
Freepik
Banyak orang menganggap bahwa hubungan persahabatan itu harus abadi. Jadi, ketika kehilangan seorang sahabat, kita mungkin mencap diri sendiri sebagai teman yang buruk.
Kita juga akan menyalahkan diri sendiri karena gagal dalam membangun hubungan persahabatan.
5. Telah melewati banyak kenangan bersama
Freepik/halayalex
Hubungan ini dimulai dari dua orang asing yang pada akhirnya melalui jalan panjang untuk bisa menjadi sahabat. Dalam perjalanan tersebut, sahabat telah berbagi begitu banyak kenangan serta melewati suka dan duka bersama.
Sekarang ketika kita telah kehilangan sosok seorang sahabat, hidup menjadi terasa kosong.
6. Kehilangan sosok yang sangat mengenal kita
Freepik/lookstudio
Jujur saja, sahabat merupakan sosok yang lebih mengenal kita lebih daripada pasangan. Kita bahkan bisa menjadi diri sendiri saat bersama sahabat.
Namun hal itu yang kemudian membuat kita menjadi rapuh. Saat persahabatan putus, kita merasa sangat lemah karena kehilangan sahabat yang sangat mengenal diri ini.
7. Kehilangan sahabat bisa memengaruhi kehidupan sosial
Freepik
Ketika hubungan persahabatan berakhir. Jelas akan ada perubahan besar yang memengaruhi kelompok sosial. Bisa jadi kelompok pertemanan ini akan terbagi dua kubu, bahkan bisa saja kita yang dikeluarkan dari kelompok pertemanan.
Jadi kehilangan sahabat tidak hanya mempengaruhi kondisi mental saja, tetapi juga seluruh kehidupan sosial.
8. Takut tidak bisa menemukan sahabat yang lebih baik
Rawpixel/roungroat
Ketika berpisah dengan pasangan, orang-orang di sekitar kita akan bilang, ada banyak laki-laki di dunia ini yang lebih baik.
Namun, lain halnya saat kita sedang mengalami putus persahabatan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun hubungan persahabatan ini. Selain itu, sebagai orang dewasa mungkin banyak yang ragu apakah di usia ini bisa menemukan sosok seorang sahabat lagi.