Emosi negatif seperti stres dan frustasi bisa memicu kebiasaan makan yang buruk atau emotional eating, sebutannya. Inilah kenapa saat kita marah atau sedih rasanya ingin sekali makan dengan porsi besar, padahal perut tidak lapar.
Meskipun banyak terjadi pada perempuan, faktanya emotional eating juga bisa dialami oleh laki-laki. Sejumlah stres yang didapatkan oleh para suami di kantor, kemungkinan besar menyebabkan mereka mengalami kebiasaan makan yang buruk tersebut. Hanya saja banyak dari mereka tidak menyadari kondisi ini.
Nah Ma, ingin tahu bagaimana cara membantu pasangan mengatasi emotional eating? Ketahui beberapa tips yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini dari berbagai sumber.
Disimak ya, Ma!
1. Membuat buku harian atau jurnal
Freepik/drobotdean
Mama bisa membuat sebuah buku harian atau jurnal makanan untuk mengenali pemicu emotional eating pada suami.
Dalam buku, tulislah waktu saat suami merasa lapar dan bagaimana perasaannya secara emosional. Proses ini akan membantunya untuk dapat membedakan ketika lapar secara fisik atau lapar karena emosional.
Misalnya, Mama memperhatikan setiap kali suami pulang kerja, ia akan makan banyak camilan. Ini bisa menunjukkan bahwa ia lapar secara emosional karena dipicu oleh stres di kantor.
Setelah mengetahui pemicunya, buatlah rencana untuk mengatasinya. Sarankan agar suami berjalan kaki selama 15 menit setiap pulang kerja untuk menjernihkan pikiran dan menghilangkan stres karena pekerjaan.
2. Coba mengalihkan perhatiannya dari makanan
Freepik
Ketika suami sudah mulai makan karena ia bosan atau stres, cobalah alihkan perhatiannya dari makanan. Lakukan berbagai kegiatan bersama yang aktif seperti jalan-jalan ke luar, mengerjakan tugas rumah tangga atau berkebun.
Editors' Pick
3. Hilangkan stres dengan beristirahat
Freepik
Saat mulai merasa ingin makan, cobalah menenangkan diri. Tarik napas dengan dalam-dalam adalah cara sederhana dan efektif untuk membantu menghilangkan stres. Bernapas dapat mengalirkan oksigen ke otak, hal ini membantu pikiran lebih jernih dan membuat keputusan yang lebih baik.
Mengatasi emotional eating bisa juga dengan beristirahat yang cukup. Ajak suami untuk tidur siang atau tidur lebih awal. Ketikaa seseorang memiliki waktu istirahat yang cukup, ia akan terhindar dari kecemasan dan stres.
4. Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
Freepik/javi_indy
Lakukanlah kegiatan apapun yang membuat tubuh bergerak aktif, seperti olahraga. Selain bisa membuat tubuh bugar, olahraga juga dapat meningkatkan mood.
Melakukan olahraga selama 30 menit di akhir pekan dapat meningkatkan "perasaan senang" pada otak sehingga mengurangi keinginan untuk makan secara emosional.
5. Makanlah di meja makan
picryl.com
Mama bisa menerapkan kebiasaan ini untuk seluruh anggota keluarga. Makanlah di meja makan, hal ini efektif untuk mengurangi kebiasaan ngemil sambil nonton TV dan berbaring malas di sofa
Perangkat elektronik membuat kita fokus, sehingga kita tidak menyadari bahwa tubuh sudah kenyang karena ngemil
6. Jangan terlalu menekan suami
Freepik
Jika Mama memergoki suami makan diam-diam, maklumi saja. Hal ini artinya ia masih sulit mengendalikan kebiasaan emotional eating.
Jangan sampai ia menyalahkan diri sendiri. Memberikan hukuman hanya akan memperburuk keadaan. Suami akan berpikir bahwa dirinya lemah sehingga ia menjadi lebih stres dan malah membuatnya melampiaskan pada makanan.
7. Cari bantuan profesional
Freepik
Jika Mama dan suami mulai merasa kebiasaan makan ini sudah berada di luar kendali dan tidak dapat ditangani lagi, cobalah untuk mencari bantuan profesional.
Tak perlu merasa malu, pada kenyataannya banyak juga orang-orang yang yang sedang berjuang mengatasi emotional eating.
Bicaralah dengan dokter untuk mengetahui seperti apa perawatan yang disarankan untuk mengatasinya.
Nah Ma, itulah beberapa cara untuk membantu suami mengatasi emotional eating. Yuk ajak ia untuk mulai menerapkan kebiasaan makan sehat.