5 Cara Menghadapi Konflik Rumah Tangga Secara Sehat
Dalam kehidupan pernikahan, sebuah konflik memang akan selalu ada
10 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkinkah suatu pernikahan bisa berjalan dengan mulus tanpa terjadi konflik? Pada dasarnya pernikahan memang menyatukan dua orang dengan kepribadian dan latar belakang keluarga yang berbeda, maka dari itu mustahil apabila tidak terjadi bentrokan selama proses berumah tangga.
Namun, jangan selalu berpikir bahwa konflik dimulai dari masalah yang besar saja.
"Hal-hal yang kelihatannya sepele pun, bisa menjadi pemicu meledaknya masalah yang sangat besar dalam hubungan," kata Konsultan Pernikahan, Indra Noveldy saat acara Webinar Parentalk bersama GoPay pada Jumat (9/4/2021).
Konflik rumah tangga sebetulnya bisa dilihat sebagai sesuatu yang sehat. Dengan berkonflik secara sehat, pasangan suami istri bisa meningkatkan kepercayaan, saling mengungkapkan emosi yang baik serta membangun keintiman dengan memahami kebutuhan satu sama lain.
Bagaimana caranya menghadapi konflik secara sehat dengan pasangan? Untuk Mama yang penasaran, kali ini Popmama.com sudah merangkum penjelasan dari acara Webinar bertajuk 'Berkonflik Sehat dengan Pasangan'.
Disimak ya, Ma!
1. Punya mindset yang tepat saat menghadapi konflikĀ
"Kita harus punya mindset yang tepat. Sadari bahwa konflik itu tidak terhindarkan," ujar Indra Noveldy sebagai seorang konsultan pernikahan.
Perlu diingat bahwa konflik merupakan suatu proses menuju kedewasaan mental dan spiritual. Pasangan suami istri harus mempersiapkan diri bahwa suatu bentrokan pasti akan terjadi dalam kehidupan rumah tangga
Pasangan suami istri pun sebaiknya bisa mengatasi konflik dengan kepala dingin, tanpa tersulut emosi. Sederhanakan hal-hal yang bersifat rumit agar tidak semakin memperkeruh suasana.
Editors' Pick
2. Berikan makna pada konflik
Sebelum berlarut-larut pada konflik yang tak kunjung selesai, maka sebaiknya Mama dan Papa berpikir kembali. Selain itu, tanyakanlah "apakah konflik ini adalah suatu musibah atau anugerah yang diberikan?"
Dengan begitu pasangan suami istri bisa semakin memaknai apa tujuan dari pertengkaran ini, bahkan dapat menemukan akar penyebab terjadinya masalah.