Saat terjadi konflik dalam rumah tangga, beberapa orang mungkin lebih memilih untuk menghindar dan mendiamkan pasangannya. Nah, perlakuan ini dikenal dengan istilah silent treatment.
Silent treatmentatau perlakuan diam adalah ketika seseorang bersikap dingin atau mengacuhkan pasangannya seperti menolak untuk bicara dan menghindari kontak mata. Perbuatan ini bisa berlangsung selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Dengan aksi perlakuan diam ini, seseorang ingin menegaskan kontrolnya atas hubungan. Meski sebetulnya ia ingin agar pasangannya merasa bersalah dan minta maaf.
Namun hati-hati, silent treatment ternyata dapat membahayakan keharmonisan hubungan rumah tangga apabila dibiarkan begitu saja, lho!Apa saja bahaya dan dampak buruk silent treatment?
Dilansir dari Lifehack, berikut Popmama.com telah merangkumnya.
Disimak yuk, Ma!
Deretan Dampak Buruk Silent Treatment
1. Menyebabkan trauma secara emosional
Freepik/drobotdean
Ketika merasa diabaikan oleh seseorang, maka ada berbagai macam emosi luar biasa yang dirasakan oleh korban. Misalnya depresi, marah, frustrasi, gelisah, kesepian atau merasa putus asa.
Hal ini juga akan mengancam keharmonisan hubungan pasangan suami istri. Seseorang akan merasa dirinya tidak lagi dihargai, dicintai serta tidak berharga dan berarti lagi untuk pasangannya.
Editors' Pick
2. Menyebabkan sakit secara fisik yang serius
videoblock.com
Ada bagian dari otak kita yang dirancang khusus untuk mendeteksi berbagai tingkat rasa sakit, yakni korteks cingulate anterior. Bagian ini aktif ketika seseorang menerima silent treatment apalagi hal tersebut terus terjadi.
Ketika seseorang merasa diabaikan, otak akan memberi tahu bahwa mereka mengalami sakit fisik. Gejalanya dapat berupa sakit kepala, diare, sembelit, sakit perut, insomnia, kecemasan dan mudah merasa kelelahan.
Kondisi ini lama kelamaan bisa menyebabkan risiko kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan makan, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, pembekuan darah, disfungsi ereksi hingga kanker.
3. Terjadi perubahan perilaku pada pasangan
thebrunettediaries.com
Ketika kita memberi silent treatment pada pasangan, ia kemungkinan akan berpikir.
“Aku salah apa?”
“Apa kamu masih menganggap aku atau enggak?”
“Apa aku salah ngomong?”
“Apa aku salah sikap?”
“Aku harus bagaimana?"
Mendapat perlakuan diam memang dapat menyebabkan seseorang mulai mempertanyakan berbagai alasan, apakah ada yang salah dengan dirinya atau pasangannya.
Ia juga akan lebih banyak mengomel, kesal, mulai meragukan diri sendiri dan mulai mengubah kepribadiannya dengan bersikap seperti orang lain.
Hal ini karena ia berpikir, bahwa dirinya dan kepribadiannya selama ini sudah dibenci oleh pasangan.
4. Konflik tak kunjung selesai
Freepik/wavebreakmedia_micro
Seseorang mungkin berpikir bahwa akar masalah penyebab pertengkaran ini ada pada pasangannya. Alih-alih introspeksi diri, lalu berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Ia hanya menunggu pasangannya mengaku salah dan meminta maaf.
Hati-hati,silent treatment dapat menjadi suatu siklus yang berulang dalam sebuah hubungan. Ketika terjadi suatu konflik, pasangan suami istri berpikir bahwa memberi perlakuan diam merupakan solusi pemecahan masalah tersebut.
Padahal untuk mengatasi konflik pasangan harus bisa menemukan cara berkomunikasi yang sehat.
5. Bisa menghancurkan kehidupan rumah tangga
Freepik
Silent treatment lama-kelamaan dapat menyebabkan keretakan dalam rumah tangga. Ketika pasangan mulai menjauh dan mengabaikan satu sama lain, mereka hanya mempedulikan ego masing-masing tanpa memikirkan keharmonisan hubungan.
Ketika memberikan perlakuan diam pada pasangannya, seseorang mungkin merasa dirinya memegang kendali atas hubungan ini. Padahal kenyataannya sebaliknya, hubungan kalian akan semakin renggang, keintiman dan kepercayaan akan semakin terkikis. Hal ini juga bisa memancing perilaku agresif yang berujung pada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Nah, itulah beberapa bahaya silent treatment. Segera hentikan kebiasaan ini, ya!