4 Fase dalam Pernikahan yang Membuat Ikatan Suami Istri Semakin Kuat
Saat ini Mama dan Papa sedang berada di fase yang mana nih?
14 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan pernikahan yang harmonis dan bahagia tidak didapatkan secara instan. Pasangan suami istri butuh usaha, tekad dan pengorbanan untuk mempertahankan kelangsungan rumah tangga.
Ada beberapa fase yang akan dihadapi pasangan suami istri dalam menjalani kehidupan pernikahan. Fase-fase ini tentu akan menjadi pondasi dasar untuk membangun ikatan yang lebih solid. Dengan begitu, kehidupan pernikahan kalian akan langgeng dan mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan.
Nah Ma, ingin tahu apa saja 4 fase dalam pernikahan yang membuat ikatan suami istri semakin kuat? Kali ini Popmama.com sudah merangkumnya dari Bright Side.
Yuk, disimak dan cari tahu fase-fase dalam pernikahan!
1. Momen pengantin baru yang berbunga-bunga
Fase ini terjadi ketika awal-awal menikah. Kalian berdua melihat satu sama lain dengan antusias, gembira dan penuh cinta.
Mama dan Papa merasa berdebar-debar saat membayangkan akan melaķukan hal yang benar-benar baru untuk kalian.
Tidak ada perkelahian, hanya ada senyuman dan perasaan berbunga-bunga. Ini merupakan fase ketika ketika kalian merasakan cinta yang benar-benar buta.
Kalian tidak terlalu peduli dengan hal-hal lainnya, kecuali perasaan menyenangkan saat menghabisakan waktu bersama.
Editors' Pick
2. Menghadapi realita yang tak sesuai ekspektasi
Waktu yang membahagiakan rasanya selalu terjadi sekejap mata saja. Pada fase ini kalian mulai melihat segala sesuatunya secara realistis
Terjadi kebohongan, perselisihan serta pertengkaran besar. Kondisi ini semakin memburuk, ketika teman dan keluarga mulai ikut campur memberi nasihat.
Sekarang Mama melihat sosok suami apa adanya dengan segala kekurangan yang ada pada dirinya. Kemudian mulai timbul keraguan, apakah dia benar-benar pasangan hidup yang tepat untukku?
Kebingungan, keraguan, kesedihan ini membuat sebagian besar pasangan suami istri gagal melewati fase ini.
Namun, apabila Mama dan Papa cukup lapang dada menerima segala kekurangan pasangannya. Maka, kalian akan berhasil melewati fase ini.