Dalam hubungan pernikahan, tak selamanya suami dan istri bisa mencapai kesepakatan yang sama. Di beberapa titik keduanya akan mengalami perbedaan pendapat dan keinginan.
Padahal, hubungan yang sehat yakni di mana pasangan bisa menerima dan menghargai perbedaan. Jika salah satu di antara kalian harus merelakan hal-hal penting untuk mempertahankan hubungan, apakah kehidupan pernikahan ini bisa harmonis dan bahagia?
Nah Ma, berikut merupakan beberapa hal yang sebaiknya tidak direlakan dalam hubungan pernikahan. Kali ini Popmama.com telah merangkumnya dari prettylifestylez.
Disimak ya, Ma!
1. Jangan mengubah diri sendiri demi pasangan
Freepik/ArthurHidden
Ketika jatuh cinta rasanya kita bisa memberikan apapun untuk orang tersebut. Namun, hal ini bukan berarti Mama harus mengorbankan diri sendiri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Hubungan pernikahan yang sehat tidak mengharuskan Mama untuk melakukan itu. Kehilangan diri sendiri berarti kehilangan identitas. Jika ia selalu berusaha untuk mengubah Mama, berati ia tidak menerima dan mencintai Mama dengan tulus.
Sebaliknya, Mama bisa meningkatkan kualitas diri sendiri untuk memperbaiki hubungan. Misalnya saja dengan menghilangkan kebiasaan buruk.
2. Jangan biarkan harga diri Mama terinjak-injak
Pexels
Apakah suami selalu membuat Mama minder dan kurang percaya diri? Misalnya ia kerap membandingkan Mama dengan istri rekan kerjanya yang memesona, berpendidikan tinggi atau kaya.
Faktanya, jika suami benar-benar mencintai istrinya, ia tidak akan pernah meremehkan Mama dan membuat istrinya kehilangan harga dirinya di depan umum. Jadi jangan pernah merelakan harga diri Mama hanya untuk diinjak-injak oleh orang lain.
Editors' Pick
3. Jangan menyerah pada mimpi dan cita-cita
Freepik/lookstudio
Setiap orang punya mimpi dan keinginan untuk mewujudkannya. Jika Mama punya impian yang besar dan baik, pastikan Mama punya seseorang yang selalu ada untuk mendukung Mama.
Jangan pernah menyerah pada impian Mama hanya untuk menyenangkan seseorang. Pasalnya, banyak para istri yang harus merelakan karier mereka. Misalnya terpaksa harus berhenti kerja karena suaminya cemburu dengan rekan kerja laki-laki di kantor.
Pada kenyataannya Mama tak akan pernah bisa bahagia, jika Mama menyerah untuk melakukan hal-hal yang disukai demi orang lain.
4. Jangan merelakan kebebasan diri sendiri
Freepik/marymarkevich
Beberapa laki-laki ingin istrinya berhenti berkarier karena minder, sebab penghasilan istrinya lebih besar darinya. Alasan lainnya, para suami ingin istrinya bergantung sepenuhnya pada mereka, sehingga mudah untuk mengontrolnya.
Hal ini bisa menimbulkan masalah finansial dalam keluarga. Tidak ada seorangpun yang tahu, apa yang akan terjadi di masa depan. Jika laki-laki adalah sumber pendapatan utama dalam keluarga, bagaimana jika ia sakit atau meninggal secara mendadak. Siapa yang akan bertanggung jawab untuk istrinya.
Namun lain halnya jika suami Mama berasal dari keluarga yang mampu. Jika Mama secara sukarela ingin berhenti bekerja dan suami pun dapat menjamin kebutuhan finansial untuk masa depan, maka tidak ada salahnya. Intinya jangan sampai Mama dipaksa melakukan sesuatu yang di luar kemauan diri sendiri.
5. Jangan memutuskan hubungan dengan keluarga dan sahabat
Freepik/wayhomestudio
Sebelum bertemu dengan suami, Mama memiliki keluarga yang merawat dan membesarkan Mama hingga dewasa. Selain itu Mama juga memiliki sahabat yang sangat dekat seperti saudara. Namun jika suami ingin agar Mama memutuskan semua hubungan, karena ia terlibat masalah dengan mereka.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan?
Mama harus ingat, ada orang-orang penting dalam hidup Mama yang telah memberikan pengaruh besar sampai Mama bisa menjadi seperti sekarang. Meskipun suami tidak menyukai anggota keluarga atau teman Mama, setidaknya ia harus menghargai mereka.
Namun jika Mama dekat dengan orang yang salah dan memberikan pengaruh buruk, wajar jika suami tak senang melihatnya. Ia tentunya ingin agar Mama menjaga jarak demi keselamatan Mama sendiri.
Sebaiknya Mama hargai niatnya, karena menjaga jarak beda artinya dengan memutus hubungan.
6. Jangan keluar dari prinsip dan keyakinan Mama
Freepik
Sebelum menikah, tentunya kalian sudah saling mengenal secara mendalam. Mama dan suami pasti sudah memahami seperti apa pola pikir, keyakinan hidup dan apa yang diperjuangkan oleh pasangannya.
Namun, jika Mama dan suami menemukan perbedaan. Apakah kalian bisa saling berkompromi? Pasalnya, ada hal tertentu yang tak boleh dikompromikan dalam suatu hubungan. Contohnya, prinsip dan keyakinan tentang agama.
Jika kalian menganut agama berbeda, atau menganut agama yang sama tapi punya pemahaman yang berbeda. Sebaiknya pertimbangkan kembali jika ia meminta Mama untuk keluar dari jalan yang Mama yakini adalah benar.
7. Jangan mengorbankan kebahagiaan hanya untuk membahagiakan orang lain
Freepik/Jcomp
Mama tak boleh terus-menerus mengorbankan kebahagiaan diri sendiri hanya untuk menyenangkan pasangan. Sering kali kita membuat diri sendiri tak nyaman demi membuat pasangan kita nyaman. Kebanyakan orang melakukannya karena cinta.
Memang, cinta sejati harus bisa mengutamakan kebahagiaan pasangannya. Tetapi jika Mama harus merelakan terlalu banyak demi membuatnya bahagia, hal itu tentunya tidak sehat. Pasalnya, untuk membangun hubungan pernikahan yang sehat, bahagia dan langgeng, kedua belah pihak harus sama-sama bahagia.
Intinya jika Mama merasa tak bahagia dalam suatu hubungan, artinya Mama bersama orang yang salah.