7 Karakter Toxic People dan Cara Mengenalinya
Tak ada salahnya untuk menghindari pertemanan yang toxic dan merugikan diri sendiri!
5 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah menemukan beberapa orang dengan karakter yang toxic atau beracun? Toxic people adalah istilah untuk seseorang yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik itu secara fisik atau emosional.
Seseorang dianggap toxic saat ia menebarkan sesuatu yang negatif ke lingkungan sekitarnya. Pada awalnya hubungan kalian baik-baik saja. Namun, lama kelamaan mereka mulai mengungkapkan kepribadian aslinya.
Dengan mengenali orang-orang toxic, kita dapat mengindari atau menghentikan kebiasaan buruk mereka. Pada dasarnya setiap manusia layak memiliki orang-orang yang positif, suportif dan loyal dalam hidupnya.
Nah Ma, ada baiknya mulai kenali karakter orang-orang yang toxic di sekitar kita. Kali ini Popmama.com telah merangkumnya dari Science of people.
Disimak, ya!
1. Tipe narsistik yang suka menyombongkan diri
Apakah Mama pernah mengobrol dengan seseorang yang selalu membicarakan diri mereka sendiri? Orang-orang ini juga cenderung suka melebih-lebihkan kehebatan mereka dan menganggap dirinya spesial.
Dalam suatu percakapan umumnya terjadi proses tanya jawab. Namun, mereka sama sekali tidak memberi kesempatan bagi lawan bicaranya untuk bicara dan merespons. Dalam suatu hubungan, orang-orang ini akan sangat egois dan sering mengabaikan kebutuhan temannya.
2. Suka mengatur dan selalu merasa paling benar
Orang-orang ini cenderung memengaruhi apa yang Mama pikirkan, katakan dan lakukan. Mereka ingin mengendalikan setiap situasi dan semua orang yang ada di sekitarnya.
Sikapnya yang selalu merasa paling benar itu, membuatnya cepat kesal jika ada orang yang tak sepaham dengannya. Dalam suatu hubungan, orang ini tidak akan memberi kita kebebasan untuk berpendapat dan bertindak.
Editors' Pick
3. Si pesimis yang selalu berpikir negatif
Mereka selalu membuat orang-orang di sekitarnya merasa pesimis. Saat temannya sedang ditimpa musibah, bukannya menyemangati, ia malah membicarakan kemungkinan buruk dari situasi tersebut.
Orang-orang ini tidak pernah bersikap optimis dan positif. Jika ia pernah gagal dalam suatu bidang, maka ia ingin orang di sekitarnya gagal juga.
4. Drama queen yang selalu merasa jadi korban
Orang ini hanya bisa mengeluh saja di setiap keadaan. Rasanya seluruh dunia dan seisinya tak pernah berpihak padanya. Oleh karena itu, mereka sangat haus akan empati, simpati serta perhatian dari semua orang.
Namun, hati-hati mereka tak suka diberi kritik, saran dan bantuan. Hal ini karena tak ada keinginan dari dirinya untuk berubah dan berusaha lebih baik lagi.
Mereka selalu merasa jadi korban dari orang-orang sekitarnya.
5. Selalu merasa cemburu dan iri hati
Orang yang selalu cemburu dan iri hati sangat bahaya karena memiliki begitu banyak kebencian di dalam dirinya. Apabila teman-temannya bahagia, ia tak pernah tulus memberikan selamat.
Mereka selalu mencari-cari letak kekurangan orang lain dan memberi penilaian buruk, kritik, bahkan suka menggosip di belakang.
6. Orang yang selalu berbohong
Semua orang tentunya pernah berbohong. Namun, toxic people bisa berbohong terus menerus tanpa menyesal sedikitpun.
Baik itu kebohongan kecil ataupun besar, ketidakjujuran akan membuat kita meragukan setiap perkataan mereka. Hubungan apapun tidak akan berjalan dengan baik tanpa dilandasi rasa saling percaya.
7. Selalu ingin menang dalam segala hal
Mereka selalu merasa paling pintar dan benar, sehingga mereka melihat setiap percakapan sebagai ajang debat yang harus dimenangkan.
Dalam suatu hubungan, mereka tidak pernah menghargai. Hal ini karena, ia selalu memposisikan dirinya lebih tinggi dari orang lain.
Nah Ma, itulah beberapa karakter orang yang toxic. Yuk, bangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita!
Baca juga:
- Jangan Dilakukan, 5 Perilaku Toxic Ini Bisa Merusak Diri Kamu
- 6 Kebiasaan yang Membuat Suami Istri Terjebak dalam Toxic Relationship
- 7 Tanda Kamu dan Pasangan Menjadi Toxic Parents bagi Anak