Setiap istri tentunya ingin suaminya bisa bersikap dewasa. Mulai dari memiliki pola pikir yang matang dan bijaksana dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Kita semua percaya bahwa seseorang akan menjadi sosok yang dewasa setelah mereka mencapai usia tertentu. Namun, pada kenyataannya usia tidak memengaruhi kematangan emosional seseorang.
Tingkat kedewasaan seseorang dipengaruhi oleh kerasnya pengalaman hidup, pendidikan, latar belakang keluarga, bahkan dari orang-orang di sekitarnya.
Seseorang dapat dikatakan tidak dewasa, saat berjanji namun tidak bisa menepatinya. Janji tersebut hanya sekadar kata-kata kosong, agar ia bisa lolos dari situasi yang mendesak dan kurang menguntungkan.
2. Sulit memercayai orang lain
Freepik/Jcomp
Meskipun dirinya sendiri tak bisa menepati janji, ia ingin agar orang lain menepati janjinya.
Setiap saat, ia akan terus menerus minta kepastian karena sulit memercayai siapa saja, walau itu pasangannya. Pada akhirnya kita terpaksa berbohong dan memperburuk keadaan.
Editors' Pick
3. Selalu membuat pasangannya merasa bersalah
Freepik/yanalya
Rasa bersalah sering dimanfaatkan sebagai senjata untuk membuat seseorang merasa buruk. Akhirnya kita jadi melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan diri sendiri, karena merasa tidak enak.
Kondisi ini dikenal dengan gaslighting. Apabila suami selalu membuat istrinya bersalah dan merasa harus bertanggung jawab. Artinya ia pandai memanipulasi pikiran dan hati pasangannya untuk bertindak sesuai keinginan mereka.
4. Selalu ingin menang setiap berdebat dengan pasangannya
Freepik
Terkadang seseorang lebih suka mengalah dan menjaga perasaan pasangannya, daripada memenangkan argumen saat berdebat.
Namun, pasangan yang tidak dewasa akan terus menerus menyerang sampai argumennya terbukti benar. Bukannya menyelesaikan masalah, ia hanya akan membuat istrinya sedih.
5. Tidak tahu apa yang diinginkan dirinya sendiri
Freepik/wavebreakmedia_micr
Rasanya tersiksa bisa terjadi saat menjalin hubungan dengan seseorang yang tak pernah tahu apa yang mereka inginkan. Jangankan keinginan yang besar, menentukan menu makan malam atau baju yang akan dipakai di acara keluarga pun ia kesulitan.
Dari hal tersebut, kita bisa melihat bahwa ia tak pernah serius memikirkan rencana hidupnya untuk beberapa tahun ke depan.
6. Tidak mau mencoba sesuatu hal yang baru
Pexels/Vera Arsic
Pasangan yang tidak dewasa cenderung enggan menantang dirinya untuk melakukan hal-hal baru. Sederhananya, mengubah sifat dan perilaku untuk meningkatkan kualitas diri dan menjadi kepala keluarga yang lebih baik.
Dalam prosesnya, Mama dan Papa bisa menyeimbangkan keinginan dan kebutuhan kalian. Diskusikan kekurangan satu sama lain dan temukan cara untuk saling melengkapi.
Meski terdengar mudah, masih banyak pasangan yang belum melakukannya.
7. Tidak pernah belajar dari kesalahannya
Pexels/Yan Krukov
Wajar untuk merasa marah karena suatu hal. Namun setelahnya, pastikan untuk meminta maaf karena tidak bisa mengontrol emosi dengan baik, yang terpenting kita mengaku salah dan mau belajar.
Ingatlah, marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya akan memperburuk suasana.
Akan tetapi, pasangan yang tidak dewasa menolak untuk mengakui kesalahanya. Ia minta maaf, tetapi terus melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Nah Ma, itulah beberapa tanda pasangan yang tidak dewasa dalam menjalani pernikahan. Yuk, kenali ciri-cirinya untuk mengatasi sikap pasangan kita yang kurang dewasa!