Rasyid Rajasa merupakan putra dari Mantan Menteri Perhubungan Indonesia, Hatta Rajassa. Laki-laki dengan nama lengkap Muhammad Rasyid Amirullah Rajasa itu menikah dengan perempuan bernama Adara Taista pada 23 Desember 2017.
Pada saat pernikahannya hampir memasuki bulan ke-5, istrinya atau yang sering dipanggil Dara, meninggal dunia karena penyakit kanker kulit jenis melanoma. Kepergian Dara membuat Rasyid terpukul dan berat menjalani hari.
Cinta Rasyid kepada Dara menjadi kisah tersendiri bagi sebagian orang. Namun, selama beberapa waktu Rasyid enggan untuk membagikan kisahnya secara runtut. Baru dewasa ini, Rasyid bersedia datang dalam sesi wawancara, dan terakhir ia membagikan kisah cintanya sambil bercakap dengan Grace Tahir, direkrut Mayapada Hospital yang juga putri dari konglomerat Dato’ Sri Tahir.
Berikut Popmama.commerangkum kisah cinta Rasyid Rajasa, termasuk perjalanannya dalam mencapai ikhlas setelah ditinggal pergi istri untuk selama-lamanya.
1. Rasyid sudah tahu Dara sakit sebelum menikah
Instagram.com/rasyidrajasa
Sebelum menikahi Dara, Rasyid sudah lebih dulu tahu tentang penyakit yang diderita Dara. Fakta buruk itu pun tak mengurung niat Rasyid untuk melanjutkan perjalanannya dengan Dara menuju ke jenjang yang lebih serius.
Singkat cerita, Rasyid bertemu dengan Dara setelah keduanya saling diperkenalkan oleh sepupu Rasyid, yang juga adalah teman sepermainan Dara.
Meski sempat menjalani LDR (long distance relationship) London-Jakarta karena Rasyid harus menempuh kuliahnya di London, mereka yakin akan cintanya satu sama lain hingga berlanjut ke tahap pernikahan.
2. Rasyid selalu memberikan dukungan kepada Dara
Instagram.com/rasyidrajasa
Saat itu, saat di mana Dara mendapati keluhan awal sebelum mengetahui penyakitnya, ia pergi ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Dokter pun tidak bisa mendiagnosa penyakit Dara dari benjolan yang ada di lehernya. Ia pun pergi ke Singapura untuk asesmen ulang.
Dari dokter di Singapura, Dara didiagnosis mengidap kanker kulit jenis melanoma setelah berhasil diketahui dari hasil patologi. Begitu mendengar kabar itu, ada rasa takut serta cemas pada diri Dara dan juga Rasyid.
Namun, sebagai orang terdekat Dara, Rasyid memberikan dukungan kepada Dara. Ia meyakinkan Dara bahwa ini pasti bisa mereka lalui bersama. Dara pun mendapatkan pengobatan imunoterapi,yang dilakukan dengan total 12 siklus.
Editors' Pick
3. Rasyid dan Dara tetap berusaha secara maksimal
Instagram.com/rasyidrajasa
Pengobatan Dara di Singapura ternyata tidak memberikan hasil yang diharapkan. Dara dan Rasyid pun pindah ke Amerika untuk berobat. Di sana, Dara mendapatkan targeted therapy, percampuran imunoterapi dan kemoterapi.
Oleh karena tubuh Dara menolak untuk dilakukan kemoterapi, dokter lalu memberikan kemoterapi secara oral. Namun, oral kemoterapi sekalipun tidak berjalan dengan baik. Dokter di Amerika pun menyarankan Dara dan Rasyid untuk pulang ke Indonesia.
Setelah mendengar pernyataan dokter, Rasyid dan Dara tidak ingin menyerah begitu saja. Mereka pun pergi ke Jepang untuk mendapatkan dua kali siklus. Namun, sebelum Dara mendapatkan siklus keduanya, ia telah berpulang, tepat setelah menemani Rasyid sahur dan salat subuh berjamaah.
4. Semangat dan optimisme Dara tidak pernah mati
Instagram.com/rasyidrajasa
Rasyid bercerita bahwa selama sakit, Dara tidak pernah sekalipun mengeluh, sedih atau menangis, dan dia tidak patah semangat. Semangat dan optimisme itulah yang menguatkan Rasyid. Bahkan semasa hidupnya, Dara sering memberikan nilai-nilai baik kepada Rasyid.
Sampai saat ini, apa yang telah Dara berikan untuk menguatkan Rasyid, menjadi alasannya untuk semangat dalam melakukan hal apapun dengan sepenuhnya. Jadi, meskipun Dara sudah tidak lagi berada di sampingnya, semangat dan optimisme Dara tidak pernah pergi dari hidup Rasyid.
5. Rasyid yakin bahwa Dara tidak ingin dia bersedih
Instagram.com/rasyidrajasa
Kematian memang menjadi ketakutan sendiri bagi siapapun, terlebih ketika itu tentang orang yang dicinta. Setelah kepergian Dara, tahun-tahun pertama sangat berat bagi Rasyid. Setiap hari Rasyid bersedih dan menangis.
Namun, ada satu titik di mana Rasyid bertekad untuk menyudahi kesedihannya. Dia yakin bahwa keluarganya, bahkan Dara, tidak ingin melihat Rasyid bersedih. Kesedihan itu juga yang bisa jadi distraksi dalam menjalani hari-hari.
6. Rasyid percaya bahwa ketentuan Allah itu terbaik
Instagram.com/rasyidrajasa
Setelah Dara pergi, Rasyid tidak pernah mempertanyakan ketetapan itu. Rasyid percaya bahwa itu memang sudah menjadi ketentuan Allah, dan manusia hanya bisa merencanakan dan berusaha. Hal itu yang menjadikannya kuat setiap hari.
Selain itu, Rasyid juga bersyukur karena dikelilingi keluarga yang selalu menanamkan nilai-nilai agama baik kepadanya. Dari keyakinannya terhadap Allah, ia menjadi lebih mendekatkan diri pada sang Pencipta.
7. Proses move on adalah perjalanan mencapai ikhlas
Instagram.com/rasyidrajasa
Rasyid sadar, bahwa menangisi satu hal hanya akan menghentikan langkah dirinya dalam hidup. Ia pun memandang proses move on sebagai perjalanannya menuju diri yang lebih kuat dan tegar. Ketika ia sedih atau terpuruk, itu adalah sebuah proses.
Aspek spiritual dan mencoba menyibukkan diri telah dilakukan Rasyid sebagai prosesnya. Ketika ikhlas dengan keputusan Allah, Rasyid yakin semua proses itu akan jauh lebih mudah. Ia pun tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan bertemu dengan orang lain yang akan mengisi hatinya.
Namun, Rasyid tetap menjadikan Dara sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Sampai saat ini, Rasyid diketahui masih mengunggah foto-fotonya bersama Dara dengan caption penuh cinta dan kerinduan, terutama saat hari anniversary dan hari ulang tahun Dara.
Itulah kisah cinta Rasyid Rajasa dan Adara Taista yang memberikan pelajaran tentang ikhlas, terutama mereka yang pernah ditinggal pergi yang dicinta. Bukti ketulusan cinta Rasyid sangat inspiratif ya, Ma.