Aisyah binti Abu Bakar merupakan istri ketiga Rasulullah SAW setelah Khadijah dan Saudah binti Zam’ah. Rasul menikahi Aisyah setelah Khadijah Wafat, di umur Aisyah yang masih belia.
Aisyah sering dipanggil dengan sebutan Al-Humairah (kemerah-merahan) karena memiliki paras cantik dan kulit yang putih. Tak hanya menawan, namun selama hidupnya, Aisyah dikenal memiliki banyak sifat mulia dan terpuji. Aisyah pun menjadi teladan bagi para manusia di dunia ini, terutama perempuan dan istri.
Yuk Ma, disimak dengan baik dan dijadikan pelajaran!
1. Setia terhadap suami
Unsplash/Dila Ningrum
Suatu hari, Aisyah pernah diberi pilihan oleh Rasul terkait apakah tetap bersama Rasul dengan kehidupan yang sederhana atau bercerai untuk mendapatkan dunia. Aisyah pun memilih untuk tetap hidup bersama dengan Rasul dalam berbagai situasi dan kondisi.
Jawaban Aisyah itulah yang menjadi bukti kesetiaan dari sosok Aisyah. Ia tidak pernah memiliki pikiran untuk pergi meninggalkan suami tercintanya.
2. Pribadi yang sederhana
Pexels/SHAHBAZ AKRAM
Meskipun fakta bahwa Aisyah merupakan istri dari seorang nabi, namun Aisyah tidak pernah menjadikan dirinya sombong. Perlu diketahui bahwa Aisyah hanya memiliki beberapa potong baju untuk sehari-harinya.
Aisyah juga tidak pernah tergoda untuk meminta harta yang lebih. Rumahnya dengan Rasul pun sederhana, bahkan tidak pernah terlihat bermegah-megahan.
3. Memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi
Pexels/mostafa meraji
Aisyah dikenal sebagai pribadi yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi. Salah satu buktinya ialah fakta bahwa ia merupakan perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW.
Fakta tersebut juga menjadi bukti bahwa ia mengingat banyak perkataan dari Rasul, yang artinya ia banyak melakukan komunikasi dengan baik.
Editors' Pick
4. Taat dan patuh kepada suami
Pexels/Thirdman
Bagi para istri, rida Allah ada pada rida suami. Aisyah pun menerapkan itu. Dirinya berupaya untuk selalu taat kepada Rasul sebagai suaminya. Bahkan, Aisyah tidak pernah menentang perintah dari Rasul.
Aisyah tahu bahwa perintah suaminya itu baik. Maka dari itu, Aisyah mengikuti perintah suaminya dan berusaha menjauhi segala larangan. Ingatan Aisyah yang kuat terhadap perkataan Rasul juga menjadi bukti bahwa ia amat menaati Rasul.
5. Tidak suka gibah
Unsplash/Hasan Almasi
Mungkin bagi para perempuan, tidak asing lagi dengan aktivitas mengobrol yang terkadang sampai terlewat membicarakan keburukan dari orang lain (gibah).
Namun, Aisyah tidak demikian. Aisyah bahkan tidak pernah menceritakan kejelekan para istri Rasul yang lain. Sebaliknya, Aisyah dengan lapang dada sering menyebutkan kelebihan masing-masing dari mereka dengan kata-kata terpuji.
6. Tenang ketika sedang marah
Unsplash/mostafa meraji
Marah memang sifat yang datang dari setan. Sudah sepatutnya bagi kita sebagai Muslim berupaya untuk menahan amarah, meskipun praktiknya sulit.
Aisyah pun dikenal sebagai pribadi yang lembut dan hangat, serta membawa kedamaian. Aisyah juga seorang istri yang pandai menentramkan hati suami. Bahkan, Rasul pernah berkata kepada Aisyah, “Sungguh aku mengetahui marah dan lapangmu saat kamu tenang.”
7. Selalu ada untuk suaminya
Unsplash/Harli Marten
Sebagai seorang istri, Aisyah tentunya selalu ada untuk Rasul di segala situasi. Ketika Rasul sakit, Aisyah merawat dan menjaga Rasul. Rasul pun memilih rumah Aisyah untuk menetap saat sakit hingga beliau meninggal di pangkuan Aisyah.
Ketika Rasul meninggal, Aisyah hanya seorang diri bersama para malaikat di sekitarnya. Ini menjadi bukti dari ketulusan cinta Aisyah kepada Rasul.
8. Berkomitmen untuk menjaga kehormatan
Pexels/Thirdman
Aisyah selalu komitmen dengan jilbabnya, meskipun di depan orang yang buta ataupun orang yang sudah mati (kuburan) sekalipun.
Ketika Aisyah datang ke makam Rasul dan Abu Bakar, ia tidak memakai jilbab karena mereka adalah papa dan suaminya. Namun, ketika Umar bin Khatab ikut dimakamkan di area itu kemudian, tak sekalipun Aisyah masuk ke situ kecuali dengan berjilbab.
Itulah beberapa sifat teladan Aisyah, istri Rasulullah SAW yang bisa ditiru oleh para perempuan. Semoga teladan dan karakter Aisyah bisa menjadi contoh yang bisa diterapkan bersama ya, Ma.