Siti Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah SAW. Selama pernikahan keduanya, Rasul tidak menikah lagi dengan perempuan manapun sampai Khadijah meninggal dunia. Ia pun amat dicintai Rasul dan sering disebut-sebut Rasul, bahkan setelah Khadijah meninggal dunia.
Mama mungkin sering mendengar tentang kisah Khadijah yang senantiasa menemani perjuangan Rasulullah SAW dalam mengemban amanah dakwah dari Allah SWT. Khadijah memiliki banyak sifat mulia yang menjadi teladan baik untuk semua orang, terutama perempuan dan istri.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa sifat teladan dari Siti Khadijah, istri Rasulullah SAW pertama yang sangat dicintai.
Yuk Ma, disimak sebagai sebuah inspirasi!
1. Pribadi yang salihah
Pexels/Ekrulila
Siti Khadijah adalah perempuan pertama yang percaya dengan agama Rasul dan sekaligus menjadi orang pertama yang memeluk agama Islam.
Berkat ketakwaannya pada Allah, Khadijah bahkan diceritakan pernah menggunakan seluruh harta kekayaannya untuk menyebarkan agama Islam. Ini memperlihatkan bahwa Siti Khadijah sangat bersungguh-sungguh dalam menjalankan agamanya.
2. Mempunyai karakter yang ulet dan mandiri
Pexels/Janko Ferlic
Khadijah dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses. Ia bahkan disebut sebagai orang terkaya di Mekah pada zamannya.
Sebelum menikah dengan Rasul, khadijah menjalankan bisnisnya sendirian. Ia pun bertemu Rasul karena Rasul menjadi salah satu orang yang bekerja dengan dirinya. Kemasyhuran Khadijah dalam menjalankan bisnisnya itu menjadi bukti bahwa ia mempunyai karakter yang ulet dan mandiri.
3. Memiliki kecerdasan, terutama dalam hal berdagang
Pexels/Jeffrey Czum
Keuletan Khadijah menjadikan dirinya memiliki kecerdasan, terutama dalam hal berdagang. Dia pun tidak sembarangan dalam memilih orang-orang yang akan bekerja dengannya.
Strategi dagang Khadijah itulah yang kemudian berhasil membawa bisnisnya hingga berkembang pesat seiring waktu.
Editors' Pick
4. Teguh terhadap komitmen yang dipegang
Pexels/Ida Rizkha
Pada waktu masih kecil, Khadijah dipanggil dengan sebutan at-Thahirah, yang artinya perempuan yang suci. Hal ini karena Khadijah lahir dari keluarga mulia yang sangat dihormati masyarakat kala itu.
Khadijah sangat menghindari hal-hal yang dapat merusak akhlaknya, sebagaimana diajarkan oleh sang Papa. Singkat cerita, tiap kali Khadijah melewati rumah Abu Lahab yang kerap menggelar pesta, tak pernah sedikitpun Khadijak memiliki keinginan untuk mendekati acara tersebut.
5. Pribadi yang pendiam dan tak suka gibah
Pexels/Bess Hamiti
Khadijah juga dikenal sebagai sosok yang pendiam. Pendiam di sini bukan pendiam dalam definisi orang yang tidak pernah berbicara, melainkan dalam konteks diam itu emas.
Para perempuan di sekitarnya pun paham bahwa Khadijah tidak menyukai pembicaraan yang tidak penting yang dapat mengarahkannya kepada gibah (menceritakan keburukan orang lain). Selain itu, ia juga tidak suka ikut campur dengan urusan orang lain.
6. Pribadi yang berani
Pexels/cottonbro
Sebagai seorang perempuan yang terjun ke dunia bisnis, tentunya Khadijah memiliki sifat berani, terutama dalam menjalanan bisnisnya.
Bahkan, keberaniannya juga terlihat pada saat Khadijah menyatakan keinginannya untuk menikah dengan Rasul lebih dulu. Pada saat itu, Khadijah yakin bahwa Rasul adalah sosok laki-laki yang saleh, baik, dan berakhlak mulia.
Rasul pun gembira mendengar kabar keinginan Khadijah.
7. Setia kepada suami
Pexels/Jonaorle
Kesetiaan Siti Khadijah pada Rasul sangat memberikan dampak besar kepada umat Muslim. Ke manapun suaminya itu melangkah, Khadijah selalu setia mengikutinya.
Pada saat Rasul berada di masa-masa sulit dalam mengemban amanah dakwah dari Allah karena mendapat banyak penolakan dari masyarakat sekitar, Khadijah setia menemani, meyakinkan, dan memberikan dukungan kepada rasul dengan penuh cinta.
8. Penyejuk hati
Pexels/Thirdman
Ketika Rasul menerima wahyu pertama di Gua Hira, Rasul begitu ketakutan melihat malaikat Jibril karena menyangka itu adalah setan. Khadijah kemudian menutupi Rasul dengan selimut sampai hilang rasa takutnya.
Untuk menenangkannya sekaligus meyakinkannya bahwa itu bukanlah setan, Khadijah kemudian membuka sedikit auratnya. Sosok itu pun pergi. Khadijah berhasil membuktikan bahwa itu bukan setan karena setan suka apabila melihat aurat.
Itulah beberapa sifat teladan Siti Khadijah, istri Rasulullah SAW. Tak heran, kepergian Khadijah membuat Rasul amat terpukul kala itu ya, Ma!