7 Adab Bertetangga dalam Islam, Bantu Mewujudkan Kerukunan
Menjalin hubungan sosial dengan tetangga tentu perlu adab juga
19 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manusia lahir di dunia sebagai makhluk sosial yang beragam bentuknya. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu perlu berinteraksi atau bersosialisasi.
Ketika antar individu melakukan interaksi, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebagai batasan-batasan yang harus dijaga. Tujuannya agar kerukunan antar individu bisa terjaga dengan harmonis dan kerukunan masyarakat pun terwujud.
Dalam ajaran syariat Islam, bertetangga merupakan sesuatu yang dianjurkan ketika kamu hidup di dunia. Sebagai bentuk habluminannas atau berhubungan dengan manusia, bertetangga menjadikan kamu saling kenal satu sama lain.
Adab-adab dalam bertetangga dalam Islam memperhatikan beberapa hal yang kamu perlu diikuti. Dengan begitu, membantu terwujudnya kehidupan bertetangga jadi harmonis dan menciptakan lingkungan sosial yang sehat.
Apa saja adab bertetangga dalam Islam? Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi terkait beberapa adab bertetangga dalam Islam secara lebih detail.
Kumpulan Adab Bertetangga dalam Islam
1. Perlunya membesuk tetangga yang sedang sakit
Ketika kita mendapati tetangga yang sedang mengalami musibah, alangkah baiknya menunjukkan simpati dan empatinya kepada tetangga tersebut. Misalnya saat tetangga sedang sakit hingga harus dirawat, cobalah menjenguk untuk mengetahui kondisinya.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya yang berbunyi:
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.
Artinya:
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih)
2. Bersabarlah ketika merasa diusik oleh tetangga
Dalam bersosialisasi, tentu ada beberapa dinamika yang harus diterima dengan ikhlas sebagaimana mestinya. Dalam menyikapi segala situasi, kamu perlu beradaptasi agar terbiasa dengan suatu masalah dan menemukan solusinya.
Dalam berumah tangga pun ada beberapa hal yang tidak bisa kamu hindari dan menerimanya, salah satunya hidup bertetangga. Apalagi jika perilaku tetangga yang bertentangan denganmu. Tentu kamu bisa saja merasa terusik atau terganggu atas hal tersebut.
Namun, adab dalam berumah tangga yang diajarkan oleh Islam yaitu bersabar sembari mencari solusinya. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi:
“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, disebutkan di antaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Editors' Pick
3. Saling memberi perhatian dengan mengirimkan makanan
Ketika saling memberikan perhatian dalam bentuk apa pun, kamu dan tetangga pada akhirnya akan menciptakan hubungan yang harmonis.
Hal ini bisa dicoba seperti saling memberikan makanan atau mencicipi masakan buatan masing-masing. Dengan saling memberikan makanan, maka hubungan dalam bertetangga bisa terjaga dan memperkuat silaturahmi.
Adab bertetangga yang satu ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا وَتَعَاهَدْ جِيرَانَكَ
Artinya:
“Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim)
4. Saling menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam bertetangga
Dalam menjalin hubungan sosial seperti bertetangga, kamu perlu peka terhadap lingkungan sosial di sekitarmu. Perlu diingat kalau kamu tinggal dan hidup di suatu lingkungan bersama tetangga lainnya, sehingga ada beberapa hal perlu diperhatikan.
Ada etika dalam bertetangga yang perlu diperhatikan dengan menjaga ketertiban agar tetangga kamu tidak merasa terganggu.
Hal seperti ini terlihat sepele, namun memiliki dampak jika diabaikan. Seperti pentingnya menjaga suara ketika sudah malam, karena malam hari memang waktunya tetangga kamu beristirahat. Kondisi seperti itu yang menjadi adab dalam berumah tangga dan perlu dijaga.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
Artinya:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah dia mengganggu tetangganya.” (HR. Bukhari (No.1609)
5. Memberikan bantuan ketika tetangga membutuhkan
Ketika tetangga kamu sedang membutuhkan sesuatu, kamu hendaknya bisa hadir untuk membantu sebagai bentuk simpati dan empati kepada tetangga. Misalnya ketika tetangga sedang membutuhkan sesuatu untuk meminjam barang-barang milikmu. Kalau misalnya kamu menyanggupi, maka hendaklah berbuat baik dengan membantunya.
Hal ini seperti apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ketika ditanya Aisyah, “Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?". Lalu Rasulullah SAW pun menjawab:
إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكَ باَباً
Artinya:
“Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu.” (HR. Bukhari (No. 6020)
6. Saling menghargai ketika membangun rumah
Ketika kamu tinggal di suatu lingkungan, tentu kamu memiliki tempat tinggal yang juga berdampingan dengan tetangga di sebelah kanan dan kiri.
Perlunya memperhatikan betul batasan-batasan dalam membangun rumah menjadi salah satu adab bertetangga yang cukup penting. Hal ini sebagai bentuk wujud adab bertetangga dan saling menghargai batasan dan privasi masing-masing. Rasulullah SAW pernah menyampaikan dalam hadisnya yang berbunyi:
لاَ يَمْنَعْ أَحَدُكُمْ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً فِى جِدَارِهِ
Artinya:
“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya.” (HR.Bukhari (No. 1609)
7. Menjaga hubungan bertetangga dengan baik dan santun
Menjalin hubungan tentu diperlukan sikap yang menunjukkan hal-hal kebaikan. Dalam bertetangga perlu menjalin hubungan yang erat dan akrab, seperti misalnya bersikap baik serta santun. Saling menyapa dan bertanya kabar bisa menjadi salah satu di antara cara bersikap baik kepada tetanggamu.
Hal ini disampaikan oleh Allah SWT dalam firmannya di surat An-Nisa ayat 36 yang berbunyi:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
Artinya:
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36)
Pentingkan untuk menjaga adab dalam bertetangga? Itulah rangkuman terkait beberapa adab dalam bertetangga dalam Islam yang perlu Mama dan Papa perhatikan.
Semoga informasi ini semakin mengingatkan kamu dalam membangun hubungan baik dengan tetangga, ya.
Baca juga:
- 5 Adab Menantu Terhadap Mertua Menurut Ajaran Agama Islam
- 9 Adab Menasihati dalam Islam, Tidak Boleh Mempermalukan Orang Lain
- Adab saat Bercerai menurut Ajaran Islam