8 Fakta Buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Dijadikan Film

Puthut EA menuliskan buku kisah cinta yang segera tayang di layar lebar

19 Oktober 2024

8 Fakta Buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Dijadikan Film
Instagram.com/filmctptw

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu mengisahkan perjalanan hidup dan cinta seorang tokoh yang disebut sebagai "aku". Melalui sudut pandang orang pertama, pembaca diajak menyelami pikiran dan perasaan sang tokoh utama yang penuh kerumitan. Buku ini tidak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan kehidupan mahasiswa aktivis.

Keunikan buku ini terletak pada cara penulis mengemas cerita dengan bahasa yang puitis, namun mudah dipahami. Puthut EA berhasil menggambarkan pergulatan batin tokoh utama dengan sangat nyata, membuat pembaca seolah-olah dapat merasakan langsung apa yang dialami sang tokoh. Kabar baiknya, buku Puthut EA ini diadaptasi menjadi film dan segera tayang di layar lebar.

Penasaran seperti apa isinya? Yuk simak rangkuman Popmama.com terkait beberapa fakta buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dijadikan film secara lebih detail.

Deretan Fakta Buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu yang Dijadikan Film

1. Puthut EA aktif menulis semenjak SMP

1. Puthut EA aktif menulis semenjak SMP
Instagram.com/puthutea

Penulis buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, yaitu Puthut EA yang nama pena dari Puthut Eko Ariyanto, adalah seorang penulis dan peneliti.

Puthut EA diketahui kelahiran Rembang, Jawa Tengah, pada 28 Maret 1977. Perjalanan literasinya dimulai sejak bangku SMP. Kala itu, ia aktif menulis geguritan (puisi dalam bahasa Jawa) untuk majalah Panjebar Semangat dan Jayabaya.

Selain menjadi penulis, Puthut EA juga dikenal sebagai aktivis. Ia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dan menjadi salah satu pendiri Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).

2. Buku debut yang melejit

2. Buku debut melejit
Pexels/Pixabay

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu merupakan karya perdana Puthut EA dalam genre buku. Terbit pertama kali pada Mei 2005, buku ini langsung mendapat sambutan hangat dari pembaca. Kesuksesan buku ini terbukti dari fakta bahwa hingga kini, buku tersebut masih terus mengalami cetak ulang.

Keberhasilan buku debut ini menunjukkan bahwa Puthut EA berhasil menangkap esensi dari apa yang dicari pembaca dalam sebuah karya sastra. Ia mampu menghadirkan cerita yang relatable dan menyentuh, sehingga membuat pembaca merasa terhubung dengan kisah yang disajikan.

Editors' Pick

3. Tokoh ‘Aku’ yang kompleks

3. Tokoh ‘Aku’ kompleks
Pexels/DomJ

Tokoh utama dalam buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, yang disebut sebagai "aku", digambarkan sebagai seorang penulis dengan kepribadian yang kompleks.

Ia adalah sosok yang melankolis dan cenderung pesimis dalam menjalani hidup, sebuah karakteristik yang membuat pembaca merasa terhubung dengannya. Kerumitan karakter "aku" tidak hanya terletak pada sifatnya yang melankolis, tetapi juga pada caranya memandang dunia.

Ia adalah seseorang yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalu, terutama dalam hal percintaan. Puthut EA dengan cermat menggambarkan pergulatan batin tokoh ini, membuat pembaca ikut merasakan kegalauan dan kebimbangan yang ia alami.

4. Buku yang memadukan romansa dan aktivisme

4. Buku memadukan romansa aktivisme
Pexels/Emily

Salah satu keunikan buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu adalah ketika Puthut EA memadukan unsur romansa dengan latar belakang aktivisme mahasiswa. Tokoh "aku" tidak hanya digambarkan sebagai seseorang yang tengah bergulat dengan masalah cinta, tetapi juga sebagai seorang aktivis yang memiliki idealisme tinggi.

Melalui perpaduan ini, Puthut EA berhasil menghadirkan cerita yang lebih dari sekadar kisah cinta biasa. Ia menyisipkan kritik sosial dan politik, seolah memberikan dimensi tambahan pada karakter dan plot cerita.

Kekecewaan tokoh "aku" terhadap organisasi mahasiswa yang ia perjuangkan menjadi salah satu elemen penting yang memengaruhi pandangan hidupnya.

5. Alur cerita yang dinamis

5. Alur cerita dinamis
Pexels/Caio

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu menggunakan teknik penceritaan dengan alur maju-mundur yang menarik. Puthut EA dengan lihai memainkan alur cerita, seolah membawa pembaca melompat antara masa kini dan masa lalu tokoh "aku".

Penggunaan alur ini tidak hanya membuat cerita lebih dinamis, tetapi juga membantu pembaca memahami latar belakang dan motivasi tokoh utama dengan lebih baik. Kisah-kisah kegagalan cinta di masa lalu disisipkan di antara narasi masa kini seolah memberikan konteks yang kaya terhadap perjalanan hidup sang tokoh utama.

6. Terdapat dua sudut pandang yang menarik

6. Terdapat dua sudut pandang menarik
Pexels/Pixabay

Dalam buku ini, Puthut EA melakukan eksperimen menarik dengan penggunaan sudut pandang. Meskipun dominan menggunakan sudut pandang orang pertama ("aku"), ia sesekali beralih ke sudut pandang orang kedua ("kamu") untuk memberikan variasi dan kedalaman pada narasi.

Pergantian sudut pandang ini memberikan efek unik pada pembaca. Ketika narasi beralih ke "kamu", pembaca seolah-olah diajak untuk merefleksikan diri, seakan-akan tokoh "aku" sedang berbicara kepada dirinya sendiri.

Teknik ini menambah dimensi psikologis pada cerita dan membuat pembaca semakin terlibat secara emosional.

7. Menggunakan gaya bahasa puitis yang menghipnotis

7. Menggunakan gaya bahasa puitis menghipnotis
Pexels/JessBaileyDesigns

Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada gaya bahasa yang digunakan Puthut EA. Meskipun mengangkat tema yang berat dan kompleks, ia berhasil menyajikannya dalam bahasa yang sederhana namun puitis.

Banyak kutipan dalam buku ini yang begitu indah dan menyentuh, sehingga sering kali dijadikan bahan kutipan oleh para pembacanya. Keindahan bahasa ini tidak hanya menambah nilai estetika buku, tetapi membantu menyampaikan pesan serta emosi dengan lebih kuat kepada pembaca.

8. Segera tayang di layar bioskop

8. Segera tayang layar bioskop
Instagram.com/filmctptw

Tidak jarang buku yang banyak dinikmati orang diadaptasi menjadi film dan tayang di layar lebar. Melalui Instagram Hanung Bramantyo Anugroho, ia membagikan video pendek terkait Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.

Hal tersebut menandakan bukunya Puthut EA diadaptasi menjadi film dan segera tayang di layar lebar. Selain itu, beberapa nama aktor dan aktris juga terlibat di dalam film ini. Nama-nama seperti Refal Hady, Mira Filza, Nadya Arina, dan Carissa Perusset akan menghiasi film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu. Belum ada tanggal pasti kapan tayangnya film ini. Namun, tentu saja patut untuk ditunggu.

Nah, seperti itulah penjelasan terkait beberapa fakta buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dijadikan film yang dapat menjadi pilihan bahan bacaan untuk Mama dan patut ditunggu filmnya.

Baca juga:

The Latest