5 Fakta Keluarga Sanjaya Arif Karakter Fachri Albar di Siksa Kubur
Ada banyak cerita keluarga dari karakter Sanjaya Arif di film Siksa Kubur
22 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siksa Kubur menjadi salah satu film dengan genre horor yang meramaikan layar kaca bioskop dan media sosial di Indonesia. Film besutan dari Joko Anwar ini bahkan sudah mencapai jutaan penonton dalam hitungan hari saja.
Siksa Kubur merupakan film karya Joko Anwar yang kesekian kalinya dengan nuansa horor. Sebelumnya Joko Anwar sukses dengan Pengabdi Setan 2: Communion yang juga begitu dinikmati penontonnya. Salah satu yang membuat Siksa Kubur begitu ramai diperbincangkan adalah beberapa fakta terkait salah satu karakternya, yaitu Sanjaya Arif.
Seperti apa faktanya? Marilah simak rangkuman dari Popmama.com terkait beberapa fakta keluarga Sanjaya Arif karakter Fachri Albar di Siksa Kubur.
Mama dan Papa sudah menonton film Siksa Kubur belum, nih?
1. Pasca kepergian mamanya yang dirampok, Sanjaya memiliki luka batin yang mendalam
Di masa lalunya saat masih remaja, Sanjaya memiliki trauma yang mendalam. Hal itu terjadi saat ia menyaksikan sang mama yang meninggal karena ditusuk oleh perampok di toko roti milik keluarganya.
“Saat duduk di bangku SMA kelas 2, ibunya meninggal ketika dirampok dan dijarah toko rotinya pada malam hari. Saat itu, ibu Sanjaya kebetulan ke toko untuk mengambil uang kas. Lalu si perampok menusuk ibu Sanjaya yang meninggal di tempat karena pendarahan,” ungkap Joko Anwar.
Editors' Pick
2. Rumah tangga yang berjalan dengan pelik, awalnya pernikahan Sanjaya dan Mutia tidak direstui
Sanjaya menemukan belahan jiwanya saat duduk di bangku kuliah. Saat itu, Sanjaya bertemu dengan Mutia (Happy Salma) dan mereka saling mencintai. Sayangnya, hubungan yang mereka jalin tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut karena mereka mendapatkan kecaman dari orangtua sang kekasih.
“Ancaman dari ayahnya Mutia yaitu akan meninggalkan Mutia. Namun, Sanjaya mencoba untuk menuruti kemauan ayahnya Mutia. Ketika di semester akhir perkuliahan, Mutia akan menikah dan pada hari dia mengikui acara lamaran, Sanjaya datang serta menjelaskan ke kedua keluarga bahwa dia mencintai Mutia dan Mutia pun mencintainya,” cerita sang sutradara.