9 Hadis tentang Menghina Orang Lain, Pentingnya Jaga Lisan

Gunakanlah kata-kata untuk membangun bukan justru meruntuhkan

4 Desember 2024

9 Hadis tentang Menghina Orang Lain, Penting Jaga Lisan
Pexels/CraigAdderley

Menghina orang lain termasuk tindakan yang dilarang dalam Islam, karena tidak hanya merusak hubungan antar manusia, tetapi juga melanggar prinsip-prinsip moral yang diajarkan oleh agama. Dalam konteks ini, menjaga lisan dan berbicara dengan sopan menjadi sangat penting.

Islam memerintahkan umatnya untuk saling menghormati, mengedepankan toleransi, dan bersikap rendah hati, baik terhadap sesama muslim maupun non-muslim. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya menjaga lisan serta menghindari penghinaan terhadap orang lain.

Berikut Popmama.com merangkum beberapa hadis tentang menghina orang lain secara lebih detail.

Yuk, disimak informasinya!

Deretan Hadis tentang Menghina Orang Lain

1. Dilarang saling mencaci-maki

1. Dilarang saling mencaci-maki
Pexels/RDNEStockProject

"Apabila ada dua orang yang saling mencaci-maki,  maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya akan ditanggung oleh orang yang memulai, selama orang yang dizalimi itu tidak melampaui batas." - (HR. Muslim, Abu Dawud)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa dalam pertikaian verbal, beban dosa tidak ada pada dua belah pihak secara seimbang. Orang yang memulai tindakan tersebut akan menanggung dosanya, asalkan orang yang disakiti tidak melampaui batas.

Ini menunjukkan pentingnya untuk berpikir sebelum berbicara dan menjaga sikap kita di saat emosi memuncak.

2. Hukuman atas menghina orang lain

2. Hukuman atas menghina orang lain
Pexels/RDNEStockProject

"Itu perbuatan buruk, terdapat hukuman takzir (hukuman yang kadarnya tidak ditentukan secara baku oleh syariat), tapi tidak ada hukuman had (hukuman baku yang telah ditentukan kadarnya oleh syariat)." - (HR. Al Baihaqi)

Penghinaan dianggap sebagai perbuatan tercela, dan meskipun ada hukuman untuknya, tidak ada ketentuan jelas dalam syariat mengenai besarnya hukuman tersebut. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam menanggapi tindak kejahatan sesuai dengan konteksnya.

3. Hewan saja perlu dihormati apalagi sesama manusia

3. Hewan saja perlu dihormati apalagi sesama manusia
Pexels/RDNEStockProject

"Janganlah engkau mencela ayam jantan karena sesungguhnya ayam jantan itu yang membangunkan kalian salat." - (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menekankan bahwa meskipun sesuatu terlihat sepele, kita tidak boleh meremehkannya, terutama jika ada manfaat di baliknya. Ayam jantan, meski dianggap hewan biasa, memiliki peran penting dalam mengingatkan kita untuk melaksanakan salat.

Hadis ini juga memberikan pesan tersirat bahwa menghormati hewan saja perlu dilakukan, apalagi sesama manusia.

Editors' Pick

4. Menghina orang lain adalah tanda sombong

4. Menghina orang lain adalah tanda sombong
Pexels/RDNEStockProject

"Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia." - (HR. Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa sifat sombong bukan hanya berbahaya bagi orang lain, tetapi juga bisa menjerumuskan diri sendiri ke dalam jurang kehinaan. Sombong merupakan penolakan terhadap kebenaran dan dapat menyebabkan kita meremehkan orang lain.

5. Dilarang menghina seorang pemimpin

5. Dilarang menghina seorang pemimpin
Pexels/KhatsCassim

"Barang siapa memuliakan pemimpin di dunia, maka Allah akan memuliakannya di akhirat. Namun, barang siapa merendahkan (menghina) pemimpin di dunia, maka Allah akan merendahkannya di akhirat." - (HR. Al Tirmidzi)

Hadis ini menggarisbawahi pentingnya menghormati pemimpin sebagai bagian dari etika sosial. Menghormati pemimpin sama dengan menghormati tatanan masyarakat. Jika kita menghina pemimpin, kita sama saja dengan merendahkan diri kita sendiri di hadapan Allah.

6. Menjauhi menghina orang lain

6. Menjauhi menghina orang lain
Pexels

"Aku meniru-niru (kekurangan/cacat) seseorang pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau berkata, 'Saya tidak suka meniru-niru (kekurangan/cacat) seseorang walaupun saya mendapatkan sekian dan sekian'." - (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjauhi perilaku merendahkan orang lain dengan cara mencemooh atau meniru kekurangan mereka. Tindakan tersebut dapat berakibat negatif, tidak hanya bagi yang dizalimi, tetapi juga bagi kita sendiri.

7. Menghormati sesama muslim

7. Menghormati sesama muslim
Pexels/TayebMezahdia

"Setiap muslim atas muslim lain adalah haram darah, harta, dan kehormatannya." - (HR. Muslim)

Dalam hadis ini, kita diingatkan bahwa setiap muslim memiliki hak atas diri satu sama lain yang harus dihormati. Ini adalah prinsip dasar dalam hubungan sosial di antara umat Islam. Menghina sesama muslim berarti melanggar hak-hak mereka.

8. Keburukan merendahkan

8. Keburukan merendahkan
Pexels/ZehraNurPeltek

"Cukuplah seseorang berbuat keburukan jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim." - (HR. Muslim)

Hadis ini menekankan bahwa merendahkan orang lain merupakan tindakan tercela yang dapat menjerumuskan seseorang pada berbagai keburukan. Merendahkan saudaranya menunjukkan sikap tidak menghormati, yang bisa merusak ikatan sosial dalam komunitas.

9. Golongan yang dilaknat

9. Golongan dilaknat
Unsplash.com

"Ada enam golongan manusia yang Allah, aku, dan para nabi melaknat mereka, yaitu orang yang menambah-nambah sesuatu dalam agama Allah, orang yang mendustakan takdir Allah, orang yang diberi kekuasaan lalu menghina orang yang Allah muliakan dan memuliakan orang yang Allah hinakan, orang yang meninggalkan sunahku, serta orang yang menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan." - (HR. Al Tirmidzi)

Hadis ini menjelaskan berbagai golongan yang dilaknat, di antaranya mereka yang menggunakan kekuasaannya untuk menghina orang lain. Kekuatan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang harusnya digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan, bukan untuk merendahkan orang-orang yang lebih lemah atau tidak berdaya.

Nah, itulah beberapa hadis tentang menghina orang lain yang penting untuk kita ketahui. Semoga kita semua menghindari perilaku tersebut ya, Ma.

Baca juga:

The Latest