Hukum dan Azab Pemimpin yang Zalim
Pemimpin yang zalim kepada rakyatnya tidak disukai Allah SWT
20 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepemimpinan merupakan amanah yang besar dalam ajaran Islam. Seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tetapi juga atas kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat yang dipimpinnya.
Namun, sejarah telah mencatat bahwa tidak semua pemimpin menjalankan amanahnya dengan baik. Ada kalanya, kekuasaan yang dimiliki justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Pemimpin yang zalim adalah mereka yang menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat, melanggar hak-hak asasi manusia, dan bertindak sewenang-wenang. Dalam pandangan Islam, kezaliman seorang pemimpin merupakan dosa besar yang akan mendapat balasan setimpal di akhirat kelak. Allah SWT telah memperingatkan dalam Al-Qur'an tentang bahaya kezaliman dan akibatnya yang sangat berat.
Berikut Popmama.com telah merangkum hukum dan azab pemimpin yang zalim secara lebih detail.
Yuk Ma, disimak!
1. Beratnya konsekuensi pemimpin yang zalim
Pemimpin yang zalim telah melanggar amanah yang diberikan kepadanya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang hamba yang Allah berikan kepadanya kepemimpinan, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga baginya." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa beratnya konsekuensi bagi pemimpin yang tidak amanah. Mengharamkan surga berarti memastikan bahwa pemimpin tersebut akan masuk ke dalam neraka sebagai balasan atas kezalimannya. Ini menjadi peringatan keras bagi setiap pemimpin untuk senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diberikan dan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Editors' Pick
2. Allah SWT tidak menyukai pemimpin yang zalim
Allah SWT sangat membenci kezaliman dalam bentuk apa pun, terlebih lagi kezaliman yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim." (QS. Hud:18)
Laknat Allah merupakan hukuman yang sangat berat. Seorang pemimpin yang mendapat laknat Allah berarti ia telah dijauhkan dari rahmat dan kasih sayang-Nya.
Dalam kehidupan di dunia, ia mungkin akan mengalami kesulitan dan kesengsaraan, sedangkan di akhirat, ia akan mendapatkan azab yang pedih. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus selalu berusaha untuk berlaku adil dan menjauhi segala bentuk kezaliman.