Lirik Lagu 'Gala Bunga Matahari' Sal Priadi, Rindu Seseorang
Lagu Sal Priadi yang satu ini tentang seseorang yang dilingkupi kerinduan
30 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sal Priadi dikenal sebagai musisi dan penyanyi-penulis lagu asal Indonesia. Sal Priadi telah memikat hati banyak pendengar dengan lirik-liriknya yang puitis dan musik yang penuh perasaan.
Dalam lagu ‘Gala Bunga Matahari’, Sal Priadi menggambarkan kerinduan dan kehilangan melalui metafora bunga matahari yang tiba-tiba mekar di taman.
Lirik ini mencerminkan perasaan mendalam tentang harapan agar orang yang dicintai bisa hadir kembali, meski dalam bentuk lain, serta perjalanan emosional untuk menerima kenyataan dan menemukan kebahagiaan baru.
Seperti apa lirik dan maknanya? Yuk, disimak penjelasan dari Popmama.com terkait makna dan lirik lagu ‘Gala Bunga Matahari’ Sal Priadi secara lebih detail!
Lirik Lagu 'Gala Bunga Matahari' Sal Priadi
Mungkinkah...
Mungkinkah...
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah Bunga Matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan
Temukan jawaban
Hati yang gembira sering kau tertawa
Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda
Mungkinkah...
Mungkinkah...
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah Bunga Matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Kan ku ceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada disetiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Editors' Pick
1. Lagu ‘Gala Bunga Matahari’ tentang kerinduan dan kehilangan akan seseorang
Lirik lagu ‘Gala Bunga Matahari’ mengisahkan seseorang yang merindukan kehadiran orang yang telah pergi. Penggunaan metafora bunga matahari yang tiba-tiba mekar di taman melambangkan harapan agar orang yang dirindukan bisa hadir kembali, meski hanya dalam bentuk lain.
Kehilangan ini dirasakan begitu mendalam, sehingga tiap kenangan dan perasaan terhadap orang yang hilang itu terus hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Kerinduan ini mencakup keinginan untuk berbicara dan berkomunikasi kembali dengan orang yang telah pergi, mendengar cerita tentang tempat tinggal baru mereka (mungkin metafora untuk kehidupan setelah mati), sampai ingin diyakinkan bahwa mereka sekarang berada di tempat yang lebih baik dan bebas dari penderitaan.