Lirik Lagu ‘Mahir Memberi Luka’ Fabio Asher tentang Pengkhianatan
Jika diperhatikan, liriknya tentang pahit pengkhianatan dalam hubungan
25 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fabio Fukrer Towoliu atau biasa dikenal Fabio Asher, muncul sebagai salah satu musisi yang menarik perhatian dengan karyanya yang penuh emosi dan makna. Salah satu lagunya berjudul 'Mahir Memberi Luka' menarik perhatian karena menyoroti tema pengkhianatan dan kekecewaan dalam hubungan.
Lagu 'Mahir Memberi Luka' menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang awalnya dipenuhi harapan akan cinta sejati, namun kemudian dihadapkan pada realitas pahit pengkhianatan.
Seperti apa lirik lagu dan makna 'Mahir Memberi Luka'? Kali ini Popmama.com telah merangkum terkait makna dan lirik lagu ‘Mahir Memberi Luka’ Fabio Asher.
Lirik Lagu ‘Mahir Memberi Luka’ Fabio Asher
Saat hatiku lemah dan sulit percaya
Kau hangati sembuhkan sebagian luka
Indah dan bahagia dapat ku mengira ini
Akan selamanya rupanya ku salah
Pintarnya kau berpura-pura
Datang saat hari ku terluka
Kau buat ku seperti satu-satunya
Namun nyatanya ku hanya salah satunya
Ku kira kau berbeda
Ku kira hatimu lugu dan setia
Tapi ternyata ku salah
Ternyata kau mahir memberi luka
Kau hanya datang sebentar
Namun buat luka di hati membesar
Yang ku kira ini akan sembuh
Nyatanya semakin rapuh
Terlambat ku sadari
Hadir mu hanya menambah luka di hati
Pintarnya kau berpura-pura
Datang saat hari ku terluka
Kau buat ku seperti satu-satunya
Namun nyatanya ku hanya salah satunya
Ku kira kau berbeda
Ku kira hatimu lugu dan setia
Tapi ternyata ku salah
Ternyata kau mahir memberi luka
Tapi ternyata ku salah
Ternyata kau mahir memberi luka
Editors' Pick
1. Lagu ini bercerita tentang pengkhianatan yang begitu mengecewakan
Lirik lagu ‘Mahir Memberi Luka’ mengisahkan tentang pengalaman pengkhianatan yang menyakitkan. Pada awalnya, narator merasa hatinya lemah dan sulit untuk memercayai orang lain. Namun, seseorang datang dan memberikan kehangatan serta mengobati sebagian luka yang ada, seolah menciptakan harapan akan kebahagiaan dan keabadian. Sayangnya, harapan ini ternyata hanya ilusi.
Orang yang dianggap istimewa dan setia, ternyata pandai berpura-pura dan hanya datang untuk menambah luka. Pengalaman ini menggambarkan betapa menyakitkannya pengkhianatan dari seseorang yang kita percaya dan cintai.