Lirik Lagu 'Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan' Bernadya
Lagu ini mengisahkan tentang harapan di masa depan
28 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bernadya dikenal sebagai musisi Indonesia yang menciptakan lirik lagu mendalam dan penuh emosi. Dalam karya terbarunya, Bernadya kembali menyentuh hati pendengarnya dengan lagu berjudul ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’.
Melalui karya-karyanya yang autentik dan berkesan, Bernadya mampu menggambarkan berbagai pengalaman hidup dan perasaan yang dialami banyak orang. Liriknya menyentuh karena mengenai kehilangan dan penerimaan.
Lagu ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’ menyoroti bagaimana seseorang harus berjuang melalui malam-malam berat dan kenyataan pahit, sambil tetap melangkah maju meski penuh rasa sakit.
Kali ini Popmama.com telah merangkum terkait lirik lagu ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’ Bernadya.
Lirik Lagu 'Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan' Bernadya
Ini yang takkan kau tahu
Betapa beratnya malamku tanpamu
Betapa ku berharap setiap malam jadi yang terakhir
Semoga ku hilang dalam tidurku
Tak harapkan hari baru
Pagi jadi yang paling berat untukku
Harus bangun dan terima kenyataan semua t'lah berbeda
Sialnya, hidup harus tetap berjalan
Mungkin sebentar lagi ku bisa, kuterima
Waktuku, peranku dalam hidupmu selesai
Nanti di lain hari, nanti di lain bumi
Saat sudah rela hati ini
Kuceritakan jalan-jalan yang kutempuh sampai ku bisa relakanmu pergi
Masih jauh dari sembuh
Sudah gila meski tak separah itu
Masih bangun dan t'rima kenyataan
Sudah bukan aku yang isi harimu
Sudah bukan aku alasan senyummu
Sudah hilang semua mimpi yang kita bangun dulu
Nanti di lain hari, nanti di lain bumi
Nanti di lain hari, nanti di lain bumi
Editors' Pick
1. Lagu ini menceritakan harapan untuk masa depan yang lebih baik
"Nanti di lain hari, nanti di lain bumi / Saat sudah rela hati ini / Kuceritakan jalan-jalan yang kutempuh sampai ku bisa relakanmu pergi."
Penggalan lirik di atas mengisahkan bahwa harapan di masa depan, terutama saat hati sudah rela.
Bernadya seolah berbagi cerita tentang perjalanan emosional yang ditempuh untuk melepaskan orang yang dicintai dan menemukan kembali kebahagiaan dalam hidup.
Meskipun dilingkupi oleh rasa sakit dan kesedihan, namun ada secercah harapan bahwa di masa depan. Terutama ketika hati sudah rela, Bernadya mampu menceritakan perjalanannya dengan kebijaksanaan.