10 Kata-Kata Sahabat Nabi tentang Cinta, Menyentuh Hati

Diutarakan banyak sahabat nabi, cinta itu bukan sekadar hubungan asmara saja, lho

6 Desember 2024

10 Kata-Kata Sahabat Nabi tentang Cinta, Menyentuh Hati
Freepik

Sahabat Nabi Muhammad SAW, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Talib, sering kali berbicara tentang cinta dengan mengacu pada ajaran Islam dan teladan Nabi. 

Cinta dalam konteks ini tidak hanya berarti kasih sayang dalam hubungan pribadi dan asmara, tetapi juga mencakup cinta kepada Allah serta Rasul-Nya, juga cinta terhadap sesama manusia. 

Ali bin Abi Talib, misalnya, pernah berkata, "Cinta itu buta, dan kebencian juga buta". Pernyataan ini menggambarkan betapa kuatnya perasaan cinta yang dapat mengaburkan penilaian seseorang, sehingga penting untuk mengarahkan cinta tersebut pada jalan yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum 10 kata-kata sahabat nabi tentang cinta yang perlu kamu pahami.

Kumpulan Kata-Kata Sahabat Nabi tentang Cinta

1. Iman di atas segalanya

1. Iman atas segalanya
Pexels/RDNEStockProject

Abu Hurairah RA pernah menyatakan bahwa, 

“Cinta yang sejati adalah cinta yang didasari oleh iman.”

Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa cinta yang sebenarnya bukan hanya berakar pada perasaan emosional atau kebahagiaan sementara, tetapi harus dipandu oleh prinsip-prinsip iman dan ajaran agama. 

Cinta yang didasari oleh iman mencakup cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, serta cinta terhadap sesama manusia dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam.

2. Cinta kepada sesama

2. Cinta kepada sesama
Unsplash/Caroline Veronez

“Cinta kepada sesama muslim adalah tanda kesempurnaan iman.” (Abu Hurairah RA)

Kata-kata di atas menekankan bahwa salah satu indikator dari kedalaman dan kesempurnaan iman seorang muslim adalah kemampuannya untuk mencintai serta menjaga hubungan baik dengan sesama muslim. 

Cinta dalam konteks ini bukan hanya berupa rasa sayang, tetapi juga melibatkan tindakan konkret yang mencerminkan kasih sayang, empati, dan dukungan.

3. Kunci masuk surga

3. Kunci masuk surga
Pixabay/tumisu-148124

“Rasulullah SAW menegaskan bahwa cinta adalah syarat untuk masuk surga.” (Abu Hurairah RA)

Cinta yang membawa kepada surga tak hanya berkaitan dengan hubungan personal, tetapi juga mencakup komitmen untuk berbuat baik dan mengikuti petunjuk Allah dalam segala aspek kehidupan. 

Dengan demikian, cinta dalam ajaran Islam ialah sebuah jalan menuju kesempurnaan spiritual dan sosial, yang akhirnya akan mengantarkan seorang muslim kepada kebahagiaan serta keselamatan di akhirat.

Editors' Pick

4. Landasan pertama dalam Islam

4. Landasan pertama dalam Islam
Freepik

“Rasulullah SAW menunjukkan bahwa cinta adalah landasan utama dalam agama Islam.” (Abu Hurairah RA)

Hal ini menunjukkan rasa kasih sayang terhadap keluarga, tetangga, dan seluruh umat manusia, tanpa memandang latar belakang atau status sosial. 

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dengan mencintai dan berbuat baik kepada orang lain, seseorang dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan masyarakat yang harmonis serta penuh berkah.

5. Jangan berlebihan dalam mencintai

5. Jangan berlebihan dalam mencintai
Pexels/ANTONISHKRABAproduction

“Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.” (Umar bin Khattab)

Kutipan dari Umar bin Khattab ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam perasaan dan sikap kita, baik dalam mencintai maupun membenci. 

Pesan ini mengingatkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan dapat membawa dampak buruk.

6. Perempuan itu terhormat

6. Perempuan itu terhormat
Freepik

“Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya.” (Umar bin Khattab)

Menurut Umar, perempuan adalah makhluk terhormat dan memiliki hak-hak yang harus diakui dan dijaga. 

Mereka bukan hanya pasangan atau pelengkap dalam kehidupan seorang laki-laki, tetapi juga individu yang penuh dengan kehormatan, yang layak mendapatkan perlakuan yang adil, penuh kasih sayang, dan penuh penghormatan. 

Kehormatan ini termasuk dalam semua aspek kehidupan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun di tempat kerja.

7. Mengalah adalah jalan terbaik

7. Mengalah adalah jalan terbaik
Pexels/AlexGreen

“Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika satu di antaranya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah tersebut.” (Umar bin Khattab)

Marah adalah reaksi yang wajar dalam hubungan, tetapi jika kedua pihak sama-sama marah dan tidak bisa mengendalikan emosi, maka konflik bisa dengan cepat memburuk. 

Dengan menjaga ketenangan, satu pihak dapat membantu meredakan ketegangan dan mencegah pertengkaran menjadi lebih serius.

8. Cinta juga harus tetap logis

8. Cinta juga harus tetap logis
Pexels/MeruyertGonullu

“Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian.” (Ali bin Abi Thalib)

Ketika hati seseorang sudah dipenuhi dengan kebencian, hampir tidak mungkin untuk menanamkan cinta atau perasaan positif lainnya. 

Kebencian memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menguasai hati dan pikiran, sehingga membuat seseorang sulit untuk melihat kebaikan atau merasakan cinta.

9. Cinta bertepuk sebelah tangan

9. Cinta bertepuk sebelah tangan
Freepik

“Bagian dari bencana itu ketika engkau mencintai, sementara orang yang kau cintai tidak mencintaimu.” (Imam Asy Syafii)

Imam Asy Syafii menyatakan bahwa salah satu bentuk penderitaan atau bencana emosional terbesar adalah mencintai seseorang yang tidak mencintai kita kembali. 

Ketika kita mencintai dengan sepenuh hati, tetapi orang yang kita cintai tidak merasakan hal yang sama, maka hal ini bisa menyebabkan rasa sakit yang mendalam. 

Bisa dibilang, ini bentuk kekecewaan yang sangat menyakitkan karena cinta adalah perasaan yang kuat. Apabila tidak dibalas, perasaan itu bisa menjadi sumber penderitaan.

10. Cinta itu satu kesatuan

10. Cinta itu satu kesatuan
Pexels/DanuHidayaturRahman

"Aku dan dirinya bagaikan mata dan pelupuknya. Aku dan dirinya seakan telapak tangan dan pergelangannya." (Abu Faras Al Hamadani)

Dalam perumpamaan ini, Abu Faras Al Hamadani menekankan bahwa kedua pihak dalam hubungan ini memiliki keserasian yang sempurna. Mereka bagaikan dua bagian dari satu kesatuan yang bekerja sama dengan baik, saling mendukung, dan saling melengkapi. 

Tidak ada satu pun yang bisa berfungsi optimal tanpa kehadiran yang lain.

Nah, itu tadi deretan kata-kata tentang cinta dari para sahabat Nabi. Bagus dan menyentuh hati ya, Ma.

Baca juga:

The Latest