5 Cara Menghadapi Pasangan yang Pemalu saat Berhubungan Seks
Coba atasinya dengan beberapa cara berikut yuk!
28 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berhubungan intim ketika sudah menikah menjadi suatu hal yang bisa dikatakan wajib dilakukan bagi setiap pasangan. Bagi Mama atau Papa yang memiliki sifat pemalu, membuka diri saat berhubungan intim ini tentu tak mudah.
Kondisi ini terjadi bukan karena belum sepenuhnya siap, bisa juga karena satu sama lain belum merasa cukup nyaman atau berani dalam mencoba berbagai posisi seks.
Saat diajak bercinta, ia tak akan menolak dan akan menikmati waktu selama berhubungan intim tersebut. Namun, saat dirayu dengan kata-kata yang seksi dan berbagai aksi nakal, pasangan biasanya akan menjadi gugup atau terkesan malu-malu.
Meski susah-susah gampang mengatasi pasangan yang malu saat berhubungan intim, tetapi tak ada salahnya mencoba beberapa cara yang sudah Popmama.com rangkum. Simak cara-cara untuk menghadapi pasangan yang malu ketika bercinta yuk!
1. Membangun kepercayaan dan kenyamanan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bisa jadi Mama atau Papa yang pemalu dalam berhubungan intim karena belum cukup nyaman atau berani melakukan eksplorasi di atas ranjang.
Untuk itu, penting membuat pasangan merasa rileks dan percaya diri. Mama bisa memulainya dengan cara sederhana, seperti membuat pujian agar pasangan lebih nyaman dan kepercayaan dirinya meningkat.
Usahakan juga untuk tidak memberikan kritik terkait performa pasangan selama sesi bercinta karena dapat membuatnya minder.
Bila memang Mama atau Papa tak menyukai sentuhan tertentu, cobalah menyentuh lembut tangannya dan pelan-pelan geser tangannya ke tempat lain sambil memberikan senyuman atau ciuman. Jadi, jika tak suka jangan langsung menyuruhnya berhenti dan membuatnya merasa rendah diri ya.
Editors' Pick
2. Mencoba melepaskan rasa malu mengenai bentuk tubuh
Selain belum cukup nyaman dan berani, biasanya yang menjadi faktor pasangan malu karena bentuk tubuhnya sendiri. Faktor ini biasanya dialami oleh perempuan yang menanggap banyak kekurangan di bagian tubuhnya, sehingga merasa tidak sempurna di depan pasangan.
Untuk laki-laki sendiri, biasanya rasa malu ini timbul karena menganggap ukuran penisnya kecil. Selain itu, bekas luka dan bentuk tubuhnya yang kurang ideal juga bisa menjadi faktor lain.
Perlu diingat bahwa tidak ada bentuk tubuh manusia yang sempurna dari kepala sampai ujung kaki. Sebagai pasangan yang baik, kita perlu mengingatkan satu sama lain bahwa kunci kebahagiaan di atas ranjang bukanlah karena fisik saja.
Saat Mama dan Papa berusaha mencapai orgasme pun, bukan bentuk tubuh sempurna yang dipikirkan, melainkan bagaimana membuat pasangan terpuaskan secara seksual. Dengan begitu, kehidupan seks di atas ranjang bisa menjadi lebih intim.