7 Alasan Hubungan Seks Bisa Terasa Sangat Menyakitkan
Tidak perlu sedih, coba lakukan solusi yang berikut ini
9 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, bagaimana cara kamu menggambarkan hubungan seks melalui sebuah kata?
Apakah bisa disebut menarik, menegangkan, memberdayakan, menyenangkan atau menyakitkan?
Saat hubungan seks terasa kurang menyenangkan, sering kali menandakan ada masalah yang lebih besar dari sekedar kamu sedang merasa capek atau merasa nggak enak badan.
Bisa jadi berhubungan seks kurang nyaman karena ada masalah, seperti infeksi bakteri atau masalah psikologis.
Terri-Ann Samuels, M.D., mengatakan bahwa rasa sakit bisa berkisar dari terasa tajam sampai menusuk sampai behubungan seks jadi tidak menarik, tergantung pada masalah yang menyebabkannya.
Syukurlah, berbicara secara terbuka tentang masalah seks untuk perempuan sekarang menjadi kurang tabu, tapi dia mengatakan ini semua tentang mengetahui kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya bagi mereka yang penting.
Ada penjelasan dari seksolog Yvonne K. Fulbright, Ph.D. dan Samuels tentang beberapa penyebab umum perempuan mengalami rasa sakit saat berhubungan seks.
Di Popmama.com, akan kami rincikan pilihan mengapa kamu bisa mengalami rasa sakit dan beberapa saran untuk perawatan dan solusi.
1. Semacam mesin yang kurang pelumas
Meskipun vagina perempuan memiliki pelumas alami, jika kamu belum melakukan pemanasan untuk seks melalui foreplay, saat menyusui, atau mendekati masa menopause, kamu bisa saja mengalami kekeringan saat berhubungan seksual.
Gerakan pertama saat berhubungan intim bisa menciptakan gesekan yang tidak nyaman antara vagina dan lawannya. Ini seringkali meninggalkan bekas luka atau sayatan tipis.
Supaya hubungan seks tidak menyakitkan, kamu perlu dirangsang. Lakukan foreplay sampai mood kamu terbangun. Gunakan pakaian yang menggemaskan juga bisa membantu pasangan kamu saat melakukan foreplay. Jika ini tidak banyak membantu meski kamu sudah benar-benar ingin berhubungan intim, berarti kamu mengalami vagina kekeringan yang cukup kronis.
Untuk masalah kekeringan kronis, Dr. Samuels merekomendasikan pelembab pelumas atau vagina seperti Replens Silky Smooth.
Dia juga menyarankan metode untuk mengembalikan estrogen ke vagina untuk perempuan pra dan pasca menopause, seperti terapi hormon dan perawatan resep.
2. Alergi terhadap produk seks yang kamu pilih
Pelumas dibuat dengan bahan kimia yang berbeda, yang dapat membuang keseimbangan pH vagina. Hal yang sama berlaku untuk produk seperti kondom lateks.
Jika kamu merasa gagal dan kesal setelah menggunakannya, cobalah untuk tetap menggunakan produk berbasis alami atau produk lain yang lebih aman dan lihat bagaimana pengaruhnya pada tubuh kamu.
Editors' Pick
3. Rambut yang tumbuh ke dalam
Jangan tertawakan hal ini. Sebagian perempuan dengan tubuh gemuk bisa saja mengalami ini. Rambut yang tumbuh ke dalam ini bisa membuat kamu mengalami jerawat yang tidak menyenangkan. Jerawat terasa menyakitkan bila ada gesekan.
Saat kamu mengalami ini, dan tetap berhubungan intim lalu karena gesekan, jerawat jadi luka lecet yang lebar. Ini memberikan rasa perih selama beberapa hari.
Rapikan guntingan rambut yang tumbuh ke dalam. Jaga kebersihan di sekitarnya. Jangan biarkan lembab pada daerah sekitarnya.
4. Mengalami disfungsi seksual
Mana mungkin kita mengalami ini? Ini adalah perasaan penolakan yang sering ada, alhasil masalah ini sering tidak dibicarakan. Beberapa perempuan (umumnya di usia muda) mengalami kelainan yang dikenal sebagai vaginisme - di mana otot dasar panggul secara tidak sadar menjelekkan atau mengencang saat berhubungan seks dan membuat penetrasi terasa sakit atau tidak mungkin mengalaminya sama sekali.
Mengalami rasa sakit luar biasa saat berhubungan seks juga bisa dikaitkan dengan serabut saraf hiperaktif di sekitar vulva, atau vulvodynia.
Samuels mengatakan disfungsi ini seringkali memiliki latar belakang psikologis yang berkaitan dengan pelecehan, trauma, atau semacam hubungan negatif dengan penetrasi.
Berbicara dengan spesialis atau ginekolog yang dapat membantu seorang perempuan menentukan masalah mendasar. Agar bisa bekerja sama dengan mereka melalui terapi fisik. Ini adalah langkah terbesar menuju pemulihan.
5. Menggunakan posisi yang salah
Laki-laki suka sekali menjelajah tubuh pasangannya, terlebih saat mereka melihat kita dalam balutan baju yang menggemaskan. Mereka mempelajari apa yang perempuan suka dan tidak. Dari fase penjelajahan tersebut kadang perempuan menemukan rasa sakit.
Berhubungan seks terasa menyakitkan karena menggunakan posisi yang salah.
Bereksperimen memang diperbolehkan. Perlu diingat, lekukan tubuh laki-laki juga bisa membuat gerakan liar kamu terasa sedikit terbatas dari waktu ke waktu.
6. Kamu baru saja melahirkan
Pertama, jika libido kamu bisa pulih kembali setelah melahirkan, lakukanlah.
Tetap perhatikan foreplay dan posisi seks karena kamu perlu beberapa waktu untuk kembali memiliki kesehatan seperti semula.
Beberapa dokter menyarankan sampai enam minggu setelah melahirkan sebagai jeda waktu yang baik untuk mengembalikan kesehatan tubuh Mama, tapi itu semua tergantung pada kesiapan masing-masing.
7. "Ukuran" pasangan kamu terlalu besar
Tidak ada "ukuran" laki-laki yang terlalu besar untuk memakai kondom. Tapi ketika sampai pada penetrasi, ukuran kondom mungkin bisa jadi tidak pas lagi dengan penis pasangan kamu.
Ada sebagian laki-laki yang ukuran setelah penetrasi, berubah jadi berkali-kali lipat dibanding ukuran semulanya.
Mengatasi keadaan ini, kamu harus "dilonggarkan" dengan mencoba gerakan seks sederhana dulu.
Cobalah posisi seks misionaris atau tinggikan mood kamu melalui foreplay terlebih dulu.
Itulah 7 alasan hubungan seks bisa terasa menyakitkan. Simak solusi dari setiap masalah di atas, dan dapatkan hubungan seksual yang lebih baik bersama pasangan kamu.
Baca juga:
- Berhubungan Seks Saat Hamil Tua, Bisa Merangsang Persalinan?
- 7 Hal yang Dirasakan Janin saat Berhubungan Seks Di Masa Kehamilan
- Apakah Aman Jika Memakai Pelumas untuk Berhubungan Seks saat Hamil?