Dari dulu hingga sekarang peran seorang Mama dalam keluarga tidak ada yang berubah. Mama selalu memiliki peran penting dan dibutuhkan oleh setiap anggota keluarga.
Mama harus membesarkan anak-anak, mengurus suami, merapikan rumah, bahkan menjadi "buku pintar" bagi si Kecil atas setiap pertanyaannya.
Millennial Mama harus cerdas, karena anak sekarang juga semakin kritis jadi kita harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa dan bervariasi dari anak-anak.
Baik Mama yang bekerja atau yang di rumah pasti sibuk mengatur waktu untuk mengurus keluarga dan membesarkan anak.
Tidak hanya itu, Mama juga tetap harus memiliki hubungan harmonis bersama si Papa, semua dilakukan demi menjaga keutuhan hubungan keluarga.
4 Tantangan yang sering dihadapi Millennial Mama
Popmama.com/Novy Agrina
Namun, dalam kehidupan sehari-hari kadang ada saja masalah yang dihadapi oleh seorang Mama. Berikut ini adalah 4 tantangan yang selalu dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Working Mama dan stay at home Mama
Seringkali kita dipusingkan dengan dibandingkan dengan orang lain. Yang bekerja bilang, "Enak ya kamu di rumah cuma ngurus anak doang, nggak perlu capek kerja."
Sementara yang di rumah bilang, "Sudah sekolah tinggi-tinggi tapi anak diasuh sama orang yang pendidikannya segitu saja."
Pusing kan jadinya menyimak omongan di atas?
Sandwich parenting
Istilah sandwich parenting adalah kondisi ketika Mama dan Papa melakukan parenting bersama kakek dan nenek. Seringkali hal ini memicu permasalahan.
Usia yang terpaut jauh antara generasi kakek dan nenen dengan mama dan papa kadang juga menyebabkan adanya perbedaan pola pengasuhan dan cara mengatasi sebuah keadaan.
Perbedaan cara mendidik anak juga seringkali jadi perdebatan. Ini tentu memusingkan untuk Mama.
Tidak mengikuti apa kata nenek, terkadang dibilang tidak menurut. Padahal nenek merasa kalau pengalamannya lebih banyak karena sudah lebih dulu mengurus keluarga.
Bingung kan, Ma? Padahal ini bisa jadi sumber kebingungan bagi anak juga. Anak jadi sulit memilih mana yang paling baik untuk dirinya.
Milestone anak
"Kok anak dia beratnya segitu, anak aku kok nggak nambah-nambah ya?"
Kebanyakan lihat media sosial jadinya membuat Mama panik dan malah menyalahkan diri sendiri. Ujung-ujungnya Mama jadi ngebatin, "Am i a good Mama for my kids?"
Mom shaming
Ini juga salah satu issue yang lagi sering dibahas. Cara pengasuhan seorang Mama seperti dipertanyakan dan disalahkan atau dikritik.
Dalam rangka menyambut Hari Ibu, pada hari Selasa, 18 Desember 2018, Shopee mengadakan acara talkshow dan workshop dengan tema 'Mother's Day Special: Surviving Modern Motherhood' di Jakarta Selatan.
Diharapkan melalui acara ini para Mama Milenial tidak lagi panik dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.
Berikut Popmama.com telah merangkum cara mengatasi 4 masalah yang sering dihadapi Millennial Mama berdasarkan penjelasan Co-founder TigaGenerasi, Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, simak yuk Ma.
1. Menerima keadaan
Freepik/katemangostar
Setiap orang terlahir unik, tidak masalah jika kita tidak bisa seperti orangtua yang lain. Kamu tetap memiliki keunggulan kamu sendiri.
"It's ok to be not ok," kata Saskhya. Kamu hanya perlu menerima diri kamu sendiri dengan apa adanya.
2. Berhenti membandingkan diri kamu dengan orang lain
Unsplash/Kev Costello
Jangan membandingan diri Mama dengan orangtua yang lain. Terkadang kita keasyikan lihat media sosial malah jadi sibuk menggerutu, membandingkan kehidupan dia dengan diri sendiri.
Sibuk mengomentari anak orang lain dan membandingkan anak orang dengan anak kita sendiri.
Berhenti lakukan hal ini. Kamu memiliki keluargamu sendiri, dan fokuslah pada apa yang kamu miliki.
Editors' Pick
3. Mama yang paling mengerti apa yang anak mama butuhkan
Popmama.com/Novy Agrina
Baik kamu seorang Mama yang bekerja atau yang berada di rumah, pastikan hanya kamulah satu-satunya orang yang paling mengerti seperti apa anak kamu.
Kamu yang mengatur jam makan, jam tidur dan jam belajar untuk anak-anak di rumah.
Wiwiek Wiral, Founder Biotalk ID, salah satu pembicara di acara ini juga bercerita, dirinya sangat jarang panik menghadapi urusan rumah tangga. Itu karena ia sangat mengerti bagaimana cara mendekati anak-anak di rumah, meski dirinya seorang working mama.
"Kita harus tahu, kapan kita harus jadi teman bagi anak. Dulu kalau anak tidak nurut bisa dijewer. Anak sekarang kalau kita salah masuk, bisa berkata tidak dan menolak. Jadi kita harus tahu bagaimana agar bisa dekat dengan anak," ungkap Wiwiek.
Kalau kamu adalah seorang working mama, kamu bisa menghubungi orang yang membantu mengasuh anak kamu untuk memastikan cara pola asuhnya sesuai dengan yang kamu harapkan.
Dengan menjadi orang yang paling mengetahui apa yang dibutuhkan oleh anak maka anak akan merasakan kasih sayang dan kehangatan dari seorang mama.
4. Temukan minat dan hobi
Instagram.com/productivemamas
Temukan minat atau hobi yang bisa membuat kamu bahagia.
Ini adalah jalan untuk merilis stres dan kamu bisa kembali ke titik nol. Ini baik untuk menjadi tenaga baru dalam mengurus keluarga.
Kamu juga bisa menjadikan hobi kamu sebagai sumber penghasilan. Misal suka membuat karya rajutan, suka melukis, suka membuay perabot rumah DIY, atau menulis buku dan semua itu bisa kamu jual melalui online shop yang terpercaya.
Kamu bisa membuat usahamu sendiri dan menjadi produktif mama seperti salah satu pembicara di acara ini, Danesya Yuzar.
Ia telah meluncurkan Buku Mama Bisa dengan tema Bikin Playdate Sendiri.
Di buku ini kita diingatkan tentang pentingnya bermain bersama anak, lengkap beserta persiapan dan cara membuat main jadi semakin menjadi seru.
5. Selalu belajar
Popmama.com/Novy Agrina
Setiap hari hal baru bisa saja terjadi pada si Kecil. Teruslah belajar dan mencari tahu kepada orang yang tepat.
Ketahui tahapan tumbuh kembang anak yang benar.
Ketahui cara mengatasi jika anak demam.
Ketahui cara mengobati anak alergi.
Ketahui cara membuat makanan jika anak susah makan.
Semakin banyak tahu maka kamu akan semakin tenang dan percaya diri. Semua masalah jadi bisa terselesaikan dengan lebih mudah.
6. Temukan orang-orang yang bisa mendukung kamu
huffingtonpost.com
Baik itu keluarga, teman atau komunitas yang keadaannya serupa atau mirip dengan kamu, itu bisa jadi support sistem yang positif untuk kesehatan mental kamu.
Kamu bisa dapatkan dukungan dari manapun selama kamu mendekat dengan lingkungan yang positif dan sesuai dengan fase yang sedang kamu hadapi.
7. Jangan lupa Me Time
Pexels/Tirachard Kumtanom
Kamu harus memiliki me time yang berguna.
Mengurus anak dan suami bukan perkara mudah, kamu harus punya seseorang yang bisa bantu jaga anak kamu saat kamu lakukan me time.
Misal, suami atau orangtua kamu jika kamu tidak ingin anak dijaga pengasuh sepenuhnya.
Itulah 7 cara mengatasi permasalahan yang sering dihadapi oleh para Millennial Mama, kamu jangan sekadar meratapi nasib. Cobalah untuk lebih tangguh dan menerima segala keadaan. Dengan begitu kita bisa jadi mama yang hebat dan berdaya.