Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Wabah Virus Corona, Love Yourself
Perhatikan ini baik-baik ya Ma, demi kesehatan mental Mama dan keluarga
19 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wabah penyakit menular seperti virus corona atau Covid-19 bisa semakin mengkhawatirkan. Sadar atau tidak, dalam kondisi tidak menentu seperti sekarang ini dapat memengaruhi kesehatan mental kamu.
Tetapi ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama masa sulit seperti ini.
Sebagai bahan renungan, berikut solusi cara menjaga kesehatan mental selama menghadapi wabah virus corona yang bisa Popmama.com berikan.
1. Bagaimana kesehatan mental kamu bisa terpengaruh?
Penyebaran virus corona adalah peristiwa baru yang sangat menantang. Beberapa orang mungkin merasa lebih mengkhawatirkan daripada yang lain.
Cobalah untuk mengingat bahwa para ahli medis, ilmiah dan kesehatan masyarakat bekerja keras untuk menahan virus berdampak lebih mengerikan pada pasien yang sudah terinfeksi.
Dalam unggahan Instagram @aagym sebagai pendakwah juga menuliskan:
"Semoga Allah memuliakan para petugas kesehatan yang mempertaruhkan dirinya untuk kesehatan masyarakat.
Dan apa yang kita lakukan? Sekuat tenaga tahan diri dirumah kecuali darurat itupun jaga diri dari kerumunan agar tak tertular atau menularkan.
Kita lakukan mencegah kemudharatan ini adalah perintah agama, sebagaimana halnya Umar bin Khattab menjauhi tempat wabah.
Apapun yang ditakdirkan Allah adalah hak Allah, kewajiban kita adalah menyempurnakan ikhtiar dan tawakal."
Kamu mungkin mengikuti berita perkembangan wabah ini terlalu sering sehingga menimbulkan rasa khawatir berlebihan dalam pikiran kamu.
Sebagian besar kehidupan orang akan berubah selama beberapa minggu atau bulan ke depan. Tetapi percayalah pada waktunya, itu akan berlalu.
2. Kamu mungkin mengalami gangguan ini
Kamu mungkin memerhatikan kondisi kamu belakangan ini, bisa jadi beberapa hal berikut tengah kamu rasakan:
- peningkatan kecemasan
- merasa stres
- mengalami ketakutan berlebihan, secara berlebihan memeriksa gejala, pada diri sendiri, atau orang lain
- menjadi mudah tersinggung
- merasa tidak aman atau gelisah
- takut bahwa rasa sakit dan nyeri yang normal mungkin adalah virus
- kesulitan tidur
- merasa tidak berdaya atau tidak bisa mengendalikan emosi diri sendiri
- memiliki pemikiran irasional
- khawatir sesuatu hal buruk akan terjadi pada diri kamu atau keluargamu
Kenali kondisi kamu, pahami apakah hal-hal di atas merupakan apa yang sedang kamu rasakan atau tidak?
Editors' Pick
3. Batasi penggunaan media sosial
Di media sosial, orang mungkin berbicara tentang kekhawatiran atau keyakinan mereka sendiri. Lalu, apakah keyakinan orang tersebut merupakan sebuah fakta?
Belum tentu.
Kamu juga tidak perlu membuatnya sendiri, kemudian melakukan broadcast melalui WA grup.
Terlalu banyak waktu dipakai untuk surfing di media sosial dapat meningkatkan kekhawatiran dan tingkat kecemasan kamu.
Seperti yang WHO sebutkan dalam salah satu report "Mental Health and Psycosocial Considerations Durin Covid-19 Outbreak".
Seseorang perlu mengurangi menonton, membaca, mendengarkan berita yang menyebabkan cemas dan merasa tertekan. Lihat berita hanya dari sumber terpercaya dan terutama langkah praktis untuk mempersiapkan rencana kamu dan melindungi diri kamu sendiri beserta orang tersayang. Lihat berita terkini sekali atau dua kali dalam sehari. Temukan fakta bukan rumor atau informasi yang salah."
Pertimbangkan untuk membatasi berapa banyak waktu yang kamu habiskan di media sosial.
Seperti di Instagram, kamu bisa masuk ke pengaturan dan set berapa jam yang ingin kamu habiskan untuk memakainya. Jika lebih dari waktu yang kamu tentukan, instagram akan mengirim notifikasi sebagai pengingat.
4. Lakukan hal menyenangkan hari ini untuk masa depan yang lebih baik
Pertahankan rutinitas kegiatan yang menyehatkan bagi tubuh dan pikiran kamu.
Rutinitas kamu sebagian mungkin terpengaruh oleh wabah virus corona, kamu tidak bisa keluar rumah dan kesulitan bersosialisasi. Tetapi selama masa-masa seperti ini, yang terbaik adalah jika kamu dapat menjaga jadwal harian kamu.
Penting untuk memerhatikan kebutuhan tubuh dan perasaan kamu, terutama pada saat stres.
Kamu mungkin saat ini jadi punya cukup waktu untuk melakukan hobi atau kegiatan baru lainnya yang sangat menyenangkan.
Misalkan belajar menjahit, belajar masak menu baru, belajar merajut atau mengajarkan anak membuat kerajinan berbahan kain yang bisa disulap menjadi tas selempang atau clutch.
Masih banyak kegiatan positif lainnya yang membuat kamu jadi lebih produktif.
Ingatlah bahwa kamu berharga dan mungkin kamu memiliki kreatifitas lain yang bisa menambah penghasilan kamu. Ini waktunya kamu eksplorasi diri demi masa depan yang lebih baik.
5. Lakukan hal sederhana ini untuk menjaga kesehatan mental
Entah kamu berminat atau tidak, beberapa hal ini baik untuk kesehatan mental kamu, lho.
- Olahraga bisa menyehatkan tubuh dan pikiran, termasuk kesehatan mental seseorang tentunya. Yoga atau plank, pilih sesuai kemampuan kamu ya.
- Tidur malam yang teratur dan cukup 6-8 jam.
- Hindari kegiatan aktif kalau bisa 3 jam sebelum tidur.
- Tidak mandi malam karena ini membuat tubuhmu segar dan malah jadi susah tidur.
- Mempertahankan diet yang sehat dan seimbang.
- membaca buku
- Mendengarkan lagu kesukaan atau bahkan mencari tahu lagu baru yang hits saat ini.
- Tetap terhubung dengan orang lain. Kamu bisa gunakan facetime, video call instagram, WhatsApp call, Google Hangout dan aplikasi bersosialisan sejenisnya.
Selama masa stres karena terlalu lama berada di rumah, teman dan keluarga dapat menjadi sumber dukungan yang baik. Penting untuk tetap berhubungan dengan mereka dalam hidup kamu sehari-hari.
Ingatlah bahwa membicarakan sesuatu dengan seseorang dapat membantu mengurangi kekhawatiran atau kecemasan.
Tak perlu kamu memaksakan untuk selalu terlihat kuat sementara kamu merasa kondisi ini cukup menyulitkan bagi kamu.
6. Batasi bukan berarti menolak untuk membicarakan situasi ini dengan orang terdekat
Keluarga yang tinggal serumah adalah bagian penting dalam keseharian kamu. Beradaptasilah dengan mereka selama menjalani work-from-home.
Berikan waktu untuk anak-anak
Berikan anak-anak dan orang yang lebih muda, waktu dan ruang untuk berbicara tentang fenomena wabah virus corona. Setelah itu bagikan fakta yang kamu temukan kepada mereka dengan cara yang sesuai dengan usianya.
Pahami temperamen mereka, tanpa menimbulkan kekhawatiran. Redam kecemasan anak-anak.
Cobalah untuk mempertimbangkan bagaimana perasaan mereka. Tidak bisa bermain dan sekolah.
Bicarakan rencana kamu tentang siasat mengelola situasi ini kepada mereka. Keluarga adalah satu bagian dan penting untuk melibatkan anak-anak dalam sebuah rencana.
Bicaralah dengan anak-anak tentang virus corona tetapi cobalah membatasi mereka dari paparan berita dan media sosial. Ini sangat penting bagi anak-anak karena saat libur corona mereka punya banyak waktu untuk online.
Berikan waktu untuk ngobrol dengan suami
Luapkan kecemasan kamu dengan orang terdekat. Jika ia merasakan kegelisahan yang sama, giliran kamu yang bertugas menenangkan dirinya.
Satu sama lain saling melengkapi. Ini waktunya membuat hubungan kamu dengan suami semakin intim.
Banyak hal yang bisa dibicarakan dengan pasangan kamu. Cari pembahasan di luar wabah virus corona.
Temukan kehangatan antara kamu dan dan pasangan. Ini adalah waktu yang berharga untuk setiap keluarga.
7. Hindari membuat asumsi dan menghakimi orang lain
Hindari menilai orang atau membuat asumsi tentang siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran penyakit ini.
Virus corona dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, kedudukan, kebangsaan, jumlah harta kekayaan atau etnis.
Semua orang bersama-sama memerangi situasi sulit ini.
Sepantasnya kita saling menguatkan satu sama lain.
Setiap orang yang lalai, tidak menjaga kebersihan dan banyak berinteraksi dengan orang lain tanpa perlindunga, bisa saja berisiko terkena wabah ini.
Cobalah untuk mengantisipasi kesusahan dan saling mendukung.
Dapat dimengerti untuk merasa rentan dan krisis kepercayaan kepada orang lain.
Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk bisa mengingatkan diri kamu untuk tenang, berikan ruang untuk dirimu sendiri dan orang lain demi menjaga kesehatan fisik dan mental.
Karantina diri kamu dan keluarga di rumah selagi sehat. Serap informasi sesuai kapasitas kamu saja. Tidak perlu berasumsi dan paranoid. Mulai berpikiran postlitif dan yakinlah masa-masa seperti ini bisa dilalui bersama.
Itulah yang perlu kamu lakukan sebagai cara menjaga kesehatan mental selama menghadapi wabah virus corona yang belakangan sedang marak dibicarakan. Stay health ya, Ma.
Baca juga:
- Jalani Karantina? 10 Cara Ini Bisa Buat Makanan di Rumah Tahan Lama
- Jangan Salah, Ini Perbedaan Social Distancing, Karantina, dan Isolasi
- Wabah Corona, Ini 5 Persiapan Karantina di Rumah Bersama Keluarga
- 5 Resep Disinfektan yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
- Bagaimana 14 Hari di Rumah Bisa Memutus Rantai Penyebaran Virus Corona