10 Hal Penting yang Harus Orangtua Sadari Saat Memutuskan Bercerai
Banyak yang masih harus dipikirkan selain hak asuh anak
17 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seringkali orangtua memutuskan bercerai sebagai solusi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kenyamanan dan ketenangan yang sulit di dapatkan dari rumah tangga yang sudah tak lagi harmonis adalah salah satu pertimbangan orangtua saat memutuskan bercerai.
Tidak ada angka pasti, mengenai usia anak dikatakan siap untuk menghadapi keadaan orangtua yang bercerai. Jika saat ini Mama sedang memikirkan sebuah perceraian dan memiliki anak di bawah usia 18 tahun, hak asuh anak akan menjadi perdebatan dalam proses perceraian nanti.
Penting untuk disadari bahwa kamu memerlukan bantuan tim profesional yang dapat membantu dan membimbing kamu untuk melalui proses percerairan yang sangat emosional ini.
Perpisahan, sekecil apapun bisa memberikan dampak yang sangat besar pada psikologi seseorang.
Bayangkan jika anak-anak terpaksa mengalaminya. Inilah hal penting yang harus orangtua ketahui dan pertimbangan sebelum memutuskan cerai.
1. Kesejahteraan anak tetap jadi prioritas utama
Dalam proses panjang dari sebuah perceraian, yang perlu orangtua pahami adalah 3 hal berikut:
- Jenis pengaturan hak asuh anak,
- proses mencapai kesepakatan hak asuh,
- pemberian dukungan kepada potensi anak.
Hal di atas penting untuk diketahui orangtua, agar tidak selalu meributkan hak asuhnya saja, tapi yang terpenting adalah bagaimana tetap memberikan kesejahteraan pada anak.
2. Perasaan negatif yang mengusai diri
Jika kamu adalah orang yang ingin atau sedang mengurus perceraian, mungkin saat ini kamu merasa sedih, kehilangan, ketakutan, cemas, dan susah merasa tenang. Seseorang seringkali kesulitan menghadapi masa transisi dalam kehidupan yang sebenarnnya.
Saat status menikah sudah tidak lagi menjadi milik kamu, maka kamu menjadi serba salah. Merasa tidak nyaman jika mengingatnya, terlebih jika ada orang lain yang menanyakan hal ini di hadapan kamu.
Untuk membuat kamu lebih cepat merasa nyaman, kamu harus memiliki kehidupan baru. Seperti memiliki komunitas dan hobi yang benar-benar membuat kamu bahagia.
Coba ingat kembali, hal apa yang kamu sukai dan selama ini tidak pernah bisa kamu lakukan karena kamu dilarang pasanganmu atau tidak sempat karena keterbatasan waktu. Lakukanlah yang kamu sukai, mulai dari sekarang!
3. Mengira semua masalah hilang setelah bercerai, jangan dangkal ya!
Hanya karena kamu sudah bercerai, lalu semua masalah yang terkait mantan suami juga ikut selesai. Apa kamu mengira bisa seperti itu?
Sering sekali ada ungkapan, "Aku benar-benar tidak tahan lagi dengannya", "Dia gila", "Dia benar-benar tidak pantas untuk saya", itulah yang paling mudah diucapkan perempuan yang kecewa dengan pasangannya.
Kamu harus sadar! Kamu masih akan terus berurusan dengan mantan suami, terutama jika ada urusan terkait anak-anak.
Selelah apapun kamu dengan sikap mantan suami, perceraian tidak memisahkan kamu dengan dia sepenuhnya.
Baca juga: Ma, Ini Dampak Negatif Perceraian pada Anak Usia Dibawah 5 Tahun
Baca juga: Resmi Ingin Bercerai, Gading & Gisel Tetap Kompak Hadiri Pentas Gempi
4. Setelah dokumen perceraian ditandatangani, akan dimulai babak baru
Kamu perlu menyembuhkan gejolak emosional pernikahan yang buruk dan mulai belajar untuk kembali hidup bahagia. Sebelum memasuki hubungan baru, sebaiknya kamu mulai untuk menata hidup pribadi kamu agar semua bisa berjalan dengan lebih baik.
Menciptakan dua rumah baru untuk anak-anak bukanlah hal mudah. Di rumah kamu atau pun mantan suami, anak-anak tetap harus merasa nyaman.
Untuk mewujudkan ini, kamu perlu malakukan pengorbanan sekali lagi. Pembagian waktu mengasuh anak seringkali menjadi perdebatan, diskusikanlah dengan penuh kesabaran.
Editors' Pick
5. Kembali bekerja dan memiliki penghasilan sendiri
Jika sebelumnya kamu adalah ibu rumah tangga yang mengurus keluarga seharian, kini kamu harus memiliki pekerjaan untuk mendapatkan uang.
Rasa tidak percaya diri mungkin akan kamu rasakan saat pertama kali browsing sebuah lowongan pekerjaan. Sampai datang saatnya interview dan kamu mulai diberi pekerjaan oleh sebuah perusahaan.
Pada kenyataannya, kepercayaan dari tempat kerja baru datang berbeda-beda waktunya. Ada yang bisa kembali bekerja dalam waktu singkat, ada pula yang harus menunggu lama dan sempat frustasi.
6. Perhatikan perilaku aneh pada anak-anak
Ini adalah masa sulit bagi anak-anak. Bersikaplah pengertian kepada mereka. Bukan hanya Mama yang mengalami tekanan pada masa transisi setelah memutuskan bercerai.
Anak-anak mungkin tidak menceritakan bagaimana perasaan mereka menghadapi pengalaman pahit ini, tapi perubahan mungkin terlihat pada perilaku mereka.
Sangat penting untuk peka pada perubahan perilaku anak pasca perceraian orangtua. Perilaku yang umum terjadi adalah, anak susah tidur di malam hari, anak tempramental dan suka melawan, anak sering membalikan omongan orangtuanya atau anak kehilangan selera makan sampai sulit untuk menemukan kesempatan makan bersama di meja makan dengan mereka.
Bicaralah dari hati ke hati dengan anak-anak, katakan ini waktu yang sulit untuk Mama, pasti anak-anak merasakan yang sama. Buat mereka berkeluh kesah dan menceritakan apa yang mereka rasakan.
Apa yang membuat mereka tidak nyaman dan cari tahu bagaimana perasaan mereka menghadapi semua ini. Bijaksanalah dengan jawaban anak-anak yang nantinya mungkin membuat kamu tersinggung.
7. Jangan terburu-buru dengan prosesnya
Cermati semuanya, sebelum kamu benar-benar menandatangani semua dokumen perceraian. Kamu perlu observasi mengenai beberapa hal seperti:
- Apakah perceraian baik untuk masa depan kamu?
- Apakah anak-anak bisa bertahan jika orangtuanya memutuskan bercerai?
- Apakah kesalahan yang dilakukan pasangan merupakan hal yang sudah tidak dapat dimaafkan?
- Apakah memutuskan bercerai bisa membuat kamu dan anak-anak bahagia dan sejahtera?
Bicaralah dengan anak-anak terus-menerus, cari tahu apa pendapat mereka. Jika kamu terburu-buru dalam prosesnya, bisa jadi itu adalah emosi bukan pertimbangan yang cermat dan menguntungkan. Cobalah untuk selalu mengutamakan kepentingan anak-anak dibanding kepuasan kamu. Ini bukan permainan game online yang harus lebih dulu untuk memenangkan sebuah pertandingan.
8. Kamu akan mengetahui siapa teman baik yang sesungguhnya
Saat mengalami kesusahan, kita akan mengetahui siapa orang dan teman yang benar-benar baik dan siapa yang hanya sekedar ada di sekitar kita. Seperti saat tidak naik kelas, kita akan mengetahui mana teman yang tidak mau lagi bermain dengan kita.
Begitu pun saat kita memutuskan untuk bercerai dan rumah tangga kita tidak bisa diselamatkan lagi. Ada saatnya kamu kehilangan beberapa teman yang kamu pikir itulah teman baik.
Kemudian akan ada teman, yang kamu pikir mereka hanya ada di lingkungan kamu, dan ternyata memberikan dukungan dan tidak rela meninggalkan kamu dalam kegelisahan sendiri.
Jangan menutup diri, kamu perlu memiliki teman dekat baru. Teman yang bisa memberikan hal positif dan pemikiran baik untuk hidup kamu.
9. Cara mengurus perceraian
Jika kamu sedang menjalaninya, mungkin kamu sudah mengetahui cara mengurus perceraian yang benar. Tapi seringkali, orang dipersulit karena kelengkapan dokumen yang dibawa belum sesuai persyaratan saat mengurus gugatan perceraian.
Jika kamu tidak menggunakan jasa pengacara atau LBH sebenarnya bisa tetap melanjutkan gugatan perceraian dengan memerhatikan beberapa hal berikut:
- Membawa fotokopi buku nikah yang ditempel materai yang dicap pos oleh kantor pos saat pendaftaran.
- Membawa fotokopi KTP yang juga ditempel materai yang dicap pos oleh kantor pos saat pendaftaran.
- Menyerahkan surat gugatan cerai sebanyak 8 rangkap, bahkan sekarang ada jasa pembuatan surat gugat cerai secara online. Mereka bisa membantu agar surat gugatan cerai tersebut tidak cacat formil dan dapat diterima saat pendaftaran.
- Membawa surat keterangan dari Kelurahan.
- Membayar biaya perkara.
- Membuat kronologis permasalahan. Meski tidak memiliki tim pengacara, kronologis permasalah bisa disusun dan diketik sendiri dengan menggunakan bahasa yang baik dan baku.
- Mepersiapkan saksi-saksi, ini sangat penting terkait hak asuh anak dan pembagian harta bersama.
Itulah cara mengurus perceraian berdasarkan syarat umum. Butuh waktu untuk mengurus proses perceraian hingga selesai.
10. Pergi liburan dan katakan selamat tinggal kepenatan
Setahun pertama pasti sulit untuk melakukan liburan, tapi kamu perlu membahagiakan diri kamu sendiri. Pergilah liburan bersama anak-anak. Jika kamu belum memiliki anak, pergilah sendiri atau bersama teman-teman terdekatmu.
Liburan ke tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi bisa menjadi obat sebagai cara menghilangkan stres yang menumpuk di pikiran kamu. Makanlah makanan yang tidak biasa kamu makan, rasakan bahwa masih banyak rasa yang bisa kamu temui di dalam hidupmu.
Mungkin sulit untuk mengetahui, kapan anak-anak siap untuk fase hidup yang baru. Tetap jeli pada perubahan perilaku anak pasca perceraian orangtua.
Jangan terburu-buru untuk berkencan lagi setelah memutuskan bercerai. Pastikan setahun pertama setelah melalui proses perceraian, anak-anak bisa memiliki kamu sepenuhnya.
Ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman. Apa yang terpenting adalah membuat kamu merasa bahagia, merasa hidup kembali, kuat, dan tetap selalu ada untuk anak-anak.