Memahami Hubungan Anak Pertama dan Kedua Berdasarkan Perbedaan Usia
Kadang si Kakak mengganggu adiknya, tapi kadang dia yang menjadi pelindung bagi adiknya
4 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang memiliki anak lebih dari satu tentu akan merasakan keuntungan tersendiri. Memiliki rumah yang terisi dengan suara anak-anak memang membawa kehangatan yang tidak bisa digantikan dengan hal lainnya.
Canda tawa si Kecil, perdebatan antara kakak dan adik, memang menjadi sebuah tontonan yang lumrah dalam mengisi hari-hari Mama dan Papa.
Namun Mama dan Papa perlu mengetahui, bahwa ada perbedaan tentang kedekatan anak pertama dan kedua jika diperhatikan berdasarkan perbedaan usia anak-anak.
Kadang mungkin terjadi selisih paham dan mengakibatkan perdebatan. Si Kakak sesekali juga suka menganggu adiknya.
Nah, untuk memahami hubungan anak pertama dan kedua, orangtua perlu lihat berdasarkan perbedaan usia anak. Berikut Popmama.com bagikan penjelasannya:
Editors' Pick
1. Perbedaan usia satu tahun
Celah usia satu tahun berarti anak pertama kamu belum cukup umur untuk memahami perasaan kompleks seperti cemburu. Mereka umumnya dapat menerima bayi yang baru lahir lebih baik.
Perbedaan usia yang sangat tipis malah bisa membuat keduanya bermain bersama dan bisa menjalin hubungan baik sampai usia remaja.
Apa yang Mama terapkan ke si Kakak, secara umum bisa diterapkan ke adiknya. Jarak usia yang dekat bisa membuat anak-anak merasa solidaritas dan sepenanggungan. Jangan kaget jika mereka sudah memasuki usia remaja, mereka akan sangat kompak termasuk dalam mengarang cerita jika salah satunya sedang berbuat salah.
Mereka bisa jadi saling menutupi kekurangan satu sama lain dan ini bisa mengecoh Mama.
2. Perbedaan usia dua hingga tiga tahun
Anak pertama dapat mengerti bahwa akan segera ada bayi yang akan dilahirkan dan Mama segera memberikan adik untuknya. Si Kakak mungkin berkeinginan membantu mengurus saudaranya yang baru lahir.
Namun, anak-anak berumur 2-3 tahun dapat merasa adiknya sekarang menjadi pusat perhatian dan mungkin mereka akan merasa sedikit gelisah. Perasaan ini mungkin kadang membuatnya sedikit tidak nyaman, untuk itu Mama perlu membagi perhatian Mama untuk si Kakak dan adik secara adil.
Anak berusia 2 atau 3 tahun belum tentu mengalami ini, tetapi waspada dan terus-menerus mengungkapkan cinta dan kasih sayang untuk anak pertama kamu sehingga mereka merasakan kehangatan tetap sama dengan waktu sebelum adiknya hadir.
Penting untuk membuat seorang anak merasa dirinya diinginkan, diharapkan dan dihargai.
3. Perbedaan usia empat tahun atau lebih
Anak-anak di atas usia 4 tahun atau lebih dapat dikatakan sangat peka dan pada usia di mana mereka dapat membantu orangtuanya setelah adiknya lahir. Mama juga bisa mengajarkan apa saja hal yang sekiranya bisa dibantu oleh si Kakak. Jadi usaha untuk membantu yang dilakukannya bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan Mama.
Semakin Mama merasa terbantu, maka semakin mudah Mama mengapresiasi kerja keras si Kakak. Urusan Mama juga bisa sedikit terbantu dan akhirnya semua naggota keluarga bisa merasa sama-sama senang.
Semua bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti mengmabilkan peralatan adik bayi setelah mandi atau mengambilkan handuk saat Mama memandikan adik bayi.
Si Kakak mungkin jadi mulai lebih mandiri dan mulai melakukan banyak hal sendiri. Ini adalah pola pikir umum anak sulung, di mana rasa untuk bertanggung jawab dan merasa mampu menjaga adik-adik lainnya hanya karena mereka adalah “yang tertua”.
Mama juga bisa mulai menerapkan rasa bertanggung jawab dan disiplin kepada si Kakak, antara lain:
- Mengajarkan untuk bangun pagi,
- merapikan mainan setelah dipakai,
- membereskan bekas makan sendiri.
Sekalipun Mama merasa lelah karena mengurus bayi baru lahir perlu tenaga dan kesabaran ekstra, jangan pernah limpahkan rasa lelah dan kesal Mama kepada si Kakak. Terus hargai kepatuhan dan semangat si Kakak setiap kali mereka membantu Mama di rumah.
Baca juga: 7 Cara Memperkenalkan Si Kakak dengan Kehamilan Mama
Baca juga: Kakak Terbiasa Menyalahkan Adiknya? 5 Hal Ini Perlu Dilakukan Orangtua
Baca juga: Kakak Adik ini Punya Relationship Goal yang Bikin Gemas