Istri Opick Meninggal Dunia, Ini Keterangan Ahli
Sebelumnya janin dalam kandungan istri Opick telah lebih dulu meninggal
20 Maret 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minggu (18/3/2018) lalu, istri kedua Opick yang bernama Wulan Maya Sari, dikabarkan meninggal dunia.
Dua bulan sebelum istri Opick meninggal telah dikabarkan kematian bayi Wulan dalam kandungan lebih dulu. Dikabarkan anak yang ada dalam kandungan istri kedua Opick berjenis kelamin laki-laki. Saat itu usia kehamilan menginjak 8 bulan.
Editors' Pick
Keadaan kesehatan Wulan yang semakin menurun
Kematian bayi Opick saat masih di dalam kandungan sang istri menjadi awalan.
Sahabat Wulan mengatakan bahwa janin yang dikandung Wulan meninggal saat sudah menginjak usia delapan bulan.
"Melahirkannya itu sudah dua bulan lalu. Dan putranya Mas Opick meninggal juga pas umur delapan bulan di kandungan. Keguguran di dalam perut. Meninggal di dalam rahim itu namanya apa?" kata Ustaz Derry Sulaiman.
Sejak saat itulah kondisi kesehatan Wulan terus menurun.
Kematian janin dalam kandungan Wulan ini disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD).
IUFD adalah keadaan di mana janin dalam kandungan meninggal pada saat usia kehamilan menginjak trimester kedua atau lebih dari usia 20 minggu.
Gejala umum kematian janin di dalam kandungan
Ada beberapa gejala umum yang dapat diidentifikasi sebagai gejala kematian janin di dalam kandungan. Berikut penjelasannya:
1. Pendarahan
Ini merupakan pertanda adanya masalah pada kesehatan plasenta dan tidak menunjukkan kematian janin. Pendarahan juga bisa menjadi tanda bahwa serviks terbuka tanpa persalinan. Kondisi ini disebut insufisiensi serviks.
Dengan insufisiensi serviks, serviks mulai terbuka lebih awal tanpa adanya kontraksi.
2. Janin mulai berhenti bergerak
Umunya ibu hamil dapat merasakan bayi bergerak setelah masuk kehamilan trimester kedua. Jika gerakan jani dirasa berhenti, penting untuk segera periksa ke dokter dan memastikan janin dalam keadaan baik-baik saja.
Penurunan gerakan janin lebih sering menjadi pertanda bahwa ada masalah dengan kehamilan dan jarang sekali artinya janin telah meninggal.
3. Kelainan kondisi medis
Ada beberapa kondisi yang berhubungan dengan kematian janin pada kehamilan trimester kedua seperti yang berikut ini:
- Kelainan pada janin (disebabkan oleh masalah genetik)
- Sang ibu menderita penyakit, seperti tiroid, hipertensi atau diabetes.
- Kondisi autoimun atau genetik yang meningkatkan risiko perempuan membentuk bekuan darah di kaki atau paru-parunya (antifosfolipid).
Sementara, jika telah diketahui bayi dalam kandungan meninggal, maka yang harus dilakukan adalah mengeluarkannya segera mungkin.
Bagaimana penjelasan ahli mengenai penyebab meninggal janin di dalam kandungan?
Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau abortus.
Menurut dr Botefilia SpOG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan dilansir oleh berbagai sumber antara lain:
- Preeklampsia dan eklampsia
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Perdarahan, perdarahan hebat karena gangguan plasenta (plasenta previa atau solusio plasenta) otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.
- Kelainan kongenital (hidrops fetalis, yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin).
- Janin hiperaktif yang menciptakan gerakan berlebihan dan memungkinkan leher janin terpelintir.
- Golongan darah ibu dan janin mengalami ketidakcocokan.
Berita tentang istri Opick meninggal dunia ini tentu bisa membawa informasi lebih luas akan pentingnya kesehatan ibu hamil selama mengandung. Ma, pastikan selalu periksa kehamilan secara rutin untuk mengetahui setiap perkembangan janin di dalam kandungan ya.