Apa Itu Toxic Friendship? Kenali Tanda dan Dampaknya!
Toxic friendship dalam kehidupan memiliki dampak yang sangat berbahaya, lho
23 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam era modern ini, membangun hubungan dengan orang lain dan memiliki banyak teman dianggap sebagai modal sosial yang sangat berharga. Seiring dengan berkembangnya hubungan pertemanan, terbentuklah inner circle yang diharapkan dapat memberikan dukungan dan keuntungan dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam karier.
Meski memiliki banyak teman dianggap sebagai suatu keuntungan, penting untuk diingat bahwa tidak semua individu dalam inner circle kamu membawa dampak positif. Beberapa di antaranya dapat menjadi beban yang merugikan, bahkan menciptakan dinamika hubungan yang tidak sehat.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan merinci jawaban terhadap pertanyaan terkait "apa itu toxic friendship?" serta mengulas secara rinci tanda-tanda dan dampaknya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai bagaimana mengidentifikasi pertemanan yang beracun serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam? Yuk, disimak informasinya!
Dampak Emosional yang Timbul dari Toxic Friendship
Toxicfriendship dapat menimbulkan dampak emosional yang serius, terutama pada usia remaja di mana pertemanan memiliki peran yang sangat besar. Berada dalam lingkungan pertemanan yang tidak sehat dapat membawa seseorang mengalami depresi berat, krisis kepercayaan diri, bahkan menjadikannya lebih introvert.
Tekanan sosial dari teman-teman toxic dapat mengakibatkan pengucilan, perundungan, dan dampak depresi berat yang merusak aspek kehidupan seseorang secara menyeluruh.
Situasi ini menjadi lebih signifikan karena remaja cenderung sangat rentan terhadap pengaruh sosial dan toksisitas dalam hubungan pertemanan karena dapat memainkan peran besar membentuk kesejahteraan emosional serta mental mereka.
Editors' Pick
Ciri-Ciri dari Toxic Friendship
Dalam lingkaran pertemanan, terkadang kamu mungkin merasa bahwa salah seorang temanmu telah menjadi semakin toxic. Berikut beberapa ciri-ciri yang dapat membantu kamu mengidentifikasinya, antara lain:
- Sering merendahkanmu. Teman toxic sering kali memberikan penghakiman dan menggunakan masalahmu sebagai bahan tertawaan, sehingga membuatmu merasa rendah dan tidak dihargai.
- Mereka suka menyebarkan gosip. Bergosip secara berlebihan tanpa memedulikan kebenaran, bahkan menggunakan tindakanmu sebagai bahan gosip bisa dikatakan sebagai ciri toksisitas dalam pertemanan.
- Membuatmu tidak nyaman bahkan ketakutan.Jika kehadiran teman kamu membuatmu merasa tidak nyaman atau bahkan ketakutan, maka itu bisa menjadi indikator bahwa kamu berurusan dengan seseorang yang toxic.
- Tidak tulus. Ungkapan maaf atau pujian dari teman yang tidak tulus dapat merugikan serta menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan pertemanan.
- Sering menyakiti perasaanmu. Teman toxic sering kali menggunakan cara yang menyakitkan untuk menunjukkan superioritasnya, menyinggung perasaanmu tanpa memedulikan efeknya.
- Suka membandingkan. Perbandingan konstan dengan teman lain atau menganggap dirinya lebih baik dapat menjadi tanda keberadaan teman toxic dalam hidupmu.
- Mereka cenderung mengutamakan diri sendiri. Teman yang hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri dan merugikanmu, maka bisa dianggap sebagai teman yang toxic.
- Mencoba untuk merubahmu. Jika temanmu terlalu suka mengatur hidupmu atau mengubah prinsip-prinsipmu, perlu waspada agar tidak terjebak dalam hubungan pertemanan yang merugikan.
- Sering berbuat manipulatif. Sifat manipulatif, termasuk fitnah dan bermain sebagai korban dapat menjadi indikator kuat bahwa kamu memiliki teman toxic di sekitarmu.
Mengenali ciri-ciri ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan memastikan bahwa pertemanan yang kamu bangun memberikan dukungan yang sejati. Jika temanmu menunjukkan beberapa tanda ini, cobalah pertimbangkan untuk menjaga jarak dan menjaga keseimbangan hidupmu.
Cara Menghadapi Teman yang Toxic
Perjalanan hidup seseorang kadang-kadang dapat mengubah sahabat lama yang awalnya baik menjadi toxic. Dalam situasi ini, mungkin kamu akan bertahan dengan harapan bahwa temanmu ini mau berubah. Bagaimana cara menghadapinya? Berikut beberapa cara yang dapat membantu kamu menghadapi sahabat yang toxic antara lain:
- Pertimbangkan hubungan lama. Terkadang keterikatan dengan teman lama membuat sulit untuk mengambil keputusan. Pertimbangkan apakah hubungan ini benar-benar sehat atau hanya karena lamanya waktu bersama.
- Harapan perubahan. Beberapa orang bertahan dengan harapan teman yang toxic dapat berubah. Namun, realistislah dalam menilai apakah perubahan itu mungkin terjadi.
- Bicara dengan terbuka. Jika memutuskan untuk bertahan, bicaralah terbuka dengan temanmu. Sampaikan perasaan kamu tentang hubungan yang tidak sehat ini dan harapan untuk perubahan.
- Ketika usaha tidak mempan. Jika upaya untuk memperbaiki hubungan tidak berhasil dan malah memperburuk situasi, cobalah pertimbangkan untuk menyerah dan menjauh dari toxicfriendship.
- Cobalah memikirkan keuntungan dan kerugiannya. Dalam situasi tertentu, keuntungan dari hubungan mungkin membuat seseorang bertahan, terutama di lingkup pekerjaan. Pertimbangkan apakah keuntungan tersebut sebanding dengan dampak negatifnya.
- Kesabaran dan keterlaluan. Selama menghadapi teman yang toxic memang diperlukan kesabaran. Namun, jika perilaku sudah keterlaluan dan merugikan, pertimbangkan opsi untuk meninggalkan lingkungan tersebut.
- Berbicara dengan keterbukaan. Jika situasi benar-benar sulit, bicaralah dengan keterbukaan dan jelas. Jika tidak ada perubahan, pertimbangkan untuk menjauh.
- Realitas perubahan. Meskipun beberapa toxicpeople mungkin berubah, realitasnya banyak dari mereka tidak ingin berubah. Akui keterbatasanmu untuk mengubah orang tersebut.
- Persiapkan mental yang tangguh. Menghadapi teman yang toxic memerlukan ketahanan mental. Siapkan diri kamu untuk mengatasi stres dan pertimbangkan opsi untuk menjaga kesehatan mentalmu.
Toxic Friendship di Dalam Lingkungan Kerja
Dampak toxic friendship di lingkungan kerja dapat merugikan karier seseorang. Mulai dari konsekuensi serius seperti pemecatan hingga masalah dalam membangun karier yang positif. Bagaimana menghadapi teman kerja yang memiliki sifat toxic tanpa mengorbankan keseimbangan hidup?
Sebagai teman, kamu juga perlu menyadari bahwa beberapa orang mungkin dapat berubah, sementara yang lain mungkin tidak ingin berubah. Seseorang tidak bisa diubah jika mereka tak mau berubah. Untuk menghadapi teman yang toxic, perlu mental yang tangguh agar kamu tidak stres sendiri.
Dalam menghadapi teman yang toxic, kesabaran dan keberanian untuk menjaga kesehatan mental kamu menjadi kunci. Jika sudah keterlaluan, memutuskan untuk melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat dapat menjadi langkah yang bijaksana. Semua ini membentuk bagian dari perjalanan pribadi kamu menuju kesehatan mental dan kesejahteraan.
Nah, itu tadi jawaban dari pertanyaan "apa itu toxic friendship?" serta mengulas secara rinci tanda-tanda dan dampaknya. Dengan demikian, pemahaman mendalam mengenai toxic friendship dan tanda-tandanya dapat membantumu menjaga kualitas hubungan dalam inner circle.
Seiring kamu terus mengembangkan jaringan sosial, penting untuk memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan hubungan dan menjauhi pertemanan yang dapat merugikan.
Semoga artikel ini memberikan panduan yang bermanfaat untuk membentuk dan memelihara hubungan pertemanan yang positif serta berdampak baik dalam perjalanan kehidupanmu.
Baca juga:
- 7 Karakter Toxic People dan Cara Mengenalinya
- 8 Rekomendasi Film tentang Toxic Relationship, Menguras Emosi
- 6 Kebiasaan yang Membuat Suami Istri Terjebak dalam Toxic Relationship