5 Ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Menepati Janji, Bisa Jadi Renungan
Menepati janji dalam Islam merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab
4 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam tatanan norma agama dan sosial, janji memiliki nilai yang sangat penting. Dalam Islam, menjaga kejujuran dan memenuhi janji dipandang sebagai suatu kewajiban yang mendalam.
Berkomitmen untuk menepati janji bukan hanya tindakan sepele, melainkan juga menunjukkan kesiapan untuk bertanggung jawab dan menjalankan kewajiban sesuai dengan kesepakatan.
Sebaliknya, mengingkari janji bukan hanya dianggap sebagai pelanggaran norma, tetapi juga membawa konsekuensi yang tak terhindarkan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami makna mendalam dan tanggung jawab terkait setiap janji yang sudah diucapkan.
Berikut ini Popmama.com akan merangkum beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis tentang menepati janji yang bisa jadi renungan bersama dalam menjalani kehidupan.
Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, perhatikan informasi detailnya!
Kumpulan Ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Menepati Janji
1. Surat Al-Isra Ayat 34
وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا
Artinya:
“Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan (cara) yang terbaik (dengan mengembangkannya) sampai dia dewasa dan penuhilah janji (karena) sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya”.
Ayat ini mengingatkan untuk memperlakukan harta anak yatim dengan kebaikan dan menepati janji terkait pengelolaannya.
Renungan ini mengingatkan bahwa janji adalah tanggung jawab yang harus diemban dengan serius, baik dalam konteks sosial maupun amanah kekayaan.
Editors' Pick
2. Surat An-Nahl Ayat 91
وَأَوْفُوا۟ بِعَهْدِ ٱللَّهِ إِذَا عَٰهَدتُّمْ وَلَا تَنقُضُوا۟ ٱلْأَيْمَٰنَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ ٱللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
Artinya:
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.
Ayat Al-Qur'an ini menegaskan pentingnya mematuhi perjanjian dengan Allah dan melarang pembatalan sumpah setelah dibuat dan diteguhkan.
Ini menunjukkan bahwa janji, terutama yang diambil dengan Allah sebagai saksi, harus ditepati tanpa ragu.
3. Surat An-Nahl Ayat 92
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَٰنَكُمْ دَخَلًۢا بَيْنَكُمْ أَن تَكُونَ أُمَّةٌ هِىَ أَرْبَىٰ مِنْ أُمَّةٍ ۚ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ ٱللَّهُ بِهِۦ ۚ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ مَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya:
"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu."
Ayat ini menggunakan perumpamaan benang yang terurai sebagai gambaran perilaku manusia yang merusak perjanjian dan sumpah.
Menekankan bahwa penipuan dalam janji dan perpecahan dalam komitmen dapat membawa akibat buruk, bahkan Allah akan mengungkapkan kebenaran pada hari kiamat.
4. Surat An-Nisa Ayat 120
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا
Artinya:
“(Setan) itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong terhadap mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka, selain tipuan belaka”.
Ayat Al-Qur'an ini menggambarkan tipu daya setan yang memberikan janji palsu dan memunculkan khayalan palsu.
Selan itu, ayat ini juga merupakan peringatan agar manusia tidak terpedaya oleh godaan dan menjadikan janji sebagai landasan perilaku yang sesuai dengan kebenaran.
5. Hadis Bukhari
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya:
"Tanda orang munafik itu ada tiga, (1) jika berbicara berdusta; (2) jika berjanji maka tidak menepati; dan (3) jika diberi amanah, dia berkhianat.” (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59)
Hadis ini mencerminkan sifat munafik yang dapat dikenali dari ketidakjujuran, ketidaktepatan dalam menepati janji, dan ketidaksetiaan terhadap amanah. Sebuah peringatan untuk menjaga kejujuran sebagai dasar dari integritas seorang muslim.
Nah, itu tadi beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis tentang menepati janji yang bisa jadi renungan bersama di dalam kehidupan. Keseluruhan ayat dan hadis tadi menyiratkan pesan yang seragam, yakni menepati janji adalah manifestasi dari keimanan dan ketakwaan. Sementara itu, ingkar janji dan kecurangan adalah tanda-tanda perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Kejujuran dan ketaatan terhadap janji dianggap sebagai bagian integral dari integritas seorang muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca juga:
- 5 Ayat Alquran tentang Pernikahan yang Bisa Jadi Bahan Renungan
- Ayat Alquran tentang Akhlak Baik Terhadap Tetangga yang Beda Agama
- 5 Contoh Sikap Rendah Hati dalam Alquran yang Bisa Diamalkan pada Anak