Cerita Dewasa: Kisah Perempuan Selalu Menangis setelah Orgasme
Beberapa orang merasakan momen tak terduga setelah orgasme
18 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika berhubungan seks bersama pasangan, orgasme sering kali dianggap sebagai puncak kenikmatan seksual. Namun, apa yang terjadi setelah orgasme kerap menimbulkan pertanyaan dan misteri tersendiri bagi sebagian orang.
Beberapa orang bahkan mengalami momen tak terduga setelah orgasme, seperti menangis dengan tersedu-sedu. Hal yang sama dialami oleh seorang perempuan asal Inggris yang telah menjalani hubungan intim dengan pasangannya selama 23 tahun.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum terkait cerita dewasa tentang kisah perempuan selalu menangis setelah orgasme. Apakah ini sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan bagaimana cara meresponsnya?
Ingin tahu lebih lanjut? Mari kita telusuri bersama!
Editors' Pick
1. Perempuan ini merasa bingung dengan kondisi yang dialaminya
Dalam kisahnya, seorang perempuan telah menjalani hubungan dengan pasangannya selama 23 tahun dan ia sering kali mengalami orgasme setelah berhubungan seksual, meskipun bukan melalui penetrasi. Namun, setelah mencapai orgasme, dirinya merasa tiba-tiba sangat sedih dan menangis.
Setelah beberapa menit menangis, perasaannya kembali normal. Menurutnya, perasan tersebut terasa seperti pelepas stres. Pasangan dari perempuan ini memahami kondisi yang terjadi, bahkan ia memberikan dukungan dengan memeluk atau mengelus punggungnya.
Kejadian ini tidak terjadi saat dia masturbasi, ia merasa bingung apakah ini merupakan sesuatu yang patut dikhawatirkan atau wajar terjadi. Namun, pengalaman seksual sebelumnya dalam hubungan jangka pendek tidak menghadirkan masalah serupa.
2. Menangis usai orgasme bisa terjadi karena gelombang emosi yang sangat kuat
Apakah kamu juga merasa menangis setelah orgasme? Ini mungkin respons alami terhadap keadaan euforia yang kamu alami selama orgasme. Orgasme sering disertai dengan pelepasan zat kimia peningkat mood seperti oksitosin dan dopamin.
Namun, setelah momen itu berakhir, tubuh kamu dapat kembali ke keadaan awalnya dengan cepat. Hal inilah yang bisa menyebabkan perasaan sedih atau menangis secara tiba-tiba.
Setelah selesai menangis, kamu akan merasa jauh lebih baik ke depannya. Kondisi ini menjadi cara tubuh kamu merespons momen tersebut.