Panggilan sayang adalah salah satu cara terindah untuk mengekspresikan perasaan kasih sayang dan keintiman. Bahasa Jawa, dengan segala keindahannya, juga memiliki sejumlah panggilan sayang yang menggambarkan rasa cinta dan rasa hormat dalam hubungan.
Lebih dari sekadar kata-kata, panggilan sayang dalam bahasa Jawa mencerminkan kedalaman makna dan kekayaan budaya dari daerah ini. Dalam sebuah hubungan, panggilan sayang bisa menjadi perekat yang kuat, menghangatkan hati pasangan, bahkan menghadirkan keakraban yang unik.
Meskipun panggilan sayang biasanya dikaitkan dengan hubungan romantis antara pasangan, dalam budaya Jawa, panggilan ini juga bisa ditujukan kepada anggota keluarga tercinta, termasuk anak-anak.
Berikut ini Popmama.com akan menghadirkan 15 panggilan sayang Bahasa Jawa yang mudah diikuti dan penuh makna mendalam.
Ingin tahu lebih lanjut? Silakan terus gulir untuk membaca!
1. Arjuna
Pexels/Jasmine Carter
"Arjuna" menjadi salah satu panggilan sayang yang sering digunakan untuk laki-laki. Panggilan ini mengambil inspirasi dari tokoh pewayangan Jawa bernama Arjuna. Dalam cerita pewayangan, Arjuna dikenal sebagai tokoh yang memiliki banyak istri.
Dalam konteks panggilan sayang, "Arjuna" digunakan untuk menggambarkan bahwa pasangannya adalah sosok tertampan dibanding yang lain. Panggilan ini menciptakan rasa kasih sayang dan kekaguman dalam hubungan.
2. Baba dan Bibi
Freepik
"Baba" berasal dari kata "Bapa" dalam bahasa Jawa yang berarti papa, sementara "Bibi" diambil dari kata "Biyung" yang berarti mama.
Meskipun terdengar berbeda, penggunaan panggilan sayang ini menggambarkan kemampuan bahasa Jawa untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Panggilan ini menambahkan elemen tersendiri dalam hubungan dan menunjukkan keinginan untuk tetap terhubung dengan tradisi bahasa.
3. Cacak dan Nining
Freepik
Panggilan "Cacak" digunakan untuk merujuk kepada pasangan laki-laki dalam bahasa Jawa. Sementara itu, "Nining" digunakan sebagai panggilan sayang untuk pasangan perempuan.
Khususnya di daerah-daerah tertentu di Jawa Timur seperti Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Malang, dan Surabaya, panggilan ini sering digunakan oleh pasangan suami istri. Panggilan sayang ini menciptakan atmosfer keintiman dalam hubungan dan menunjukkan perasaan cinta kasih yang mendalam.
4. Den Bagus dan Den Ayu
Freepik
"Den Bagus" dan "Den Ayu" adalah singkatan dari "Raden Bagus" dan "Raden Ayu". Meskipun panggilan ini terkesan klasik, mereka tidak terbatas pada orang-orang keturunan keraton atau berdarah biru.
Pasangan yang belum lama menikah atau yang ingin menjaga sentuhan tradisional dalam hubungan mereka dapat menggunakan panggilan ini. Cara tersebut dapat menciptakan nuansa kemewahan dan keanggunan yang dapat menguatkan hubungan kalian.
5. Kakang dan Dhik
Freepik/Jcomp
Panggilan "Kakang" dalam konteks bahasa Jawa sering kali digunakan untuk merujuk kepada saudara laki-laki. Namun, dalam konteks asmara, panggilan ini bisa menjadi ekspresi kasih sayang yang membuat kamu dan pasangan merasa istimewa.
Sementara itu, "Dhik" adalah panggilan yang digunakan oleh suami untuk memanggil istri. Panggilan seperti ini dapat menciptakan perasaan keakraban dalam hubungan dan menunjukkan rasa sayang yang semakin dalam.
6. Kakek dan Ninek
Freepik
Panggilan "Kakek" dan "Ninek" sering digunakan oleh pasangan suami istri yang telah lama menikah, terutama di daerah Trenggalek, Jawa Timur.
"Kakek" digunakan untuk merujuk kepada suami, sementara "Ninek" dipakai untuk memanggil istri. Penggunaan panggilan ini menunjukkan keakraban yang telah terjalin selama bertahun-tahun, sehingga dapat menciptakan atmosfer hangat dalam hubungan.
Editors' Pick
7. Kang dan Nok
Pexels/Ba Tik
Panggilan "Kang" adalah bentuk sayang yang digunakan untuk memanggil laki-laki, dan sering kali merujuk kepada kakak laki-laki. Sementara itu, "Nok" berasal dari kata "Denok" yang dalam bahasa Jawa berarti adik perempuan.
Panggilan ini sering digunakan oleh pasangan dengan perbedaan usia yang signifikan. Di mana "Nok" digunakan oleh laki-laki yang lebih tua dibandingkan dengan kekasih perempuannya. Panggilan sayang tersebut mampu menciptakan hubungan yang penuh keakraban dan persahabatan.
8. Kusumaning ati
Freepik/freepik
Panggilan "Kusumaning ati" merupakan sebuah cara yang sangat spesifik untuk merujuk kepada perempuan yang sedang jatuh cinta kepada seseorang yang dia anggap sebagai sosok idaman.
Kata-kata "Kusumaning ati" memiliki nuansa keindahan dan romantisme dalam bahasa Jawa. Penggunaan kata ini membawa nuansa magis dalam hubungan dan menggambarkan betapa istimewanya perasaan yang ada.
9. Makmu dan Mbokmu
Freepik
Meskipun panggilan ini mungkin sudah jarang digunakan sekarang, namun penggunaannya dapat memberikan sentuhan nostalgia dan lucu dalam menjalin hubungan.
Penggunaan panggilan ini secara bersamaan merangsang perasaan cinta serta keakraban antara kamu dan pasanganmu.
10. Mas
Pexels/cottonbro studio
"Mas" adalah panggilan yang paling umum digunakan untuk laki-laki dalam bahasa Jawa. Meskipun sederhana, "Mas" juga sering digunakan sebagai tanda sayang kepada pasangan.
Panggilan sayang ini menunjukkan perasaan cinta tulus dan menghadirkan sentuhan keakraban dalam hubungan.
11. Momo dan Bubu
Pexels/Hassan OUAJBIR
Meskipun "Momo" dan "Bubu" terdengar seperti panggilan sayang yang tidak berasal dari bahasa Jawa, mereka memiliki akar dalam kata "Rama" yang berarti bapak, dan "Bubu" yang merupakan modifikasi dari kata "Ibu."
Penggunaan panggilan ini dapat membantu kamu dan pasanganmu menjaga kesan modern dalam hubungan, sambil tetap merayakan tradisi bahasa Jawa.
12. Nduk
Unsplash/Scott Broome
"Nduk" merupakan panggilan sayang yang biasanya digunakan oleh orangtua untuk memanggil anak perempuan mereka.
Panggilan ini adalah ekspresi cinta, perasaan melindungi, dan kasih sayang yang dalam. Penggunaannya menciptakan ikatan yang hangat antara orangtua dan anak perempuan mereka.
13. Pakne dan Bune
Freepik
"Pakne" adalah cara yang sangat hormat untuk memanggil bapak atau papa dalam bahasa Jawa, sedangkan "Bune" digunakan untuk memanggil mama. Ini mencerminkan peran penting orangtua dalam keluarga dan membantu kamu dan pasanganmu membangun hubungan yang harmonis.
Terlepas dari perbedaan usia, kamu dan pasanganmu juga dapat menggunakan panggilan ini untuk mempererat hubungan kalian.
14. Rakamas dan Nimas
Pexels/juan mendez
"Rakamas" adalah panggilan sayang yang digunakan untuk merujuk kepada pasangan laki-laki atau suami, sementara "Nimas" adalah panggilan sayang yang ditujukan kepada pasangan perempuan atau istri.
Meskipun terkesan sangat khas "Jawa," penggunaan panggilan ini justru memberikan sentuhan kemanisan dan kegemasan dalam hubungan.
15. Wo dan Jo
Pexels/Annushka Ahuja
"Wo" adalah panggilan sayang yang diambil dari kata "Siwo," yang berarti orang laki-laki yang dihormati dalam bahasa Jawa. Sementara itu, "Jo" diambil dari kata "Bojo," yang artinya pasangan atau belahan jiwa.
Penggunaan panggilan ini biasanya lebih cocok untuk pasangan yang telah lama menikah serta menciptakan suasana cinta yang dalam dan saling menghormati satu sama lain.
Nah, itu tadi 15 panggilan sayang Bahasa Jawa yang mudah diikuti dan penuh makna mendalam. Dengan beragam pilihan panggilan sayang bahasa Jawa ini, kamu dan pasanganmu dapat memilih yang paling sesuai dengan hubungan.
Panggilan sayang ini bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi juga ungkapan dari hati yang memperkuat hubungan dan melestarikan kekayaan budaya bahasa Jawa.
Bagaimana denganmu, apakah sudah memiliki panggilan khusus untuk seseorang yang kamu cintai?