Penjelasan Ending Serial Gadis Kretek, Arum Cengkeh Kepo Sesuatu
Serial Gadis Kretek saat ini tengah viral dan berhasil menyentuh emosi penonton
9 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serial Gadis Kretek, karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, telah berhasil menciptakan daya tarik yang memukau sejak pertama kali ditayangkan di Netflix pada Kamis, (2/11/2023).
Kisah cinta yang menggugah antara Soeraja (Ario Bayu) dan Dasiyah, yang akrab disapa sebagai Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo), telah memikat penonton dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Namun, di tengah euforia dan kekaguman tersebut, masih ada pertanyaan yang menggelitik pikiran sebagian penonton tentang bagaimana kisah ini berakhir.
Untuk mengungkapkan kejelasan dan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang akhir dari serial ini, berikut Popmama.com akan menghadirkan penjelasan ending serial Gadis Kretek secara detail.
Mau tahu lebih detail? Teruslah gulir untuk mengetahui informasi selengkapnya!
1. Puncak perpisahan antara Jeng Yah dan Soeraja Muda
Kisah cinta Soeraja dan Dasiyah (Jeng Yah) mengilustrasikan bahwa cinta tidak selalu berarti memiliki satu sama lain.
Pada tahun 1975, Soeraja dan Jeng Yah berjanji untuk bersatu kembali. Namun, kehidupan memiliki rencana lain. Jeng Yah pernah ditahan selama dua tahun, lalu tiba-tiba jatuh sakit dan tidak bisa memenuhi janjinya.
Soeraja, dengan tekad kuat, menunggu Jeng Yah di stasiun Kota M, bahkan meninggalkan istri dan anak-anaknya. Namun, upayanya sia-sia. Seminggu setelah kesepakatan berdua, Jeng Yah meninggal tanpa diketahui banyak orang.
Kematian Jeng Yah hanya diketahui oleh Rukayah dan Pak Eko. Soeraja terpaksa melanjutkan hidupnya sebagai suami Purwanti.
Editors' Pick
2. Soeraja meninggal setelah mengetahui keberadaan Jeng Yah
Pada tahun 2001, Soeraja akhirnya mengetahui bahwa Jeng Yah telah meninggal karena penyakit. Dia meminta kepada Arum, anak Jeng Yah, untuk membawanya bertemu dengan kekasih masa lalunya.
Saat mereka bertemu, Soeraja meneteskan air mata dan menghembuskan napas terakhirnya dengan tenang. Terlebih ia sudah mengetahui bahwa Jeng Yah telah berada di tempat yang lebih baik.