Isu orang ketiga dalam rumah tangga pasangan semakin banyak diperbincangkan oleh netizen. Pasalnya isu ini sangat sensitif. Semakin berkembangnya media sosial, adanya rasa tidak percaya kepada pasangan bisa didapatkan dari cerita yang berseliweran di media sosial.
Namun, hal itu tidak berlaku di rumah tangga Oka Antara dan istrinya, Rara Wiritanaya. Pasangan ini mengaku punya cara tersendiri untuk menangani hal itu. Meskipun, rumah tangga mereka diandaikan bak 'drama', keduanya tetap kukuh dan kuat untuk saling percaya.
Millennial Couple of the Month ini pun menceritakan sumber rasa cemburu masing-masing. Ternyata di awal pernikahan isu orang ketiga sempat akan menerpa mereka lho!
Kepada Popmama.com keduanya menceritakan secara lengkap, yuk disimak!
1. Bertengkar jadi cara saling mengenal Oka dan Rara, kok bisa?
Popmama.com/Michael Andrew
Diungkapkan oleh pasangan ini kalau bertengkar adalah salah satu cara mereka mengenal. Rupanya, lewat pertengkaran keduanya merasa bisa saling mengungkapkan unek-unek dan masalah mereka.
Menurut Rara, suaminya itu memang tipe yang pendiam. Sehingga perlu kesabaran ekstra untuk bisa memahami keinginannya, apalagi saat awal-awal menikah dulu.
"Jadi harus tahu dia maunya apa, tapi kadang-kadang yang namanya manusia, kalau tidak dikomunikasikan suka salah. Jadi tercipta asumsi dan bertengkar. Ketika sudah seperti itu baru dikeluarkan unek-uneknya. Saya pelajari seperti itu, tetapi karena bertengkar kami jadi saling tahu," tutur Rara kepada Popmama.com.
2. Oka menyebut lebih baik bertengkar daripada silent treatment
Popmama.com/Michael Andrew
Pertengkaran dalam rumah tangga memang kerap membuat pusing kepala. Namun, di bandingkan hanya diam-diam saja Oka dan Rara mengaku lebih sehat seperti itu.
Pasangan yang menikah 15 tahun lalu, membuat pasangan ini menemukan cara bertengkar yang sehat untuk mereka. Menemukan cara ini pun tak mudah karena mereka perlu secara organik saling menyesuaikan.
"Kalau bertengkar artinya ada miskomunikasi dan belum mengenal. Kalau kami sendiri malah khawatir karena menoleransi dan sabar karena terpaksa, terlihat ‘adem ayem’. Karena ada beberapa orang yang sifatnya pasrah saja. Kalau gitu (silent treatment) gimana? Kan tidak enak, mending ada komunikasi saja. Menurut saya itu sehat ya, tapi bukan terbaik tentunya," tutur Oka kepada Popmama.com.
Editors' Pick
3. Oka dan Rara fokus mencari solusi dari masalah, bukan menyalahkan
Popmama.com/Michael Andrew
Setiap pertengkaran, tidak hanya pasangan kecenderungan untuk menyalah orang lain pasti akan selalu ada. Hal ini tidak ditampik oleh Rara yang mendampingi Oka Antara selama ini.
Perempuan kelahiran 1 Juni 1981 ini mengaku rasa ingin menyalahkan pasti selalu muncul. Karena itu bagian dari ego manusia. Namun, terpenting adalah bwlajar dari setiap pertengkaran yang ada.
"Kami merenungi, fokus win-win solution. Jadi tidak fokus siapa yang salah tapi baiknya ke depan bagaimana. Mencari solusi untuk masalah yang ada. Karena kalau soal salah atau tidak, bagi saya saat itu dia salah, begitupun bagi dia saya juga salah,"tuturnya.
Sementara menurut Oka Antara, jawabannya hampir serupa. Malah menurut aktor Aruna dan Lidahnya ini harus saling ada support antara dirinya dan pasangan setelah bertengkar.
"Terpenting kita tahu dan mau memberi support apa, (mencari) tujuan masalah yang diselesaikan," pungkas Oka.
4. Di awal pernikahan Rara sempat cemburu dengan teman lawan jenis Oka lho
Popmama.com/Michael Andrew
Isu orang ketiga yang menghancurkan rumah tangga semakin banyak bertebaran di media sosial. Kehadiran orang ketiga pada rumah tangga pasangan suami istri bisa disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena kedekatan tanpa batas antara suami atau istri dengan lawan jenis.
Rupanya, istri Oka Antara ini berpendapat kalau rasa tidak percaya kepada pasangan jadi penyebab utamanya. Awal kemunculan trust issue ini karena asumsi yang tidak pasti dari diri kita sendiri.
"Tentu pernah, karena Oka tipe orang pendiam dan jarang ngomong sehingga kadang saya berasumsi macam-macam. Ini bisa jadi sumber bertengkar juga. Kecurigaan itu akan terjadi ketika memiliki pikiran negatif, tapi kami kan hampir 15 tahun menikah jadi kalau sekarang tidak seperti awal-awal," tuturnya.
Rara belajar membangun afirmasi positif dari pikirannya sendiri. Dari beberapa sumber yang Rara baca, kalau kita terus-menerus memiliki pikiran negatif ditakutkan akan masuk ke alam bawah sadar nantinya.
"Sehingga nantinya jadi seperti doa, amit-amit kalau sampai terjadi. Makanya saya ubah mindset supaya berpikir lebih positif. Misalnya kalau dia lagi sibuk atau kerja, tujuannya ya memang untuk membangun rumah tangga lebih baik. Ketika saya memiliki pikiran positif lalu terbawa tidur mudah-mudahan menjadi doa juga untuk alam semesta," ucap Rara.
5. Batasan cemburu Rara dan Oka terhadap masing-masing, harus apa?
Popmama.com/Michael Andrew
Mengenai rasa cemburu dan isu orang ketiga, Oka pun merasakan hal itu. Saat awal menikah dulu diakui oleh aktor kelahiran 8 Juli 1980 ini bahwa istrinya saat itu mengirim pesan hampir setiap saat.
Ia percaya kalau rasa percaya kepada pasangan tidak bisa timbul dalam semalam. Melainkan harus dibangun perlahan dengan pondasi-pondasi yang kuat.
"Isu (orang ketiga) muncul dan ketika itu menimbulkan konflik baru dibahas. Kalau misalnya komunikasi sebelum ada masalah tuh kayaknya tidak semua orang bisa gitu. Kalau kami ya 'jalanin aja dulu', di tengah pasti kok ada perubahan dan pasti terjadi. Kami sudah punya anak dan banyak yang harus diurus, terus 'oh iya juga'. jadi harus ada konfliknya dulu," pungka Oka.
Mengenai batas cemburu, perempuan bernama lengkap Chandra Yunita Wiritanaya ini mengaku pernah ada momen cemburu dengan teman perempuan Oka dulu di awal pernikahan. Untungnya sang Suami yang tipe anak rumahan itu pun mau menerima sarannya saat itu ketika keberatan dengan cara berhubungan mereka.
"Dulu pernah ada kejadian dia berteman dengan lawan mainnya dan suka kirim pesan yang lelucon saja sebenarnya, hanya saja sampai pagi. Ini menurutku kurang pantas. Terjadi di awal pernikahan, saya tegur dia saat itu dan Oka juga menyadari kalau itu salah," pungkas Rara.
Menurut Oka, soal batasan dengan lawan jenis ini harusnya sudah bisa dipahami pasangan suami istri yang menikah. Karena soal batasan memang setiap individu yang sah dalam ikatan suci harus menghormati hal itu.
"Menurut saya itu bukan sesuatu yang harus diucapkan. Ketika sudah menikah pastinya sudah tahu sesuatu yang pantas atau tidak," ucap aktor satu ini.
6. Cara Rara membangun rasa percaya kepada Oka yang sibuk di luar rumah
Popmama.com/Michael Andrew
Privasi menjadi ranah abu-abu saat laki-laki dan perempuan sudah memutuskan untuk menikah. Apakah boleh pasangan melihat ponsel kita? Pasalnya isu ini bisa menjadi pemantik dalam pertengkaran pasangan lho.
Tak terkecuali dengan dirinya yang juga sempat sedikit galau. Namun, dirinya memang bukan tipe orang yang suka mengecek ponsel Oka Antara. Baginya privasi tetap penting antara dirinya dan suaminya tersebut.
"Kami saling terbuka soal itu, ponsel tetap dikunci karena takut anak pencet-pencet. Lalu kalau hilang juga agar aman, jadi demi keamanan. kalau misalnya saya pribadi tidak pernah buka ponsel dia. Itu bagian dari privasi, saya juga tipe yang risih soalnya kalau ponsel di cek-cek. Kalau mau diperlihatkan oke, kalau tidak juga ya sudah," tuturnya.
Untuk sampai di titik itu tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Rara dan Oka sama-sama belajar selama tahun-tahun pernikahan mereka. Butuh tahunan untuk bisa saling percaya penuh bahkan soal ponsel.
"Jadi bahan belajar dan butuh tahunan membangun itu," ucapnya.
7. Tips Oka Antara memiliki rasa saling percaya kepada pasangan
Popmama.com/Michael Andrew
Ada satu kata yang cukup terkenang dalam wawancara Popmama.com dengan Oka Antara ini. Baginya rasa saling percaya ini bisa dibentuk dengan perasaan 'ujung-ujungnya balik ke rumah'.
"Jadi ini bukan hanya soal komunikasi yang pakai aturan di awal, saya bukan orang seperti itu soalnya. Saya harus organik jadi dilihatnya dari aksi yang ditunjukkan secara konsisten selama ini. Tidak mungkin saya bilang 'Ra, kalau sudah makan kasih tau saya ya' kan tidak bisa seperti itu. Bentuk kepercayaannya bukan gitu," tutur Oka.
Setelah memiliki anak, Oka memang mengakui cenderung lebih fokus ke buah hatinya. Namun, bukan berarti hubungan suami istri jadi tidak dominan lagi. Pasalnya ketika sudah punya anak pertanyaan 'what if' tak relevan lagi baginya.
"Mulai dari saya antar anak tanding basket, jadi muncul 'oh magnet dia tuh tidak hanya untuk aku sebagai pasangan tapi juga anak-anak'. Hubungan sama istri jadi tidak dominan? Ya tidak bisa dibilang begitu juga karena sudah tidak bisa ngomong what if kalau punya anak," tuturnya.
Sebagai suami, salah satu tips menjaga kepercayaan istri kepadanya adalah Rara tahu ke mana uang Oka Anatara dibelanjakan. Karena ia sendiri bukan tipe orang yang shopaholic. Rara sendiri bisa berpegang ke situ salah satunya.
"She knows where my money go. Saya bukan tipe orang yang menghabiskan uang ke mana-mana atau hobi bahkan sekedar traveling ke luar negeri. Ini jadi salah satu pembuktian saya tidak macam-macam. Jadi trust yang akan timbul dari Rara ke saya itu secara tidak sadar karena sifat dan bukti yang saya tunjukkan langsung," ucap Oka.
Membangun rumah tangga tidak hanya soal ramuan dan hitungan yang pakem. Layaknya hidup yang tidak menentu, rumah tangga pasangan suami istri pun bisa seperti itu.
Namun, bagaimana caraya rasa percaya selalu timbul meski kita dan pasangan sama-sama sibuk. Cara Oka dan Rara ini tentunya bisa menjadi inspirasi yang baik ya!
Millennial Couple of the Month Edisi Februari 2023: Oka Antara dan Rara Wiritanaya Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Editor - Onic Metheany Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana Social Media - Irma Ediarti Design - Aristika Medinasari Photographer - Michael Andrew P. Ass. Photographer - Adi Nugroho Videographer - Krisnaji Iswandani & Norman Indra Issudewo Stylist - Onic Metheany & Putri Syifa Nurfadilah Makeup Artist - Linda Kusumdewi Oka and Rara's Wardrobe - STUDIOMORAL, Ester Nadia Yuliana