'Keluarga adalah tempat pulang', rasanya pepatah itu menjadi tujuan bagi pasangan yang sudah memiliki anak. Konsep itu pula yang berusaha diwujudkan oleh keluarga Oka Antara dan istrinya, Rara Wiritanaya.
Memutuskan menikah pada 7 Juli 2008, pasangan ini dikaruniai anak pertama Akshara Isaka Raia di tahun 2009. Lalu disusul anak kedua Narasima Ruga tahun 2011 dan Kamayusa Yuri di tahun 2012.
Selama hampir 15 tahun perjalanan mereka, pasang surut sudah dijalani bersama. Beragam tantangan diarungi kelimanya agar tetap kuat, harmonis dan tentunya penuh kasih sayang satu sama lain.
Millennial Couple of the Month ini berusaha menjadikan keluarga mereka kapal kut untuk si Kecil bertumbuh dengan penuh kasih sayang. Sehingga usahanya tidak bisa asal-asalan.
Ibarat tanaman, pupuk ‘kasih sayang’ selalu diberikan agar si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang menakjubkan.
Oka dan Rara seperti diungkapkan dalam wawancaranya punya sederet kebiasaan untuk memupuk kasih sayang itu agar terus hadir. Mulai dari hal-hal kecil hingga kebiasaan dan hadiah spesial di waktu-waktu tertentu.
Berikut Popmama.com rangkum cara Oka Antara mewujudkan keluarga penuh kasih sayang.
1. Membentuk kebiasaan saling mendukung dari segala aspek
Popmama.com/Michael Andrew
Konsep keluarga bahagia bisa berbeda penjelasan. Bagi Oka sendiri, bahagia untuknya adalah bisa menghabiskan banyak waktu untuk keluarga. Oleh karenanya sebisa mungkin Oka, Rara dan ketiga anaknya memiliki quality time secara rutin.
"Kami makan bersama, karena punya 2 anjing kami sebenarnya suka ke dog park. Hanya beberapa waktu ke belakang memang sudah jarang. Jadi kalau ada kesempatan, sebisa mungkin menghabiskan waktu untuk itu," tutur Oka kepada Popmama.com.
Untuk menciptakan rasa bahagia di dalam rumah, setiap anggota keluarga perlu dipupuk rasa sayangnya dari waktu ke waktu. Perlu ada tindakan tertentu untuk terus menciptakan banyak momen berharga yang bermakna untuk setiap anggota keluarga Oka.
Oka menekankan poin saling mendukung satu sama lain, misalnya saat anaknya tengah berkompetisi. Momen tersebut dimanfaatkan aktor kelahiran Jakarta, 8 Juli 1980 ini sebagai cara lain untuk keluarga mereka menghabiskan waktu bersama adalah dengan datang ke pertandingan si Kecil.
Bagi sebagian keluarga, momen itu mungkin bisa diwakilkan. Namun di keluarga Oka sebisa mungkin satu keluarga pergi bersama untuk mendukung salah satu anaknya ketika sedang berkompetisi.
"Lalu juga dengan datang bersama ke salah satu kegiatan anak kami (kompetisi, lomba), bukan perwakilan tetapi bersama. Jadi saling support," pungkasnya.
2. Soal liburan keluar negeri, keluarga Oka sebut tidak harus rutin
Popmama.com/Michael Andrew
Ketika musim liburan sekolah datang, setiap keluarga biasanya punya rutinitas untuk liburan bersama. Beberapa artis memanfaatkan itu untuk liburan ke luar negeri dengan anak-anak mereka.
Namun, bagi Oka dan istri liburan ke luar negeri ini bukan sesuatu yang mutlak. Karena tidak setiap tahun ia dan keluarganya punya kesempatan untuk liburan ke tempat tertentu.
"Liburan ke luar negeri iya, tapi sifatnya tidak konsisten. Karena untuk liburan seperti itu kadang setahun sekali juga tidak. Malah terakhir ke luar negeri ketika menemani anak kedua kompetisi ke Singapura, itu kami semua pergi ke sana," pungkas Oka.
Oka menceritakan liburan ke luar negeri yang diniatkan untuk liburan terakhir kali dilakukan tahun 2019 lalu. Setelahnya karena pandemi Covid-19 dan kesibukannya sebagai aktor, keluarga kecil ini belum sempat ke luar negeri lagi untuk menghabiskan waktu bersama.
"Kalau benar-benar pergi berlima yang tujuannya hanya liburan belum (setelah pandemi Covid-19), terakhir kali tahun 2019. Selebihnya (ke luar negeri) karena ada event saja, saya kerja dan keluarga ikut. Waktu itu kami ke Amerika Serikat berlima. Ingin kesana lagi tapi ya harus lihat kondisi kerja saya dulu," ucapnya.
Editors' Pick
3. Cara Oka dan Rara memberi contoh saat saling mengungkapkan kasih sayang
Popmama.com/Michael Andrew
Setiap orang punya bahasa cinta yang berbeda-beda. Untuk Oka dan Rara, mereka punya cara tersendiri mengungkapkan rasa sayang melalui tindakan sederhana setiap hari.
"Mulai dari hal yang sederhana, mengucapkan good morning dan menyapa setiap pagi, setelah itu menggunakan waktu luang untuk beraktivitas bersama. Misalnya Rara masak, saya bagian mencuci piring. Kalau physical touch seperti sudah pasti," tutur Oka.
Kegiatan itu bisa langsung dilihat oleh anak. Harapannya anak juga merasakan berkah cinta luar biasa kedua orangtuanya. Sehingga mereka akan selalu merasa dikelilingi dan dipenuhi oleh cinta yang tak terbatas. Pada akhirnya menciptakan anggapan keluarga adalah tempat pulang sebenarnya.
4. Satu hal yang ingin Oka lakukan dengan istri tapi belum bisa, gandengan tangan di depan anak-anak
Popmama.com/Michael Andrew
Meski setiap hari sudah bersama sang Istri, ada satu hal yang belum bisa dilakukan Oka dan Rara saat berjalan-jalan bersama keluarga. Oka ingin sekedar bergandengan tangan dengan istrinya di depan umum.
"Yang belum tercapai saat ini (saya dan Rara) bergandengan tangan. Kalau jalan di mall ketika berlima masih belum bisa. Memang pas di rumah pasti pelukan, mencium kening itu ada momennya. Soal gandengan tangan ini belum ada kesempatannya," tuturnya.
Rupanya maksud dari gandengan ini bukan hanya secara fisik. Namun, juga secara harfiah yakni punya waktu lebih banyak untuk kencan berdua layaknya dulu mereka sebelum memiliki 3 orang anak.
Di tahun-tahun kemudian saat anaknya sudah mulai dewasa, Oka berharap akan punya kesempatan yang cukup bisa berduaan saja dengan sang Istri.
"Mungkin kalau anak-anak sudah cukup besar, pas jalan sama kami jadi bisa (gandengan). Kalau anak-anak sudah dewasa lagi kami bisa lebih banyak jalan berdua saja," tuturnya.
5. Oka dan Rara tetap kompak di rumah, bahkan soal urusan domestik
Popmama.com/Michael Andrew
Untuk urusan rumah tangga, pasangan ini dibantu oleh ART (asisten rumah tangga). Namun tugas ART di rumah mereka hanya membantu urusan bersih-bersih dan merapikan, tidak semua hal dikerjakan oleh mereka.
Tetap ada bagian yang harus dikerjakan Oka dan Rara dalam mengurus rumah dan anak-anak mereka. Belum lagi Oka memang mempekerjakan ART harian atau day in, day out.
"Dari misal melihat saya membantu Rara, anak-anak bisa melihat soal rasa bahu-membahu. Kami punya ART tapi tidak semua tugasnya dikerjakan olehnya. Hanya bagian tertentu saja," tuturnya.
6. Cara Oka Antara mengungkapkan cinta kepada anak-anaknya
Popmama.com/Michael Andrew
Diakui Oka ia bukan orang yang mudah dan terbiasa mengucapkan kata-kata manis. Namun, untuk ke anak-anaknya hal itu bisa berbeda. Ada cara yang biasa dilakukan Oka sebagai bentuk ungkapan rasa sayangnya kepada mereka.
Baik anak laki-laki atau perempuannya, Oka anggap sama. Bentuk ungkapkan sayang itu tidak hanya berbalut kelembutan. Bentuk lain cinta yang dimaksud Oka yakni juga berupa pembatasan dan ketegasan untuk kebaikan anak-anaknya.
"Tentu saja dengan peluk, cium dan bilang 'I love you'. Peduli ke mereka dengan bertanya ingin makan apa, mau apa, bahkan kadang memberikan aturan yang strict juga bagian dari cinta itu sendiri," tuturnya.
Saat anak-anaknya menang dalam kompetisi, Oka tidak segan memberikan apresiasi lebih bahkan memberikan hadiah. Ini sebagai bentuk ucapan selamat dan bangga Oka kepada mereka. Si Kecil seakan sudah bisa membuktikan hasil kerja kerasnya dalam mencapai tujuannya sendiri.
"Saya memberikan apresiasi dan hadiah juga," ungkap Oka.
7. Tips menciptakan kehangatan di keluarga Oka Antara dan Rara Wiritanaya
Popmama.com/Michael Andrew
Waktu adalah hal penting bagi Oka dan keluarganya. Oleh karena itu aktor Aruna dan Lidahnya ini mengaku 24 jam saja tidak cukup. Karena dalam waktu 24 jam itu ia harus membagi peran dan kegiatannya di luar rumah.
"Kalau saya dengan Rara, sepertinya waktu 24 jam itu tidak cukup karena begitu banyak yang harus dikerjakan," tuturnya.
Oleh karenanya, ‘waktu’ menjadi hadiah terbesar untuknya ketika bisa menghabiskan momen lebih banyak dengan keluarganya. Menurut Oka, masalah waktu ini mendukung sebuah keluarga bisa terasa hangat karena selalu lengkap dan hadir pada saat-saat penting.
"Kami bisa menghabiskan waktu bersama. Contohnya, mungkin kebiasaan ini terdengar tidak sopan tapi kami punya kebiasaan mengobrol dan bicara di meja makan. Untuk kami, sulit mencari waktu kami berlima bisa duduk bersama dan ngobrol. Jadi kami manfaatkan waktu makan untuk saling sharing, berpendapat, membahas apa yang terjadi di sekolah. Diskusi tercipta di sana," jelas Oka.
Keluarga Oka menjadikan ritual makan malam menjadi hal yang spesial. Sebisa mungkin kelima anggota keluarganya lengkap dan ada di meja makan untuk bersantap bersama.
"Meski hanya sebentar di meja makan, ya tidak apa-apa. Rutinitas dinner bersama jadi kebiasaan yang dibentuk bersama. Anak-anak membantu menyiapkan, Rara masak, saya mencuci piring. Meski ada ART sebagian besar soal rumah kami sendiri yang mengurus dan itu bukan sesuatu yang gampang. Tetapi harus dijadikan kebiasaan," ucapnya.
Rutinitas sederhana seperti makan malam dijadikan Oka untuk quality time bersama keluarganya. Tak punya waktu pasti untuk liburan karena urusan pekerjaan bukan berarti membuat orangtua selalu beralasan 'sibuk'.
Ingat, Ma dan Pa, anak tidak hanya butuh simbol kehadiran orangtuanya. Namun, secara fisik dan emosional peran orangtua untuk bisa 'hadir' sangat mempengaruhi anak.