Eksklusif: Mytha Lestari Banyak Belajar Menjadi Sosok Ibu yang Hebat dari Sang Mama
Agar anak tak punya trauma di masa kecil, Mytha jadikan Sang Mama sebagai inspirasi dalam mendidik Kala
17 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang Mama bukanlah perkara yang mudah untuk dihadapi seorang perempuan. Pengalaman pertama menjadi Mama penuh dengan tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari penyesuaian diri sendiri, hingga menghadapi anak dengan penuh kesabaran.
Hal itulah yang disadari oleh Mytha Lestari. Penyanyi yang baru saja mengeluarkan single Diamku Bersuara ini menyadari peran dan sosok Mama di keluarga adalah krusial. Hal itu semakin ia sadari setelah melahirkan anak pertamanya, Mahatma Kala Maheswara.
Millennial Mama of The Month Edisi Mei 2021 ini menceritakan bahwa dirinya sangat terinspirasi oleh Mama kandungnya. Selama ini mungkin ia kerap salah paham mengenai perkataan dan tindakan Mamanya dulu untuk mendidik dirinya.
Namun, semenjak punya anak sendiri, Mytha semakin mengerti bahwa menjadi seorang mama bukanlah hal yang mudah untuk dijalani.
"Sebenarnya banyak sekali hal yang Mama ajarkan, selama 30 tahun saya hidup dia mengajarkan hal-hal yang luar biasa. Termasuk hal-hal yang hanya bisa saya rasakan dan hanya bisa dirasakan, yaitu cinta," ungkap Mytha Lestari.
Semakin dewasa dan melihat Kala bertumbuh, Mytha pun makin yakin bahwa peran sang Mama yang mendidiknya dulu sangat berpengaruh kepada dirinya kini. Ia sangat bersyukur dengan hal itu.
Berikut Popmama.com rangkum cerita kedekatan Mytha Lestari dengan sang Mama yang disebut sebagai sosok sangat menginspirasi dalam hidupnya.
1. Mytha muda kerap salah paham dengan tindakan sang Mama dalam mendidiknya
Hubungan orangtua dan anak kadang ada di titik antara benci dan cinta. Entah karena perbedaan generasi atau perkembangan zaman, kadang maksud hati ingin menjadi diri sendiri namun perilaku kita seolah tidak dimengerti oleh orangtua sendiri.
Mytha Lestari menyimpulkan, beberapa orang yang punya masalah dengan orangtuanya dulu karena kemungkinan tidak mengerti bahasa cinta yang orangtua mereka berikan. Mytha sendiri mengaku, dirinya pernah merasakan hal itu juga kok dulu.
"Waktu kita muda, pasti merasa kalau Mama seolah tidak paham dengan mau kita kan? Kita jadi kesal, kenapa sih tidak paham. Tapi semakin tua dan punya anak, justru saya baru sadar dan mengerti bahwa oh dulu maksud Mama tuh gini ya ke anaknya." Mytha Lestari.
Dulu ketika Mytha masih belum punya anak, banyak bahasa cinta yang tidak bisa ia pahami karena perbedaan perspektif.
Kini, setelah menjadi Mama, ia semakin mengerti maksud tindakan Mamanya dulu. Bahkan ketika hal itu dianggap 'mengganggu' saat Mytha masih muda.
"Akhirnya saya menyimpulkan, sebenarnya Mama sedang membahasakan sesuatu yang saya dulu tidak bisa paham. Memang butuh waktu untuk mengerti akhirnya. Dan Mama juga butuh waktu untuk memahami saya juga."
Editors' Pick
2. Mytha ingin menjadi sosok ibu seperti sang Mama
Setelah menjalani peran sebagai Mama dari Kala, banyak hal yang akhirnya disadari oleh Mytha. Ia pun banyak menoleh ke belakang ketika sang Mama mendidiknya dulu.
Kini, ketika ditanya mengenai ingin menjadi sosok orangtua seperti apa bagi anaknya, Mytha akan berani menjawab, ingin seperti Mamanya. Sebab ia ingin anaknya nanti menjadikan sosok Mytha tempat pulang untuk segala keluh kesahnya.
"Saya ingin sekali seperti Mama. Saya ingin Kala itu istilahnya 'bergantung' sama saya sebagai Mamanya, artinya kalau ada apa-apa dia akan cari saya. Jadi itu pelajaran yang sangat berharga dari Mama. Banyak yang masih jadi tanda tanya besar karena sampai sekarang saya juga masih ngobrol berkali-kali soal peran ibu ini ke Mama." Mytha Lestari.
Semakin Mamanya menua, Mytha juga sadar betul kalau setiap orang Mama punya banyak kesakitan yang ia sembunyikan dari anaknya. Seorang Mama selalu ingin yang terbaik, meski harus mengorbankan dirinya sendiri.
"Jadi kalau misalnya orang nanya apa itu Cinta? Menurut saya cinta itu ya ibu saya. Semua hal yang dia ajarkan sekarang kayak melekat semua, terutama caranya dulu mengajari anaknya untuk mencintai orangtuanya dengan tulus," ungkapnya.