10 Masalah Ini Bisa Jadi Penyebab Vagina ‘Tidak Basah’ sebelum Seks
Kadar setiap orang memproduksi lendir berbeda, ketika terlalu kering bisa jadi tanda masalah serius
21 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang perempuan biasanya akan mengalami ‘basah’ sebelum penetrasi ketika berhubungan seks. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seorang perempuan tidak bisa mengalami ini.
Tentunya hal ini patut diwaspadai oleh kamu. Karena ada berbagai risiko yang bisa dialami, salah satu yang mengganggu adalah tidak bisa nikmat ketika bercinta.
Cairan basah yang keluar dari vagina perempuan merupakan pelumas ketika kamu berhubungan seks dengan pasangan. Kehilangan atau tidak cukupnya cairan ini akan membuat kamu bisa merasa sakit ketika penetrasi.
Dilansir dari Women’s Health, dr. Shepherd mengatakan ketika seorang perempuan mengalami basah ini jangan merasa takut.
"Orang mengasosiasikan pelumas dengan penuaan dan tidak lenturnya vagina atau ada sesuatu yang salah. Saya ingin menghilangkan stigma itu,” jelasnya.
Pelumas ini diproduksi alami oleh vagina perempuan. Hal tersebut tidak hanya membuat kegiatan seks menjadi lebih nikmat tapi juga bisa untuk mengetahui kondisi vagina apakah dalam kondisi lembab atau normal.
Ada beberapa hal yang membuat vagina tidak bisa memproduksi lendir ini dengan sempurna. Jangan anggap remeh ya, Ma! Karena bisa jadi suatu pertanda kesehatan lho.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya!
1. Secara alami, setiap orang memiliki produksi lendir berbeda
Secara alami, setiap orang memiliki produksi cairan basah vagina yang berbeda-beda. Menurut dr. Shepherd setiap perempuan akan memiliki kategori produksi tertentu yakni under-producers, moderat producers, dan over producers.
Jika kamu termasuk orang yang kurang lubrikasi maka penggunaan lubrikasi buatan atau lube perlu ketika berhubungan intim.
2. Tidak cukup foreplay
Kalau kamu menonton film panas, dari adegan ciuman hingga adegan seks hanya memerlukan waktu 30 detik saja. Tentunya dalam kehidupan nyata tidak ada bisa seperti itu.
Adanya foreplay bagi perempuan juga bisa membantu menyiapkan vagina saat akan penetrasi. Lubrikasi ini diperlukan agar hubungan intim makin dinikmati oleh kamu dan pasangan.
3. Pertanda infeksi di vagina
Jika kamu sudah memantau kondisi vagina saat penetrasi dan sering kali tidak ada atau kurang cairan basah, bisa jadi ini adalah pertanda infeksi jamur. Dikatakan oleh dr. Minkin dari Women’s Health bahwa masalah vagina tertentu bisa menyebabkan vagina kering hingga infeksi.
Selain kurangnya cairan alami vagina, munculnya pertanda lain seperti gatal dan perih bisa jadi pertanda infeksi di vagina. Segera konsultasikan ke dokter masalah ini.
4. Mengalami perimenopause atau menopause
Ketika usia perempuan di atas 40 tahun, maka kondisi rahim dan vagina juga akan ikut menua. Siklus haid kamu mungkin akan mulai tidak teratur dalam masa ini yang membuat kamu mengalami kekurangan estrogen.
Jaringan vagina lebih tipis dan mengering, yang merupakan tanda menopause. Oleh karenanya ketika kamu masih berhubungan seks rutin dengan pasangan pada masa ini, penggunaan lube sangat disarankan.
Editors' Pick
5. Penggunaan alat kontrasepsi
Hormon estrogen berperan juga sebagai pelumasan untuk vagina. Dengan dosis tertentu dan pada orang tertentu, konsumsi alat kontrasepsi bisa menurunkan kelembaban pada vagina. Jika ini terjadi, kamu bisa gunakan lube untuk membantu saat berhubungan intim.
6. Mengonsumsi obat tertentu
Ada beberapa obat dengan kandungan tertentu yang bisa menurunkan cairan yang melembabkan vagina.
Misalnya obat antihistamin, obat Accutane (kandungan Isotretinoin bisa mempengaruhi hormon), kemudian obat antidepresan dan antipsikotik juga bisa berpengaruh.
7. Pertanda gejala medis yang lebih serius
Kondisi tertentu misalnya gangguan tiroid dan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti Sjogren's syndrome sering dikaitkan dengan mata dan mulut kering, tapi gangguan ini juga bisa dikaitkan dengan berkurangnya kelembaban vagina kamu. Bicaralah dengan dokter jika kamu mengalami masalah ini.
8. Efek ‘douching’
Douching adalah cara mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina. Hal ini biasanya dilakukan dengan alat khusus. Larutan yang dipakai untuk membersihkan vagina ini umumnya terbuat dari campuran air, cuka dan baking soda.
Namun, efek dari douching ini bisa menyebabkan iritasi vagina dan berkurangnya kelembaban. Oleh karenanya, douching sebaiknya tidak dilakukan untuk menghindari hal ini. Efek douching juga bisa membersihkan bakteri baik, mengganggu tingkat pH di dalam vagina.
9. Sedang stres
Dalam keadaan stres, seseorang tentu akan tidak bisa rileks ketika berhubungan seks. Ketika stres, tubuh akan gelisah dan gugup, kemudian pikiran kamu juga akan tidak karuan.
Ketika akan berhubungan intim saat sedikit stres, cobalah beberapa latihan napas untuk merasa lebih tenang.
Selain itu bisa juga memasang beberapa hal yang bisa membuat tubuh kamu lebih rileks, seperti lilin aromaterapi dan membuat suasana ruangan lebih hangat.
10. Perokok
Pelumasan di bagian vagina adalah hasil dari peningkatan aliran darah yang bergerak cepat di seluruh tubuh.
Hal ini menciptakan rangsangan nikmat sehingga vagina menyiapkan dirinya untuk penetrasi. Salah satu hal yang membuat lubrikasi ini tidak maksimal adalah karena penurunan sirkulasi darah. Di mana merokok bisa mengakibatkan hal itu. Diungkapkan oleh dr. Shepherd bahwa darah yang tidak bisa mengalir dengan baik termasuk ke daerah panggul bisa membuat vagina terhambat produksi pelumas untuk berhubungan seks.
Itulah tadi sederet masalah yang bisa kamu alami ketika vagina tidak terlubrikasi dengan baik. Penting sekali untuk memastikan keadaan vagina tetap sehat dan lembab sesuai kadar normalnya. Segera konsultasikan jika keadaan vagina kamu mengalami masalah yang cukup serius ya.
Baca juga:
- Kurang Bergairah Saat Bercinta? 5 Posisi Seks Ekstrem Ini Layak Dicoba
- 5 Posisi Seks Menyenangkan untuk Pagi Hari
- 5 Cara Ampuh Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Seks