8 Pelajaran Hidup dari Film Keluarga Cemara 2, Bikin Hati Terenyuh
Penonton bisa belajar soal arti 'rasa bahagia' di film keluarga ini
24 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa definisi bahagia? Jawabannya bisa berbeda bagi setiap orang. Ada yang menjawab ketenangan hati, kekayaan, atau hal paling emosional seperti keluarga.
"Siap-siap untuk memasuki lembaran kehidupan baru yang penuh dengan kejutan dan momen hangat," ungkap akun Instagram @filmkeluargacemaraofficialpada Senin (10/1/2022) lalu. Menonton lanjutan film 'Keluarga Cemara' ini seolah membuat para penonton bertanya arti bahagia.
Cerita kehidupan Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis (Adhisty Zara), Cemara (Widuri Putri Sasono), dan si bungsu Agil (Niloufer Bahalwan) kembali berlanjut.
Dalam filmnya, kita akan menemukan banyak hal selain rasa hangat. Tapi menyadari bagaimana rasa bahagia bisa diterjemahkan dalam hal paling sederhana.
Apa saja pengalaman menarik dalam menonton karya produksi Visinema Pictures ini? Berikut Popmama.com rangkum pelajaran hidup dari film 'Keluarga Cemara 2'.
1. Pentingnya komunikasi yang terbuka dengan sesama anggota keluarga
Konflik yang ada dalam film 'Keluarga Cemara 2'mungkin slice of life alias tidak jauh dari masalah keluarga sehari-hari.
Sutradara film ini bisa menciptakan kesan menarik dalam setiap masalah yang terjadi. Salah satu pesannya ialah soal komunikasi.
Dalam film ini memberikan gambaran bahwa komunikasi lancar antar anggota keluarga sangat penting. Hal itu tercermin dalam sosok Ara dan Euis, putri Abah dan Emak yang beranjak remaja.
2. Suami dan istri perlu saling terbuka dan mendukung dalam setiap langkah
Tantangan di dalam rumah tangga tentu tidak ada habisnya. Setiap hari ada saja hal-hal yang bisa terjadi di kehidupan rumah tangga, suami istri harus kompak dengan setiap keputusan yang dibuat.
Walau tak sepemikiran, namun komunikasi dan saling mendukung penting untuk menciptakan harmoni dengan pasangan. Kita juga harus bisa menyampaikan maksud dengan lugas, tetapi tetap menghormati pasangan.
Pesan itu ditunjukkan oleh Emak dan Abah dalam film 'Keluarga Cemara 2'.
3. Orangtua harus bisa memahami pertumbuhan anak
Kadang, orangtua meskipun melihat anak tumbuh pasti selalu ada perasaan 'dia masih kecil'. Orangtua kerap merasa waktu berjalan sangat cepat dan tidak terasa anak sudah beranjak remaja.
Euis yang sudah SMA mulai jatuh cinta dengan lawan jenis di sekolahnya. Ini yang membuat Emak dan Abah seolah 'kaget' dengan pertumbuhan emosi Euis.
Emak mengajak Euis bicara, 'baru kemarin rasanya Mak ngedenger tangisan Euis pas baru lahir'. Emak dan Euis pun akhirnya membicarakan hal-hal yang mungkin belum mereka diskusikan sebelumnya.
Tak hanya itu, Emak juga berusaha memberikan pemahaman soal hal-hal baru dalam hidup Euis. Mengingat ia harus belajar bertanggung jawab dengan keputusannya sendiri sebagai remaja yang mulai dewasa.
Editors' Pick
4. Mendukung eksplorasi anak dengan alam membuatnya lebih imajinatif
Interaksi anak dan alam sekitar akan mendukung kecerdasan serta imajinasi di dalam otaknya. Ara di 'Keluarga Cemara 2' sangat aktif bermain di alam membuat imajinasinya terasah.
Ara di film 'Keluarga Cemara 2' punya peliharaan yang sangat ia jaga. Emak dan Abah membiarkan Ara aktif bermain di alam serta menjadikannya anak yang lebih perasa dan empati. Tak hanya kepada manusia, tetapi hewan dan lingkungan.
5. Orangtua punya peran untuk mendukung kedekatan kakak dan adik dalam keluarga
Hubungan dekat antara kakak dan adik dalam keluarga tidak tercipta begitu saja. Ini butuh peran orangtua agar mereka saling sayang dengan tulus.
Emak dan Abah di film 'Keluarga Cemara 2' menjadi penengah saat Euis serta Ara mengalami masalah. Keduanya berusaha adil, komunikasi terbuka pun tercipta di sini.
Euis serta Ara pun tumbuh menjadi saudara yang kompak berkat Emak dan Abah. Sebagai orangtua, Emak dan Abah tidak pilih kasih kepada anak-anaknya.
6. Mendengarkan pendapat anak penting untuk membangun kepercayaan dirinya
Emak dan Abah aktif mendengarkan setiap pendapat anak-anaknya. Entah Ara atau Euis yang memiliki pendapat bahkan sama-sama kuat, namun Emak dan Abah tetap mendengarkan.
Saat Ara dan Euis berselisih, Emak dan Abah menjadi penengah. Pendapat mereka sebagai orangtua langsung disampaikan beserta alasannya. Ini membuat Euis dan Ara tetap sama-sama merasa didengarkan.
Perlakuan Emak dan Abah ini membuat Euis serta Ara tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Euis misalnya, ia aktif menyampaikan pendapatnya saat berdiskusi dengan teman-teman sebaya.
Ara pun demikian. Ia tak hanya bisa menyampaikan pendapat dengan baik, tetapi juga mampu berdiskusi mengenai masalahnya dengan orang yang lebih tua.
7. Permasalahan anak tengah, merasa diabaikan karena kurang perhatian
Sosok Emak di 'Keluarga Cemara 2' baru punya anak balita bernama Agil. Kehadiran sosok Agil membuat Ara berubah menjadi sosok anak tengah. Konflik mengenai perebutan perhatian dan problematika anak tengah pun ditunjukkan.
Agil sebagai anak bungsu dan balita masih butuh perhatian. Euis sebagai sulung di keluarga ini sudah beranjak remaja dan punya masalahnya sendiri. Ia mulai mengenal cinta, ini menjadi kebingungan Emak dan Abah di fase kehidupan rumah tangga mereka dalam mendidik anak.
Masalah yang datang serta dihadapi Emak dan Abah memfokuskan mereka kepada anak pertama dan bungsu. Sehingga Ara sebagai anak tengah seolah kurang perhatian.
Kesedihan sempat dirasakan Ara dan ditunjukannya dalam film 'Keluarga Cemara 2' ini.
8. Film Keluarga Cemara 2, penonton belajar soal menyederhanakan bahagia
Kehidupan keluarga Abah, Emak, Euis, Ara dan Agil hanya di sebuah desa. Tanpa kemewahan, fasilitas canggih dan sebagainya.
Namun, keluarga mereka seolah bisa selalu menemukan 'bahagia'. Lewat film ini penonton akan diajak bagaimana rasa bahagia bisa ditemukan dengan cara yang paling sederhana. Dari menemukan anak ayam di pinggir jalan dan merawatnya hingga menikmati semur kambing bersama di rumah.
Penonton juga akan diajak berimajinasi dengan pikiran Ara yang menakjubkan. Bagi orang dewasa ini akan membuat kita flashback sampai merindukan masa anak-anak dulu.
Film 'Keluarga Cemara 2' mengajak kita berpetualang lagi. Tak hanya menyelam kehidupan keluarga ini, tetapi penonton bisa belajar lagi soal arti kehangatan dalam keluarga, walau sedang diterpa berbagai macam cobaan.
Baca juga:
- Mengenang 'Abah' Keluarga Cemara yang Tutup Usia Setelah Didi Kempot
- Sangat Mendidik, Ini 7 Pelajaran Hidup dari Film Keluarga Cemara
- Belajar dari Keluarga Cemara, Ringgo Terapkan 5 Sikap Ini