Heboh soal fantasi seks yang menyimpang, ternyata adanya fantasi seks di kehidupan kamu dan pasangan ternyata bisa meningkatkan kualitas hubungan lho. Kemudian, soal fantasi seks ini tak hanya laki-laki saja tapi perempuan juga memilikinya.
Mengutip dari Huffpost, seks sebenarnya adalah bagian dari imajinasi yang representasi melalui tindakan. Dalam hubungan romantis, imajinasi menjadi salah satu yang penting untuk tetap memancarkan percikan ketika bercinta.
Bagaimana sebenarnya fantasi seksual yang bermanfaat untuk hubungan kamu dan pasangan? Berikut Popmama.comrangkum informasinya.
1. Fantasi seksual meningkatkan kualitas hubungan
Freepik/rawpixel.com
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa fantasi seksual penting untuk perkembangan keharmonisan kamu dan pasangan. Sementara itu, penelitian lainnya juga menyebut bahwa fantasi seksual mengenai pasangan bisa menambah hasrat seksual dan membantu meningkatkan tindakan yang bisa membuat hubungan kamu dan pasangan semakin mesra.
Dikutip dari Psychology Today, penelitian yang dilakukan oleh peserta yang sudah memiliki pasangan diperintahkan untuk berfantasi secara seksual baik dengan pasangan mereka (dyadic fantasy) atau orang lain (extra-dyadic fantasy). Kemudian mereka disuruh untuk menggambarkan fantasi dalam bentuk narasi.
Hasilnya, peserta menunjukkan keinginan mereka untuk bisa berhubungan seks dengan pasangan lebih besar. Serta, mereka ingin melakukan sesuatu yang akan membuat pasangan mereka bahagia ketika bercinta. Peserta dalam kondisi dyadic fantasy mengungkapkan keinginan yang lebih besar untuk terlibat dalam seks dengan pasangan dibandingkan dengan peserta dalam kondisi extra-dyadic fantasy.
Editors' Pick
2. BDSM dan becinta di tempat tak biasa paling populer jadi fantasi seks
Instagram.com/thevropes
Sifat dan karakter seseorang menentukan jenis fantasi seks mereka. Dalam buka Justin Lehmiller yang dikutip dari CNN berjudul Tell Me What You Want: The Science of Sexual Desire and How It Can Help You Improve Your Sex Life, fantasi seksual menjelaskan termasuk jenis kepribadian.
Penelitiannya kepada orang Amerika tentang fantasi seksual tersebut menyebut ada berbagai bentuk fantasi tapi ia membaginya kepada tiga kategori yakni seks berkelompok, BDSM (perbudakan, dominasi/penyerahan diri, sadomasokisme) dan tipe kebaruan atau petualangan.
Dari tiga kategori tersebut, Justin menyebut bahwa BDSM/perbudakan dan tipe petualangan seks di lokasi baru adalah fantasi yang paling populer.
3. Fantasi seks bisa berbeda berdasarkan karakter seseorang
Freepik.com
Secara keseluruhan, fantasi seksual muncul sebagai cerminan diri dan tampaknya dirancang untuk memenuhi kebutuhan psikologis manusia yang unik. Justin menemukan bahwa orang dengan kepribadian yang berbeda cenderung berfantasi tentang hal yang berbeda pula.
“Misalnya, orang yang ekstrovert, memiliki kecenderungan berfantasi seperti seks berkelompok, hal Ini masuk akal karena mereka suka bertemu orang baru,” tuturnya di CNN.
Sementara itu, orang yang memiliki lebih banyak empati dan peduli terhadap orang lain akan cenderung tidak tertarik dengan BDSM, ketidaksetiaan dan seks tanpa emosi. Hal ini masuk akal karena mereka tidak ingin menyakiti siapa pun dan mereka ingin selalu bersama pasangan dalam keadaan apa pun.
Kalau kamu orang yang detail dalam kehidupan sehari-hari, Justin menemukan bahwa mungkin akan lebih memperhatikan tempat di mana kamu dan pasangan melakukan kegiatan seks. Sementara itu, kalau kamu termasuk orang yang tidak bisa menanggulangi stres dengan baik, Justin menyebut maka fantasi seks kamu akan cenderung untuk lebih emosional dan kurang tertarik untuk mencoba hal baru.
4. Fantasi seks juga bisa jadi representasi diri yang lain
Freepik/@cookie_studio
Justin menyebut memang biasanya fantasi seks akan berhubungan dengan kepribadian. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa fantasi seks juga bisa berbeda dari kehidupan nyata kita yang sebenarnya. Di sini, fantasi seks berperan memberi kita kesempatan untuk mengubah hal yang mungkin kita tidak sukai di dunia nyata.
"Orang introvert mungkin lebih memunculkan fantasi mereka, sementara orang yang cemas mungkin lebih rileks dan percaya diri,” jelas Justin Lehmiller kepada CNN.
kelompok paling tidak mungkin berubah: sticklers mereka untuk detail, yang sering sama di kedua fantasi dan kehidupan nyata.
5. Perlukah menceritakan fantasi seks kepada pasangan?
glamour.com
Setiap orang memiliki fantasi seksnya sendiri-sendiri. Namun, apakah pasangan perlu tahu dan mengikuti fantasi seks kita? Dijawab oleh Justin bahwa itu bergantung kamu dan pasangan. Beberapa fantasi seksual bisa sangat membantu hubungan kamu, tapi juga beberapa diantaranya bisa menjadi ‘bumbu pedas’ pada hubungan.
Jika ingin membagi fantasi seks ini, kamu sebaiknya membagikan pandangan kamu dari hal yang paling umum dan secara pelan-pelan kepada pasangan. Mulailah dengan topik yang mungkin secara garis besar saja, sehingga kamu bisa melihat apakah pasangan juga ingin mewujudkan fantasi seks yang ingin kamu lakukan.
“Ada hal yang bisa didapat, tapi ada juga potensi membuat fantasi seks menjadi nyata. Jadi, pastikan untuk membuat diri sendiri tahu akan dampak positif dan negatif sebelum memberi tahu pasangan tentang fantasi seksual kamu,” tutur Justin.
Itulah tadi fakta tentang fantasi seks yang bisa meningkatkan kualitas hubungan kamu dan pasangan. Ternyata, konteks fantasi seksual tidak selalu negatif, ya.
Namun, kamu juga perlu menyadari ketika kamu merasa memiliki fantasi yang agak berbeda, maka bisa berkonsultasi lebih lanjut ke ahlinya.