Ungkapan Hati Ridwan Kamil untuk Eril, Ikhlaskan Kepergian Putranya
Upaya mencaril Eril yang tenggelam dilakukan, Ridwan Kamil dan keluarga rela ia sudah berpulang
6 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Emmeril Kahn Mumtaz (Eril) hilang di Sungai Aare, Swiss pada Kamis (26/5/2022) pagi waktu setempat. Sejak beredar kabar tersebut, tim SAR dan pihak berwenang Swiss mencari keberadaannya selama kurang lebih 7 hari.
Tak kunjung ditemukan, keluarga Ridwan Kamil pada Kamis (2/6/2022) pun berusaha mengikhlaskan kepergian putranya. Ridwan Kamil dan Atalia Praratya kembali ke Indonesia dengan hati yang ikhlas melepaskan Eril yang dianggap sudah meninggal karena tenggelam.
Seminggu lebih setelah kepergian putra sulungnya, Ridwan Kamil menuliskan surat menyentuh di Instagram pribadinya. Ungkapan hati terdalam seorang Papa yang ikhlas dengan kepergian Putra yang selalu ia banggakan.
Berikut Popmama.com rangkum ungkapan hati Ridwan Kamil untuk Eril, ikhlas relakan anak.
1. Makna 'pulang' bagi Ridwan Kamil setelah kepergian Eril
Dalam surat yang ia tulis dalam bentuk grafis video itu mengungkapkan rasa ikhlas, rela sekaligus sedih yang dialami Ridwan Kamil.
Satu sisi ia merupakan orang nomor satu di Jawa Barat, tetapi sisi lain ia ialah seorang papa dari Eril yang berusaha ikhlas dengan kepergian sang Putra menjemput takdirnya.
"Kapan kita Pulang?
Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak pernah selalu tahu," tulis Ridwan Kamil dalam video tersebut, Minggu (5/6/2022).
Pada penggalan selanjutnya, Ridwan Kamil mengingatkan bahwa hakekatnya setiap manusia akan menemui titik akhir perjalanan.
"Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang
Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita."
2. Kilas balik kenangan Eril dalam untaian doa dari sang Papa
Dalam video itu pula Ridwan Kamil membagikan foto dan kenangan Eril ketika masih hidup. Eril yang ikut dirinya membagikan sembako, Eril yang selalu tersenyum dan melindungi sang Mama serta adik perempuannya kapan pun.
"Itulah haekat cerita Ananda Eril.
Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya. Paripurna hidupnya dengan segala amalannya. Ia berpulang keapda pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya.
Jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yaitu di Lauhul Mahfudz."
Editors' Pick
3. Andai bisa bertukar tempat, Ridwan Kamil rela melepas hidupnya untuk sang Anak
Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk sang Anak. Tak terkecuali Ridwan Kamil dan Atalia yang begitu menginginkan Eril selalu bahagia.
Andai saja Tuhan berkata lain dan takdir bisa diputar, tentu Ridwan Kamil lebih ingin merelakan hidupnya. Namun, ketentuan Tuhan tak bisa diubah begitu saja. Apalagi soal mati, itu urusan Tuhan dan setiap pribadi manusia.
"Seandainya bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orangtua akan lakukan.
Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir. Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping.
Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradapptasi terhadap takdir ini."
4. Banyak hal yang diajarkan Eril kepada orangtuanya
Kepergian Eril pastinya menyisakan tangis dan duka mendalam. Untuk keluarga dan orang-orang yang mengenalnya, Eril merupakan sosok yang baik dengan caranya.
Hidupnya di dunia mungkin dipandang singkat, tetapi Ridwan Kamil percaya bahwa bekal yang anaknya bawa ke akhirat seakan ia sudah berumur panjang.
"Kami meyakini, sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia. Yang pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Itu kebiasaan kita.
Namun cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya dan besarnya amal kebaikan saat ia hidup di dunia fana ini.
Ananda Emmeril Kahn Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikannya, InsyaAllah sungguh ia pergi dalam panjang umur.
Ia lahir 25 Juni 1999 di New York, dan berpulang di Bern 24 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2."
5. Soal tempat lahir dan berpulang, misteri Tuhan yang tak pernah bisa digapai manusia
Soal takdir lahir, meninggal, jodoh dan rezeki menjadi takdir Tuhan yang paling misterius. Kita sebagai menusia tak bisa menebak dan memperkirakan kapan dan bagaimana datangnya.
Termasuk saat Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss. Tak pernah ada yang menyangka bahwa kepergiannya untuk mencari kampus studi S2-nya itu akan berakhir memilukan.
"Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT.
Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua.
Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan tapi jutaan yang mendoakanmu Ril. Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kita sampai ulama-ulama di Palestina.
Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalmu.
Mungkinkah ini karena kebaikanmu memberlikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih THR dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu Ril?"
6. Segala kebaikan Eril yang dikenang Ridwan Kamil
Eril adalah anak yang selalu mendukung karier sang Papa dulu. Dari menjadi Walikota hingga Gubernur Jawa Barat, Eril setia mendampinginya.
Kepergian almarhum Eril membuat Ridwan Kamil banyak menyadari. Anaknya sudah hidup dengan baik dan diselimuti iman serta ketakwaan kepada Allah SWT. Ia sudah banyak bermanfaat untuk orang-orang sekitarnya.
"Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril?
Mungkinkah ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliamu yang selalu melebar senyum penuh radiasi bahagia itu Ril?
Mungkinkan ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua itu Ril?
Mungkinkah ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua iru Ril?
Mungkinkah ini berkat dari kebaikanmu selalu melindungi Ril? Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu.
Kamu sejatinya adalah pahlawan."
7. Bangga dengan hidup sang Putra, Ridwan Kamil dan keluarga melepas kepergian Eril dengan ikhlas
Melepas putranya ke rumah Allah SWT di umurnya yang masih muda, tentu jadi takdir yang tidak disangka. Namun, Ridwan Kamil yakin kalau sang Anak sudah menyiapkan bekal amal yang cukup selama hidupnya.
Berusaha ikhlas dengan kepergian almarhum Eril, Ridwan Kamil bangga sudah dipercaya menjadi Papa dari Emmeril Kahn Mumtaz.
"Sungguh kamu diam-diam ternyata sudah menyimpan bekal untuk perjalanan pulang itu Ril. Masyaallah.
Dan tenanglah dimanapun kamu berada Ril, sesungguhnya, ridhallahu fi ridhawalidain. Rida allah akan menyertaimu sekarang, karena kami, kedua orangtuamu sudah ikhlas dan rida melepas kepulanganmu.
Walau suatu saat nanti kami ingin berseru, "Allahu akbar!" jika suatu hari Allah izinkan pertemukan kami dengan jasadmu.
Jika ada dosa dari kami selama ini, kami mohon maaf kepadamu atas segala kekurangan kami, demikian pula sebaliknya. Apapun itu. Agar kamu tenang bersamanya.
Teriring doa kami di setiap helaan napas dan tetas air mata ini untukmu anakku.
Sungai Aare akan terang benderang, karena jutaan doa-doa ini, akan menjadi cahaya yang menerangi ketenangan tempatmu sekarang Ril.
Sampai kita berjumpa lagi, saat kamu bukakan pitu gerbang itu.
Jadi Kapan Kita Pulang?
Kita tidak akan pernah tahu.Namun, jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup.
Bern, Swiss
2 Juni 2022
Ridwan Kamil
A Proud Father of Emmeril Khan Mumtadz."
Itulah tadi ungkapan hati Ridwan Kamil untuk Eril yang ikhlaskan kepergian putranya. Kita doakan bersama agar Eril selalu berada di sisi terbaik Allah SWT.
Baca juga:
- Eril Jadi Sosok Bertanggung Jawab, Teman SMA Ceritakan Kisah Mereka
- Minta Waktu Berduka, Takziah Eril Dilarang Didokumentasi Sembarangan
- 11 Ucapan Duka Artis Usai Eril Dinyatakan Meninggal Dunia