5 Alasan Istri Tidak Inisitif Memulai Seks Terlebih Dahulu
Mungkin ada yang salah terkait pola komunikasi bersama pasangan
23 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika berbicara tentang berhubungan seks, mungkin setiap orang punya cara lain terkait bagimana membuat pasangan mau lebih jauh melakukan sesi bercinta yang panas.
Mungkin sebagian orang bisa melakukan sentuhan menggoda dan kalimat nakal terlebih dahulu, namun ada juga yang perlu melakukan rayuan agar gairah seks naik sebelum naik ke atas ranjang.
Tetapi, terkadang istri berlaku flat saja saat suami mengajaknya berhubungan seks.
Jika Papa merasakan Mama kurang merasa inisiatif dalam memulai seks yang intim, maka mungkin saja ada beberapa hal yang terjadi.
Berikut Popmama.com telah merangkum terkait alasan mengapa istri kurang inisiatif dan tertarik memulai seks terlebih dahulu.
1. Istri membutuhkan keintiman terlebih dahulu
Ini yang sering sekali menjadi kesalahan para suami, kurang memberikan perhatian lebih ke pasangan dan hanya ingin melakukan sesi bercinta yang intim saja.
Jelas ini akan membuat pasangan merasa kurang nyaman. Perlu dipahami bahwa jika hubungan kurang dibumbui dengan hal romansa dan penuh perhatian, maka wajar saja istri menjadi kurang inisatif.
Cobalah sejenak berperilaku perhatian dan penuh kasih sayang dengan pasangan, sehingga istri pun tidak tertutup dan membuat hubungan kalian berdua kurang intim.
Malahan, keintiman menjadi faktor besar dalam keinginan berhubungan seks. Keintiman juga membutuhkan waktu dan tidak instan, maka dari itu cobalah untuk mulai membangun kembali koneksi dengan melibatkan komunikasi serta kejujuran bersama pasangan.
Editors' Pick
2. Menganggap suami tidak mood berhubungan seks
Memang yang berlatar asumsi akan lebih rentan dan tidak pasti, seperti ketika mengganggap bahwa suami sedang tidak mood untuk berhubungan seks.
Maka dari itu, komunikasi yang baik perlu ditekankan dengan baik. Tidak ada salahnya suami menanyakan sesuatu kepada pasangan. Selain untuk menghindari asumsi yang abu-abu, itu justru membuatnya lebih intens karena mengedepankan komunikasi.
Terkadang juga para istri merasa tidak percaya diri akan bentuk tubuh, overthinking tentang “Apakah aku tidak cukup memuasakan pasangan?” dan lain sebagainya.