Mengenal Animal Roleplay, Tipe Seks BDSM untuk Bermain Peran
Ternyata tidak semua animal roleplay dikaitkan dengan seks, lho
12 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyaknya hal yang bisa di eksplorasi saat berhubungan seks bersama pasangan. Tentunya, aktivitas seksual yang dieksplor bisa menjadi pengalaman baru dan dapat memuaskan hasrat seksual bersama.
Begitu juga ketika sedang melakukan roleplay atau bermain peran. Dalam kehidupan seks, hal ini tak luput dari perhatian dan bisa menciptakan keseruan tersendiri saat berhubungan seks. Misalnya saja bermain peran antara guru dan murid, atau mungkin bos dan sekretaris.
Banyak hal penunjang untuk membuat seks lebih bergairah ketika sedang bermain peran. Contohnya saja dengan membeli peralatan atau sex toys bahkan kostum untuk meningkatkan gairah ketika bercinta.
Nah, ternyata roleplay bukan hanya perihal profesi saja, melainkan bisa berpura-pura sebagai hewan. Berikut Popmama.com rangkum informasi terkait animal roleplay yang bisa diterapkan saat sesi bercinta.
Editors' Pick
Apa Itu Roleplay Hewan atau Animal Roleplay?
Animal roleplay mungkin istilah asing bagi sebagian orang, namun aktivitas seksual ini kerap dipakai ketika sesi bercinta.
Dilansir dari animalroleplay.com, animal roleplay adalah sebuah bentuk permainan peran ketika sedang berhubungan seks dengan melibatkan pasangan yang berpura-pura menjadi hewan. Misalnya pasangan bermain peran sebagai hewan peliharaan, maka saat sesi intim bisa dibuat atas kesepakatan bersama.
Pihak yang menggunakan kostum dan berpura-pura menjadi hewan bisa diminta untuk merangkak dengan empat kaki. Aktivitas yang dilakukan olehnya pun seolah-olah sedang menjadi sosok hewan peliharaan bersama pemiliknya.
Perlu diketahui juga bahwa aktivitas animal roleplay saat bercinta ini juga bisa dibantu dengan peralatan penunjang.
Kapan Animal Roleplay Bisa Menjadi BDSM?
Bermain peran mungkin erat kaitannya dengan praktik BDSM. Perlu diketahui bahwa ternyata ada beberapa kriteria animal roleplay yang termasuk ke dalam BDSM, di antaranya:
- Ada perbudakan yang terjadi atau bondage
- Pasangan melakukan dominasi atau dominance
- Menghukum sebagai bentuk disiplin atau discipline
- Melakukan submission atau lawan kata dari mendominasi
- Melakukan aktivitas sadis seperti memukul atau sadism
- Salah satu pihak senang ketika dipukul dan menderita atau masochism
Contoh animal roleplay ini ketika suami mengikat kedua kaki pasangan, sehingga ia berjalan menggunakan tangan dan lututnya.
Setelah itu, ada adegan pemukulan atau mencekik, sehingga membuat tidak berdaya. Kalau sudah ada aktivitas seperti ini ketika bercinta bersama pasangan, maka sudah masuk ke dalam kategori BDSM.
Animal Roleplay Tidak Melulu Dikaitkan soal Aktivitas Seks Semata
Walau cukup kental dengan aktivitas BDSM, namun animal roleplay tidak selalu berkaitan dengan seks dan fetish, lho.
Ada beberapa jenis animal roleplay yang bisa dieksplorasi bersama pasangan saat bercinta, seperti manusia yang berpura-pura menjadi hewan peliharaan, orang yang melakukan cosplay atau disebut cosplayer dan lain-lain.
Ini juga termasuk kemonomimi masuk kategori animal roleplay, di mana manusia memerankan karakter dengan peralatan berbentuk telinga, ekor, atau yang lainnya agar terlihat sebagai hewan tertentu.
Perlu diingat bahwa animal roleplay juga bisa masuk sebagai BDSM, jika melakukan beberapa aktivitas seksual seperti mendominasi, melakukan adegan sadis bahkan senang saat ada salah satu pihak yang menderita.
Tertarik untuk mencobanya? Apabila memang memiliki ketertarikan, tak ada salahnya untuk berkomunikasi terlebih dahulu bersama pasangan. Tujuannya agar sesi bercinta terasa nyaman bagi kedua belah pihak.
Baca juga:
- 5 Tips Roleplay dengan Suami saat di Atas Ranjang
- 7 Kesalahpahaman tentang BDSM yang Perlu Diklarifikasi
- 5 Fakta Shibari untuk Bercinta, Seni BDSM Erotis a la Jepang