Bentuk dari Manipulasi, Apa Itu Gaslighting?
Jangan sampai menjadi korban manipulasi nih, Ma!
16 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama belum pernah mendengar istilah gaslighting, mungkin kali ini kita akan bahas mengenai hal tersebut.
Gaslighting adalah bentuk manipulasi secara psikologis oleh seseorang, sehingga diri kita atau korban menjadi penuh keraguan serta merasa rendah diri. Pelaku biasanya diam-diam menabur benih keraguan ke dalam diri pasangannya. Benih tersebut pelan-pelan bisa menyebabkan disonansi kognitif. Korban dari gaslighting pun nantinya mulai mempertanyakan nilai serta harga dirinya sendiri sebagai seorang manusia.
Lebih parahnya lagi, gaslighting ini termasuk pelecehan dan manipulasi untuk segala jenis hubungan. Gaslighting bisa terjadi pada hubungan suami istri maupun antar keluarga dan teman-teman sekitar.
Jika ingin lebih mengetahui lebih lanjut terkait gaslighting, Popmama.com sudah merangkum informasinya seperti dikutip dari Healthline.
Yuk Ma, jangan sampai kita jadi korbannya!
1. Istilah gaslighting berasal dari sebuah film
Pada mulanya, istilah gaslighting berasal dari sebuah drama dan film yang berjudul Gaslight. Dalam film tersebut, seorang suami yang begitu licik diperankan oleh Charles Boyer. Ia memiliki karakter yang suka memanipulasi dan menyiksa istri sendiri (Ingrid Bergman).
Kejahatan yang dilakukan oleh Charles ini seolah meyakinkan bahwa istrinya gila.
Perlu diketahui bahwa gaslighting yang disengaja atau tidak merupakan salah satu bentuk manipulasi. Gaslighting dapat terjadi dalam banyak jenis hubungan, termasuk dengan bos, teman atau orangtua.
Hanya saja salah satu bentuk gaslighting yang paling merusak yakni ketika terjadi dalam hubungan suami istri. Bentuk pelecehan emosional ini mungkin terlihat sepele, namun ini merupakan sebuah tindakan memanipulasi seseorang.
Pelaku cenderung memaksa korban untuk mempertanyakan pikiran, ingatan dan peristiwa yang terjadi sekitar mereka. Bahkan seorang korban akan didorong hingga mereka mempertanyakan kewarasan mereka sendiri.
Editors' Pick
2. Apa saja tanda-tanda gaslighting?
Hati-hati terhadap pola perilaku seperti ini menyerang diri kita sendiri, adapun tanda-tanda gaslighting pernah disampaikan oleh Robin Stern, seorang penulis buku The Gaslighting Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Life.
Kenali tanda-tanda kalau Mama sedang menjadi korban gaslighting antara lain:
- Sering kali meminta maaf
- Tidak merasa seperti kamu yang dulu
- Merasa terisolasi dari teman dan keluarga
- Merasa semakin sulit membuat keputusan sendiri
- Merasa seperti semua yang kamu lakukan adalah salah
- Sering bertanya-tanya apakah kamu terlalu sensitif atau tidak
- Menjadi lebih cemas dan kurang percaya diri dari sebelumnya
- Merasa putus asa dan tidak bisa menikmati aktivitas yang biasa dijalani
- Selalu berpikir kalau semua permasalahan yang ada, termasuk kesalahanmu
- Sering mempertanyakan apakah perkataan dan tindakan sesuai yang dia mau
- Merasa ada sesuatu yang salah, tetapi tidak bisa mengidentifikasi kesalahan tersebut
3. Apa saja contoh dari gaslighting?
Seseorang yang pandai memanipulasi akan mudah mengatur hidup korbannya, bahkan mereka tahu kepekaan dan kerentanan diri orang lain serta memanfaatkannya.
Orang tersebut membuat korbannya akan ragu akan dirinya, seperti contoh lain di bawah ini:
- Meremehkan perasaan korbannya. Mereka akan meremehkan dengan bilang “Jangan berlebihan, deh” atau “Kamu harus mengasihani diri sendiri”.
- Memberitahu bahwa orang lain sedang membicarakan kamu di belakang. Untuk memanfaatkan kerentanan, biasanya ini akan terjadi, seperti bilang “Lihatlah semua keluarga membicarakan kamu, mereka ragu dan itu sangat menyedihkan”.
- Korban akan berkata kepada pelaku, namun dia akan membantahnya. Ini yang sering kali terjadi, bualan seperti “Maksud kamu apa bilang kaya gitu?” atau “Aku emang selingkuh, tetapi itu gara-gara kamu nggak peka”.
- Mengelak kebenaran. Terkadang sang manipulator pintar mengelak, sehingga ia tidak terlihat salah, seperti “Kapan aku jalan sama dia? Kamu nggak usah ngarang dan nuduh gitu deh”.
4. Apa hubungannya gaslighting dengan narsisme?
Seseorang yang memanipulasi orang lain dalam hidup mereka mungkin memiliki gangguan psikologis. Ada sesuatu di dalam dirinya, yakni gangguan kepribadian narsistik.
Sang manipulator mengalami gangguan kepribadian narsistik, bahkan percaya bahwa mereka sangat penting dan dunia berputar di sekitar mereka sendiri. Orang tersebut juga selalu mementingkan diri sendiri dan tidak punya waktu atau minat pada orang lain, kecuali hal itu memiliki tujuan untuk mereka pribadi.
Selain itu, mereka tidak mampu berempati dan tidak memiliki kemampuan serta minat untuk memahami apa yang dirasakan serta dialami orang lain.
Manipulator ulung membutuhkan perhatian serta pujian, lebih parahnya mereka sering menggunakan manipulasi sebagai cara untuk mencapai tujuan pribadi mereka.
Seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik dapat melakukan, antara lain:
- Menanggapi kritik dengan amarah
- Mempergunakan orang lain untuk keuntungan pribadi
- Mengharapkan perlakuan khusus bagi korbannya
- Menanamkan benih keraguan kepada orang lain
- Membesar-besarkan pencapaian yang sudah dialami
- Mementingkan perasaan diri sendiri, namun tidak dengan orang lain
Itulah tadi beberapa penjelasan rinci dari gaslighting. Perlu diketahui bahwa kejadian ini tidak serta merta hanya dialami di lingkungan pertemanan saja.
Lebih parahnya, banyak pasangan atau keluarga yang melakukan cara tersebut. Jadi, lebih hati-hati dengan manipulator ya, Ma!
Baca juga:
- Apa Itu Ghosting? Ketahui Cara Menyikapinya!
- 7 Ciri-Ciri Hubungan Suami Istri yang Sehat dan Harmonis
- 5 Tahapan Pernikahan yang akan Dilewati Pasangan Suami Istri