Apa Itu Ghosting? Ketahui Cara Menyikapinya!
Menghilang tanpa penjelasan terkadang membuat seseorang menjadi bertanya-tanya
8 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika sedang memulai atau sedang menjalani hubungan, setiap orang ingin pasangannya selalu bersikap baik dan memperlakukan kita dengan begitu spesial.
Hanya saja, istilah ghosting belakangan dicari-cari publik dan semakin tidak asing lagi. Apabila sudah pernah menjadi korban, maka perlu berhati-hati terhadap pelaku yang sering melakukan ghosting.
Ghostingadalah istilah yang sering sekali digunakan saat keadaan di mana seseorang tiba-tiba saja menghilang atau menjauh tanpa penjelasan. Pelaku seolah mendadak menghilang, bahkan berhenti membalas pesan atau panggilan dari pasangannya. Komunikasi yang sebelumnya intens terjadi justru berubah tanpa ada sebuah alasan dan kejelasan.
Korban yang menerima ghosting bisanya akan merasa bingung, kecewa atau mungkin sakit hati. Hanya saja perlu diingat bahwa pada dasarnya ghosting merupakan sebuah penolakan.
Ketika ia tidak bisa berkata-kata atau memberikan penjelasan bahwa ia ingin memutuskan hubungan bersamamu, maka lebih baik pergi begitu saja tanpa memberikan kabar dan alasan.
Dilansir dari Mens Health, Lorrae Bradburry pendiri situs Slutty Girl Problem mengatakan bahwa ghosting bisa dilakukan oleh setiap orang ketika sedang menjalin sebuah hubungan. Menurutnya. ghosting dianggap sebagai cara mengakhiri hubungan tanpa harus menjawab tentang apa yang sebenarnya terjadi dan tak peduli dengan perasaan pasangannya.
Jika ingin mengetahui informasi lebih detail dan cara menghadapi pelaku ghosting, tak perlu khawatir karena kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Apa artinya jika seseorang melakukan ghosting?
Jika seseorang melakukan ghosting berarti mereka sebagai pelaku tidak bisa melanjutkan hubungan lagi bersama pasangannya. Hanya saja, ia tidak bisa atau sulit memberikan penjelasan.
Bisa dibilang, langkah atau tindakan tersebut termasuk egois. Mengingat ia berusaha keluar dari sebuah hubungan tanpa benar-benar membuat diri kita merasa tidak nyaman, apalagi tanpa sebuah kejelasan yang pasti.
Masalahnya, ghosting seolah tidak memandang perasaan orang lain. Korban pun hanya bisa menerka-nerka tanpa mengetahui secara pasti alasan kenapa pasangannya pergi begitu saja.
Bahkan Rachel Lindsay, mantan pembawa acara Ghosted: Love Gone Missing pernah mengatakan kepada New York Post saat ia di ghosting oleh seorang laki-laki yang telah ia temui sekitar empat tahun.
2. Apa yang perlu dilakukan ketika seseorang melakukan ghosting?
Jika kamu sudah menjalin hubungan lama dengan seseorang dan menghabiskan waktu bersama, pasti ada banyak pertanyaan ketika berada di posisi sebagai korban ghosting. Ketika dia lenyap seolah ditelan bumi, apa yang perlu dilakukan ya?
Tidak apa-apa apabila merasa sedih, kecewa atau marah karena sikap pasangan. Memang menjengkelkan ketika seseorang yang kamu pedulikan ternyata dia tidak peduli dengan perasaanmu.
Meskipun menurutmu ada sebuah penjelasan logis yang bisa dibicarakan dan kamu berusaha menuntut itu, namun kemungkinan besar akan sulit mendapatkannya. Mengingat pelaku ghosting biasanya akan menghilang dan jarang ada yang mengukapkan isi hatinya.
Seseorang yang melakukan ghosting, ada juga yang tidak mengetahui juga jawabannya atau sulit mengkomunikasikan perasaan mereka dengan baik.
Ingatlah bahwa ini merupakan masalah mereka, bukan masalahmu. Dalam situasi ini, jangan mencoba mengirim salah satu pesan panjang atau pesan suara untuk menanyakan alasannya.
Kamu bukan hanya akan tetap tidak diberi penjelasan, tetapi akan merasa menyesal karena membuat diri kamu terlihat membutuhkan dia dan merasa ada yang kurang jika dia tidak ada.
“Kamu mungkin akan tergoda untuk bertanya tentang apa yang sebenarnya salah, tetapi yang terbaik adalah mengabaikannya dan mengetahui bahwa akan ada pasangan yang lebih baik untuk kamu,” kata Bradburry.
3. Apa yang dilakukan ketika ternyata pelaku ghosting kembali muncul lagi?
Pelaku ghosting memang seperti hantu, terkadang muncul lagi entah dari mana. Jika tiba-tiba saja bertemu langsung, semua tergantung dari bagaimana kamu bersikap. Mau terus terang dengan perasaan kamu atau justru berusaha menghiraukannya.
Jika kamu terluka dan sedih, maka katakanlah. Pelaku pun berhutang penjelasan kepada kamu apalagi jika ia berharap untuk melanjutkan hubungan bersamamu lagi.
Jangan sekali-kali membungkus perasaan kamu dengan berpura-pura atau mungkin bersikap ‘aku nggak apa-apa kok’. Jika kamu melakukan itu, maka siap-siap saja seperti mengisyaratkan lampu hijau untuk dia masuk kembali ke hidup kamu.
“Meskipun mengizinkan hantu itu kembali ke dalam hidup kamu, perlunya mereka memberi penjelasan yang masuk akal hilangnya mereka dan tetap harus hati-hati. Perhatikan perilakunya, apakah alasan ia kembali karena bosan? Kamu hanya selingan?” lanjut Bradburry.
Itulah panduan untuk memahami apa itu sebenarnya ghosting dan cara menghadapinya. Semoga informasinya bisa bermanfaat.
Baca juga :
- 5 Cara Mengatasi Kesendirian karena Punya Sifat Pemalu
- 5 Alasan Mengapa Kita Bisa Kehilangan Teman saat Usia 30 Tahun ke Atas
- Merasa Tertekan? Coba Gaya Seks Penghilang Stres ini Nanti Malam!