Istri Ngidam Selama Hamil, Apakah Suami Harus Terus Menurutinya?
Memberikan apa yang diinginkan pasangan merupakan keharusan lho, Pa!
8 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki seorang anak, tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pasangan suami istri. Saat anak lahir, maka keluarga kecilnya akan bertambah dan memberikan sebuah kebahagiaan tersendiri.
Proses demi proses juga harus dijalani setiap perempuan, ketika sedang mengandung buah hati selama sembilan bulan lamanya.
Di rentang waktu selama masa kehamilan, ibu hamil pun akan berada di fase mengidam atau menginginkan sesuatu hal. Lantas, apakah suami harus menuruti ngidam istri secara terus-menerus?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini Popmama.com sudah merangkumnya menurut pandangan ajaran agama Islam.
Yuk, diperhatikan dengan baik!
Editors' Pick
1. Kehamilan istri menjadi sebuah kegembiraan tersendiri
Munculnya keinginan selama hamil, baik ingin makan makanan tertentu atau hal lainnya disebut fase mengidam.
Jika suami tidak menurutinya, maka perasaan istri mungkin akan gundah, sedih, bahkan marah. Padahal, kehamilan sendiri berarti al busyra yang artinya kabar gembira.
Hal tersebut pun tertuang dalam firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 39 yang berbunyi:
Fa nadat-hul-mala'ikatu wa huwa qa'imuy yusalli fil-mihrabi annallaha yubasysyiruka biyahya musaddiqam bikalimatim minallahi wa sayyidaw wa hasuraw wa nabiyyam minas-salihin
Artinya:
“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.”
Oleh sebab itu, saat istri hamil harus disambut dengan hati yang senang dan bahagia. Perlu diingat juga bahwa kebahagiaan akan memengaruhi tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
2. Salah satu membahagiakan istri saat hamil, yakni menuruti ngidamnya
Perlu diketahui bahwa ibu hamil yang bahagia bisa melahirkan bayi dengan kualitas otak sempurna, bahkan mempunyai emosi tangguh.
Bahkan salah satu cara membahagiakan istri yang sedang hamil, yakni menuruti apa keinginannya. Ini termasuk saat istri sedang memasuki masa-masa ngidam.
Jika semuanya terpenuhi, maka jelas istri akan bahagia secara lahir dan batin. Dalam Alquran pun disebutkan bahwa bersenang hati merupakan hal yang harus dimiliki perempuan hamil.
Hal ini tertuang dalam firman Allah surat Maryam ayat 26 yang berbunyi:
Fa kuli wasyrabi wa qarri 'aina…
Artinya:
“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu…”
3. Anjuran menuruti kemauan istri selama tidak membahayakan dan melanggar syariat Islam
Ayat di atas pun menyebutkan bahwa hak utama seorang istri ketika hamil seperti makan, minum dan senang hatinya. Alangkah baiknya sebagai suami bisa menuruti istrinya yang ngidam. Selama memang tidak membahayakan, bahkan melanggar syariat Islam.
Hal ini pun telah dikatakan oleh Syaikh Sulaiman Al-Jamal dalam Khasyiatul Bujairomi alal Khatib, seperti dilansir dari Bincang Syariah.
Sebaiknya suami menuruti selera perempuan hamil yang dikenal dengan ngidam (al-wahm) seperti halnya ketika menginginkan yang asam-asam sebagaimana yang menjadi adat kebiasaan.
Nah, dari penjelasan di atas Papa sebagai suami perlu menuruti keinginan istri selama masa ngidam. Asalkan keinginan istri tidak membahayakan dirinya sendiri atau orang lain di sekitar.
Perlu diingat bahwa membahagiakan istri juga termasuk ibadah yang harus dilakukan seorang suami.
Baca juga:
- Bolehkah Suami Mencium Istri saat Haid? Begini Pendapat Ulama!
- Apakah Suami Boleh Melihat Darah Haid Istrinya?
- Doa agar Istri Bisa Rajin Salat Tanpa Paksaan